Think Pink Nails, Konsep Unik dari Sebuah Usaha di Bidang Kecantikan
Sebagian besar perempuan ingin agar dirinya selalu tampil cantik dan menarik dalam segala kondisi. Mereka selalu memikirkan bagaimana caranya agar bisa tampil sesuai apa yang mereka inginkan dari ujung rambut hingga ujung kaki. Oleh karena itu, tidak heran jika usaha di bidang kecantikan merupakan usaha yang cukup menggiurkan.
Baca Juga: Chillax Spa, Buah Mahakarya Selama 15 Tahun di Bidang Kecantikan
Inilah yang dirasakan oleh Think Pink Nails, sebuah nail parlor yang berlokasi di daerah Seminyak, Bali. Hadir untuk memberikan treatment profesional untuk kuku pelanggannya, Think Pink Nails telah berdiri sejak tahun 2013. Ia mengusung konsep nail parlor a la New York yang belum ada sebelumnya.
Arvyanti, pemilik Think Pink Nails
Mengusung konsep yang benar-benar baru
Menurut mereka, di Bali sudah banyak usaha di bidang beauty care serupa, namun lebih condong ke konsep yang lebih tradisional dengan menonjolkan unsur Bali yang cukup kental.
Lewat konsep bergaya New York, Think Pink Nails menunjukkan sebuah nail parlor yang modern serta terlihat chic. Mereka yakin bahwa konsep yang mereka tawarkan adalah yang pertama di Bali.
Sejumlah pengunjung sedang dimanjakan di Think Pink Nails. Sumber: Instagram @thinkpinknailsbali
Meski menjadi salon spesialis perawatan kuku, tapi Think Pink Nails menghadirkan treatment yang lain untuk para pelanggannya.
“Para pelanggan banyak juga yang minat untuk melakukan perawatan selain kuku. Jadi di sini kami juga berkembang tidak sebatas manicure dan pedicure saja. Ada massage, eyelash & eyebrow, waxing, pokoknya beauty care yang komplit kami ada,” ujar Parti.
Parti sendiri adalah supervisor yang telah bekerja di Think Pink Nails selama enam tahun.
Walau begitu, dari semua treatment yang ditawarkan, rupanya manicure, pedicure, serta extension kuku tetap menjadi treatment yang paling banyak dipilih oleh pelanggannya.
Selain itu, pemilik Think Pink Nails, Arvyanti menjelaskan bahwa yang ia jual sebenarnya bukanlah kuku atau kecantikan kuku pelanggan, melainkan pelayanan. “Kami tidak menjual kuku,” ujarnya, “kami memberikan tempat bagi para pelanggan untuk bercerita.”
Kekuatan yang dibawa oleh Think Pink Nails sebenarnya adalah bahwa pelanggan diberikan wadah untuk mengobrol dan berbagi pengalaman tentang suami, teman, atau uneg-uneg lainnya. Ini lah kemudian yang membuatnya menjadi idaman pelanggan yang akhirnya ingin terus datang kembali.
Baca Juga: Utamakan Pelanggan dan Karyawan, Ini Rahasia Sukses Patriot Barbershop
Mengejar konsumen lokal untuk nilai lebih
Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang sering didatangi oleh wisatawan asing untuk berlibur. Bagi banyak pengusaha, wisatawan asing adalah target pasar yang sangat menggiurkan karena dianggap rela mengeluarkan biaya mahal saat bertransaksi kala liburan.
Rupanya Think Pink Nails memiliki pendapat yang sedikit berbeda. Konsumennya justru 75 persen berasal dari Indonesia. Parti berkata bahwa Think Pink Nails memang sengaja untuk menargetkan pasar lokal dibanding dengan wisatawan asing. Ia ingin agar pelanggan yang melakukan treatment di sana, akan merasa puas dengan hasilnya dan terus kembali sehingga menjadi pelanggan yang loyal.
Para kontestan Puteri Indonesia Bali 2016 sedang dimanjakan di Think Pink Nails. Sumber: Instagram @thinkpinknailsbali
“Untuk mewujudkan hal itu, kami juga dibantu dengan loyalty program serta promosi yang selalu kami update melalui media sosial. Kami juga memberikan promo menarik untuk beberapa pegawai, misalnya saja untuk pegawai bank ataupun kru pesawat,” jelas Parti.
SDM yang senantiasa diberi pelatihan
Untuk senantiasa meningkatkan kualitas dan kepuasan pelanggannya, Think Pink Nails kerap memberikan pelatihan bagi para pegawainya. Tidak hanya itu, mereka juga memberikan kesempatan pada pegawai yang berbakat di bidang ini untuk mengikuti kompetisi. Belum lama, mereka baru saja mendapatkan penghargaan untuk kompetisi nail art di Kuala Lumpur.
Karyawan Think Pink Nails berpose di pintu masuk parlor. Sumber: Instagram @thinkpinknailsbali
Antara para karyawan dengan pelanggan pun tidak memiliki batasan. Think Pink Nails menganggap para pelanggan sebagai teman yang bisa menjadi tempat berbagi. Karyawan mereka pun sering mengajak bicara para pelanggan dan mendengarkan juga masukan dari mereka.
“Bagi kami, konsumen itu layaknya teman. Mereka bisa sharing ke kami selagi melakukan treatment dan juga sebaliknya. Pokoknya kami ingin agar pelanggan merasa seperti berada di rumah. Tidak ada batasan antara pelanggan dengan karyawan,” jelas Parti.
Baca Juga: 7 Tips Buat Karyawan Anda Lebih Semangat untuk Terus Berkarya
Terbantu dengan adanya teknologi dari Moka
Untuk menunjang kelancaran usahanya, Think Pink Nails sudah menggunakan Moka sejak 2 tahun lalu. Alasannya karena sederhana dan mudah dimengerti. Mereka telah menggunakan cukup banyak fitur, seperti Sales Report serta Billing.
“Pakai Moka itu mudah, simpel, dan nggak rumit. Dari report yang saya dapat, saya bisa melihat mana penjualan yang paling unggul. Kemudian dari situ bisa di-push penjualannya. Kemudian jika di report ada penjualan yang kurang juga bisa ketahuan. Sehingga dari situ kami bisa memutuskan, we have to do something,” ujar Parti.