7 Tahap Perkembangan Bisnis, Anda di Tahap Mana?
7 Tahap Perkembangan Bisnis, Anda di Tahap Mana? – Tahap dalam memulai bisnis adalah pengetahuan penting yang harus Anda ketahui. Sebab, Anda akan lebih mudah dalam memahami “medan perang” yang akan Anda masuki. Anggap saja ini adalah sebuah panduan yang bisa bantu Anda bernavigasi dalam dunia bisnis.
Memahami tahap-tahap dalam memulai bisnis juga bisa membantu Anda mengenali tantangan apa saja yang harus dihadapi. Namun jangan dulu menyerah, karena tantangan-tantangan dalam setiap tahap bisnis ini merupakan cara supaya Anda terus berkembang sebagai seorang pebisnis.
Oleh karena itu, untuk membantu Anda membuat persiapan yang dibutuhkan, berikut ini 7 tahap perkembangan bisnis yang perlu diketahui.
7 Tahap Perkembangan Bisnis, Anda di Tahap Mana?
1. Tahap terbentuknya ide bisnis
Terbentuknya ide bisnis adalah tahap pertama yang dijalani oleh semua pengusaha. Entah itu Jeff Bezos, Warren Buffett, hingga para penjual nasi bungkus di pasar tradisional. Umumnya, ide bisnis ini lahir karena kebutuhan atau peluang yang tiba-tiba tampak jelas di depan mata.
Adapun yang dimaksud dengan kebutuhan ini berasal dari kebutuhan pribadi. Baik itu untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari maupun untuk menambah pemasukan. Tentunya ini kembali pada pribadi masing-masing. Namun, di ekonomi seperti ini, sudah sepantasnya setiap orang memiliki lebih dari satu sumber pendapatan.
Baca juga: 25 Ide Bisnis Online dan Offline Buat Tambah Cuan 2020
Selain faktor kebutuhan, tak jarang pula pebisnis yang lahir karena mereka melihat peluang bisnis potensial yang belum tergarap sempurna. Baik itu lahir dari konsep yang benar-benar baru, ataupun konsep lama yang masih bisa dioptimalkan.
Contoh paling sederhana adalah Moka yang mengadopsi teknologi digital yang efisien sehingga bisa menciptakan sistem kasir yang lebih optimal.
2. Pengembangan ide bisnis
Setelah Anda memiliki ide bisnis dalam benak Anda, langkah selanjutnya adalah dengan mengembangkannya. Dalam tahap ini sebaiknya Anda tetap menjaga pikiran tetap terbuka karena ide bisnis Anda akan benar-benar diuji untuk memastikan bahwa ide tersebut benar-benar feasible dan bisa dijalankan.
Dalam tahap perkembangan bisnis yang satu ini, review kembali apakah ide bisnis Anda sesuai dengan kebutuhan] pasar, kemampuan, pengalaman, dan passion Anda. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah ide bisnis Anda memiliki tempat di pasar saat ini dan untuk mengetahui apakah Anda benar-benar mampu untuk mengeksekusi ide tersebut.
Selain itu, dalam tahap pengembangan ini disarankan Anda untuk meminta nasihat atau insights dari orang-orang yang Anda percaya. Baik itu teman, keluarga, mentor, atau konsultan profesional. Pada tahap ini seringkali idealisme seorang pebisnis terbentur dengan kondisi nyata di lapangan. Tentunya ini adalah tahap penting untuk menyempurnakan ide bisnis Anda.
Setelah ide bisnis Anda semakin solid, maka fokuskan perhatian Anda pada sumber pendanaan modal. Oleh karena itu, tuangkan ide bisnis Anda ke dalam sebuah business plan yang baik guna menarik minat para investor.
Baca juga: Apa Itu Business Plan dan Apa Manfaatnya Bagi Usaha Anda?
3. Tahap startup, langkah awal realisasi ide bisnis Anda
Jika Anda sudah mendapatkan sumber pendanaan modal, maka ini saatnya untuk merealisasikan bisnis Anda dengan mendirikan sebuah startup. Mendirikan startup sangatlah krusial dalam tahap memulai sebuah bisnis karena di sinilah titik make or break sebuah bisnis.
Anda akan benar-benar mengetahui apakah ide dan model bisnis yang Anda miliki mampu mendatangkan pemasukan. Jika ternyata tidak, maka langkah apa saja yang harus Anda ambil untuk membalikkan keadaan.
