Usaha Fotocopy: Modal, Marketing, dan Strategi Mengelolanya
Mungkin saja Anda berpikir di era digital ini, siapa lagi yang butuh fotokopi? Apalagi, mengingat hampir semua hal hanya perlu upload file digital melalui aplikasi atau dikirim lewat e-mail. Tapi sebenarnya, usaha fotocopy masih sangatlah menjanjikan karena dokumen legal, tugas akhir, dan berkas administrasi masih memerlukan versi cetakan dan salinan fisiknya. Nah, bagaimana cara Anda memulai usaha ini dengan menguntungkan? Simak panduannya di sini!
Baca juga: 9 Tips Membangun Usaha Digital Printing Bagi Pemula
Peluang Usaha Fotocopy
Usaha fotocopy termasuk peluang bisnis yang memiliki tingkat permintaan stabil sepanjang tahun. Selama sekolah, kampus, perkantoran, dan layanan administrasi masih berjalan, kebutuhan untuk menggandakan dokumen, mencetak berkas, serta menyiapkan dokumen resmi tidak akan hilang.
Bahkan ketika teknologi digital berkembang, penggunaan dokumen fisik justru tetap tinggi dalam banyak proses administrasi untuk berjaga-jaga jika ada gangguan koneksi. Karena itu, usaha fotocopy masih memiliki daya tarik besar bagi pelaku usaha pemula maupun bagi Anda yang ingin membuka unit usaha tambahan.
Dari sisi omzet, usaha fotocopy memiliki potensi yang cukup menarik. Toko yang berada di lokasi strategis seperti dekat sekolah atau kampus biasanya memiliki pelanggan yang datang setiap hari membawa berbagai kebutuhan cetak seperti tugas kuliah, bahan ajar, lembar ujian, atau proposal kegiatan.
Jika rata-rata pengunjung harian mencapai 40 hingga 80 orang dengan masing-masing transaksi sekitar Rp5.000 sampai Rp20.000, omzet hariannya bisa berkisar antara Rp200 ribu hingga Rp1,6 juta. Dalam satu bulan, angka tersebut setara dengan potensi omzet sekitar Rp6 juta hingga Rp48 juta tergantung kepadatan pelanggan dan jumlah layanan yang ditawarkan.
Apabila usaha fotocopy Anda berada di kawasan perkantoran atau pemerintahan, pola transaksinya sedikit berbeda. Satu pelanggan biasanya datang membawa kebutuhan cetak dalam jumlah lebih besar, misalnya penggandaan laporan, kontrak, atau data administrasi.
Dari satu instansi saja, Anda bisa mendapat pesanan 1.000 hingga 3.000 lembar dalam sekali transaksi. Dengan asumsi tarif fotokopi per lembar adalah Rp150, pesanan 2.000 lembar menghasilkan pendapatan Rp300 ribu.
Jika dalam satu hari Anda mendapat dua hingga tiga pelanggan institusional atau pelanggan besar seperti ini, omzet harian bisa mencapai Rp600 ribu hingga Rp1 juta dari layanan tersebut saja. Dalam satu bulan, omzet dari pelanggan besar dapat berkisar antara Rp12 juta hingga Rp30 juta. Angka ini belum termasuk keuntungan dari layanan tambahan seperti print warna, jilid hard cover, laminasi, scan, dan penjualan ATK.
Peluang omzet bahkan bisa lebih tinggi jika usaha fotocopy menyediakan jasa print warna premium. Pelanggan untuk layanan warna biasanya berasal dari mahasiswa jurusan desain, guru yang perlu mencetak modul bergambar, pemilik UMKM yang membutuhkan flyer dan katalog sederhana, atau pelanggan yang ingin mencetak foto.
Tarif print warna yang berada di kisaran Rp3.000 hingga Rp8.000 per lembar memberikan margin keuntungan yang jauh lebih tinggi dibanding fotokopi hitam putih biasa. Misalnya, kalau dalam sehari Anda mencetak 30 lembar print warna dengan tarif Rp5.000, omzet tambahan yang diperoleh adalah Rp150 ribu per hari. Dalam satu bulan, hasilnya sekitar Rp4,5 juta hanya dari layanan tambahan tersebut.
Jika seluruh layanan digabung dan perhitungan dibuat lebih realistis, usaha fotocopy kecil-menengah yang dikelola secara konsisten berpotensi menghasilkan omzet bulanan sekitar Rp15 juta hingga Rp40 juta. Usaha yang berlokasi sangat strategis, memiliki pelanggan langganan dari instansi, menyediakan layanan lengkap, dan aktif melayani print online bisa mencapai omzet lebih tinggi, yaitu antara Rp40 juta hingga Rp70 juta per bulan.
Dalam skala tahunan, usaha ini dapat menghasilkan total omzet sekitar Rp180 juta hingga Rp800 juta tergantung kapasitas mesin, jumlah karyawan, dan strategi bisnis yang diterapkan.
Modal Awal Usaha Fotocopy

Untuk memulai usaha fotocopy, Anda membutuhkan peralatan yang cukup banyak. Walau begitu, sebagian besar merupakan investasi jangka panjang yang bisa digunakan bertahun-tahun. Berikut daftar kebutuhan awal dan kisaran biayanya:
- Mesin fotocopy
- Mesin fotocopy bekas kondisi bagus (A3/A4): Rp12-25 juta
- Mesin baru kelas menengah: Rp35-80 juta
- Printer tambahan
- Printer inkjet untuk foto/warna: Rp2-4 juta
- Printer laser hitam-putih: Rp2-6 juta
- Komputer/PC
- PC + monitor standar: Rp4-7 juta
- Peralatan jilid dan laminasi
- Mesin jilid spiral: Rp700 ribu-1,5 juta
- Mesin laminating: Rp500 ribu-1 juta
- Kertas mika + cover: Rp200 ribu-300 ribu
- Perlengkapan untuk menata ruang kerja
- Rak kertas dan ATK: Rp1-2 juta
- Meja kasir + meja fotocopy: Rp1-2 juta
- Kursi staf: Rp300-600 ribu
- ATK dan stok kertas
- Kertas A4 dan F4 5-10 rim: Rp300 ribu-900 ribu
- Tinta printer dan toner cadangan: Rp300 ribu-1,5 juta
- Alat tulis kecil untuk dijual: Rp500 ribu-1 juta
- Biaya lain-lain
- Sewa tempat (per bulan): Rp1-5 juta tergantung lokasi
- Renovasi dan branding: Rp1-3 juta
- Listrik dan perizinan awal: Rp500 ribu-1 juta
Secara total, modal awal usaha fotocopy berada di kisaran Rp25 juta hingga Rp60 juta jika menggunakan mesin bekas atau Rp60 juta hingga Rp120 juta kalau Anda menggunakan mesin baru. Besarnya modal bergantung pada kualitas mesin, ukuran toko, serta layanan tambahan yang ingin Anda siapkan.
Cara Menarik Pelanggan ke Usaha Fotocopy Anda
Agar usaha fotocopy Anda bisa semakin berkembang, Anda perlu strategi yang tepat. Kualitas mesin saja tidak cukup. Sebab, pelanggan datang karena pengalaman yang mereka rasakan, kenyamanan, dan harga yang bersaing. Berikut adalah cara menarik perhatian mereka:
-
Pilih lokasi usaha yang strategis
Memilih lokasi usaha yang strategis merupakan langkah pertama yang sangat menentukan ramai tidaknya usaha fotocopy Anda. Lokasi yang tepat akan memudahkan pelanggan menemukan toko Anda serta meningkatkan peluang mereka untuk datang kembali.
Idealnya, usaha fotokopi haruslah berada di lingkungan yang memiliki aktivitas administrasi tinggi, seperti dekat sekolah, kampus, perkantoran, instansi pemerintah, atau area kos-kosan mahasiswa. Lokasi yang berada di pinggir jalan besar atau berada di dalam ruko yang mudah dilihat juga memberikan efek psikologis bahwa usaha Anda lebih tepercaya.
Di mana pun Anda ingin membuka usaha ini, pastikan akses masuk dan parkiran memadai agar pelanggan merasa nyaman berhenti dengan cepat tanpa harus berputar-putar mencari tempat.
-
Tawarkan harga yang kompetitif
Selain lokasi, harga yang kompetitif tak kalah penting untuk menarik pelanggan baru maupun mempertahankan pelanggan lama. Pasalnya, konsumen sering membandingkan harga fotokopi antar-toko, terutama pelajar, mahasiswa, dan pekerja kantor yang rutin mencetak banyak dokumen.
Karena itu, Anda perlu menawarkan harga yang masuk akal namun tetap menguntungkan. Upayakan untuk menetapkan harga sesuai kondisi pasar sekitar. Jika Anda ingin tampil lebih unggul, tawarkan harga khusus untuk pelanggan yang mencetak dalam jumlah besar, misalnya harga grosir untuk 200-500 lembar atau tarif khusus bagi guru, siswa, dan mahasiswa.
-
Berikan pelayanan yang baik
Kualitas layanan juga menjadi pembeda besar antara usaha fotocopy yang biasa-biasa saja dan yang selalu ramai. Lantas, seperti apakah pelayanan yang baik? Selain bersikap ramah, Anda juga perlu mengutamakan kecepatan, ketepatan, dan perhatian terhadap detail.
Misalnya, ketika pelanggan membawa file yang tidak bisa dibuka, Anda dapat menawarkan bantuan untuk mengonversinya. Lalu, kalau ada pelanggan kebingungan menentukan ukuran kertas atau pengaturan warna, Anda bisa memberi saran yang tepat.
Di saat yang bersamaan, tata ruang yang rapi dan bersih, sistem antrean yang jelas, serta kebiasaan menyelesaikan pesanan sesuai urutan akan membuat pelanggan merasa dihargai. Sehingga, mereka akan lebih senang kembali ke tempat Anda.
-
Buat konten yang menarik di media sosial
Media sosial kini menjadi saluran promosi yang sangat efektif untuk usaha fotocopy. Anda dapat membuat konten sederhana sekaligus menarik untuk menunjukkan profesionalitas bisnis Anda.
Contohnya, Anda bisa mengunggah video singkat proses cetak cepat, foto before-after hasil jilid skripsi yang rapi, atau tips cara membuat file PDF agar lebih berkualitas saat dicetak. Cerita pelanggan, cuplikan testimoni, pengumuman harga promo, atau tutorial ringan seperti cara memilih kertas A4 atau F4 juga bisa meningkatkan interaksi.
Konten semacam ini tak hanya menarik perhatian, tapi juga bisa menunjukkan bahwa usaha Anda memang aktif, responsif, dan profesional. Dengan begitu, calon pelanggan merasa lebih yakin memilih Anda.
-
Tawarkan diskon untuk pembelian tertentu
Pelanggan mana yang tak suka diberi diskon? Cara ini selalu efektif untuk menarik perhatian konsumen dalam berbagai sektor usaha, termasuk untuk jasa fotokopi. Misalnya, Anda bisa memberikan potongan harga 10% untuk pelanggan yang mencetak minimal 500 lembar, atau memberi layanan jilid gratis untuk pencetakan skripsi minimal 100 halaman.
Selain itu, diskon tematik seperti promo Hari Pelajar Nasional, promo awal minggu, atau potongan harga untuk pelanggan yang menunjukkan bukti follow media sosial usaha Anda juga bisa menjadi daya tarik tambahan.
-
Sediakan lebih dari satu metode pembayaran
Kemudahan pembayaran juga ikut memengaruhi minat pelanggan. Dalam era digital saat ini, tidak semua orang membawa uang tunai. Maka dari itu, menyediakan berbagai metode pembayaran seperti tunai, QRIS untuk transfer bank dan dompet digital, serta kartu debit akan memberikan kenyamanan lebih bagi pelanggan. Keberagaman pembayaran ini juga memberi kesan bahwa usaha Anda modern dan mengikuti perkembangan teknologi, sehingga pelanggan merasa lebih percaya untuk menggunakan layanan Anda.
-
Lengkapi dengan jasa print online
Banyak pelanggan seperti mahasiswa atau pekerja kantoran tidak memiliki banyak waktu untuk mengantre atau menunggu file dicetak. Dengan adanya jasa print online, mereka cukup mengirimkan file melalui WhatsApp atau email resmi Anda beserta instruksi seperti ukuran kertas, jumlah lembar, atau pengaturan warna.
Setelah pesanan selesai, Anda hanya perlu menginformasikan bahwa dokumen sudah bisa diambil. Pelanggan tinggal datang untuk melakukan pembayaran dan mengambil dokumen tanpa perlu menunggu. Dalam jangka panjang, menyediakan layanan print online akan memaksimalkan kenyamanan pelanggan dan memperluas jangkauan usaha fotocopy Anda.
Baca juga: 9 Contoh Usaha Modal Kecil Untung Besar untuk Pemula
Cara Menghemat Biaya Operasional Usaha Fotocopy

Menghemat biaya operasional merupakan bagian penting agar usaha fotocopy tetap memiliki margin keuntungan yang sehat. Bagaimana cara melakukannya? Ini dia jawabannya:
-
Beli mesin bekas yang masih bagus dan hemat listrik
Ternyata, Anda tidak harus selalu memilih mesin baru untuk memulai usaha fotocopy. Justru, Anda bisa membeli mesin fotocopy bekas berkualitas yang masih bagus dan hemat listrik. Ada banyak mesin rekondisi dari Jepang yang kualitasnya hampir setara dengan mesin baru, namun harganya jauh lebih terjangkau.
Saat membeli mesin bekas, pastikan untuk memeriksa copy meter, konsumsi listrik, kondisi drum dan toner, serta ketersediaan suku cadang. Mesin hemat listrik sangat penting, terutama karena usaha fotocopy cenderung beroperasi seharian dan membutuhkan daya besar. Dengan efisiensi energi yang baik, Anda bisa mengurangi biaya listrik bulanan.
-
Gunakan fitur duplex printing
Selain memilih mesin hemat energi, Anda bisa menekan biaya dengan memanfaatkan fitur duplex printing atau cetak bolak-balik. Fitur ini membuat Anda dapat menghemat penggunaan kertas hingga puluhan persen, terutama ketika menangani dokumen laporan, skripsi, makalah, atau materi kuliah yang biasanya dicetak dalam jumlah besar.
Agar fitur ini semakin ramai diminati, jangan lupa mengedukasi pelanggan tentang keuntungan cetak bolak-balik. Misalnya, dengan menyebutkan bahwa duplex printing membuat dokumen jadi lebih rapi, hemat tempat, dan mereka juga bisa menghemat biaya.
-
Cari pemasok tinta dan kertas dengan harga terjangkau
Anda juga dapat menghemat operasional usaha fotocopy dengan mencari pemasok tinta dan kertas yang menawarkan harga terbaik tanpa mengorbankan kualitas. Memiliki pemasok tetap dengan harga konsisten akan memudahkan Anda mengatur anggaran operasional bulanan. Kuncinya, bandingkan beberapa distributor untuk melihat siapa yang menawarkan harga grosir paling stabil.
Pastikan juga Anda memeriksa kualitas kertas. Sebab, kertas murahan yang mudah macet justru bisa merusak mesin dan membuat Anda mengeluarkan biaya perbaikan. Jika Anda membeli tinta dalam jumlah besar, pilih pemasok yang memberikan garansi mutu agar tidak merusak hasil cetak.
-
Kelola keuangan dengan baik
Penghematan operasional akan jauh lebih efektif jika Anda memiliki sistem manajemen keuangan yang rapi. Dengan bantuan aplikasi kasir digital seperti Moka POS, Anda dapat mengelola usaha fotocopy secara lebih profesional.
Moka POS memungkinkan Anda menghasilkan laporan penjualan harian secara otomatis tanpa perlu mencatat manual. Fitur pelacakan stok sangat membantu dalam memastikan persediaan kertas dan tinta tidak habis tiba-tiba, terutama saat jam sibuk.
Moka juga mempermudah Anda menghitung pajak karena semua transaksi tercatat rapi. Selain itu, adanya fitur manajemen shift karyawan membuat pembagian tanggung jawab lebih jelas dan mengurangi kesalahan pencatatan.
Dashboard analitik Moka memberi gambaran perkembangan usaha dari waktu ke waktu, sehingga Anda dapat melihat tren penjualan dan mengambil keputusan strategis untuk meningkatkan keuntungan. Melalui manajemen keuangan yang lebih modern, usaha fotocopy Anda bisa berkembang tanpa pemborosan biaya yang tidak perlu.
Di era serba digital seperti sekarang pun, usaha fotocopy termasuk jenis usaha yang stabil, mudah dijalankan, dan selalu memiliki kebutuhan pasar. Dengan modal yang terukur, lokasi strategis, pelayanan bagus, dan promosi yang tepat, peluang bisnis ini terbuka lebar untuk menghasilkan omzet besar setiap bulan.
Terlebih lagi, ketika Anda melengkapinya dengan jasa print online dan sistem manajemen keuangan modern, posisi Anda akan semakin kuat dibanding kompetitor. Jika Anda ingin mengelola usaha fotocopy secara lebih profesional, sekarang waktu yang tepat untuk mencoba sistem kasir modern. Yuk, rasakan kemudahan me-manage bisnis dengan lebih mudah dan efisien bersama Moka POS, dan coba demo gratisnya sekarang!