Tak jarang pebisnis melakukan pivot dengan merombak ulang model bisnisnya dalam tahap ini. Meski terkadang banyak yang menganggap pivot adalah awal kegagalan, namun kenyataannya tidaklah demikian. Banyak perusahaan besar yang melakukan pivot dan meraih kesuksesan besar. Contohnya seperti Twitter, PayPal, Slack, YouTube, hingga Instagram.
Dari kesuksesan perusahaan-perusahaan tersebut, bisa dilihat bahwa kunci dalam menjalankan sebuah startup adalah fleksibilitas dan adaptabilitas. Pada tahap perkembangan bisnis ini, perubahan cepat akan sering terjadi demi mengejar kesempurnaan produk, sehingga jika Anda tidak mampu untuk tetap cekatan dalam meresponnya maka startup Anda akan sulit untuk bertahan.
Selain itu, dalam tahap startup ini Anda sebaiknya fokus untuk menetapkan basis pelanggan, menciptakan market presence yang kuat, serta memastikan arus kas perusahaan berjalan sehat.
4. Tahap pertumbuhan bisnis seiring meningkatnya revenue
Bisnis dapat diibaratkan sebagai anak yang harus dibina dan dirawat agar bisa tumbuh dan berkembang. Seiring waktu, Anda mulai bisa memetakan pasar, memiliki basis pelanggan yang kuat, dan tahu keunggulan apa saja yang dimiliki sehingga pendapatan perusahaan akan semakin meningkat.
Seiring bertumbuhnya bisnis maka kompleksitasnya akan semakin meningkat. Tantangannya adalah konsisten menjaga kepuasan pelanggan tetap, mengelola pendapatan perusahaan dengan baik, memastikan perusahaan berjalan dengan efektif dan efisien, serta menghadapi kompetitor yang mulai bermunculan.
Oleh karena itu, pada tahap perkembangan bisnis ini biasanya perusahaan akan mulai mempekerjakan karyawan baru, baik untuk untuk menangani operasional yang semakin kompleks maupun untuk menghasilkan ide-ide baru untuk memenangkan kompetisi. Dengan begitu, tak heran jika biasanya para pendiri startup seringkali mewawancarai langsung kandidat-kandidat baru.
5. Tahap mapan, saat bisnis berjalan stabil
Ini dia tahap perkembangan bisnis selanjutnya. Setelah berjalan selama beberapa tahun, maka relasi dengan konsumen semakin kuat, tim manajemen perusahaan semakin solid, dan pendapatan sudah stabil. Pada tahap ini, bisnis Anda sudah bisa dikatakan mapan. Hati-hati banyak pebisnis yang terlena ketika sudah memasuki tahap ini karena tantangan yang dihadapi relatif mudah ditaklukkan.
Ingat, menjaga kesuksesan lebih sulit daripada meraihnya. Setiap hari ada saja bisnis baru yang lahir dan inovasi baru yang tercipta. Dinamika ini bisa melahirkan kompetitor-kompetitor baru yang lebih haus untuk merebut pasar. Tak jarang para kompetitor ini menawarkan produk dengan harga yang lebih murah untuk menarik minat konsumen Anda. Kalau itu terjadi, lalu apa yang harus Anda lakukan?
Baca juga: E-Book: Program Loyalitas & Dampaknya Terhadap Pelanggan dan Bisnis
Hal pertama yang harus Anda ingat adalah tak semua konsumen Anda menitikberatkan harga. Kini konsumen semakin cerdas, sehingga mereka lebih mengutamakan value ketimbang harga.
Jika Anda lebih mampu menjual dan mengkomunikasikan value produk Anda, konsisten memberikan pelayanan yang prima, serta memberikan penawaran-penawaran spesial bagi loyal customer, maka Anda tak perlu memusingkan harga kompetitor yang lebih murah.
6. Pengembangan bisnis dengan melakukan ekspansi
Salah satu quote Steve Jobs yang paling terkenal adalah “stay hungry, stay foolish”. Quote ini bisa dimaknai jangan pernah berhenti belajar dan jangan pernah berhenti untuk mengejar sesuatu. Jika Anda sudah mendapatkan “sesuatu” tersebut, maka jangan berpuas diri. Tentukanlah target Anda selanjutnya. Mindset inilah yang mendorong setiap pengusaha untuk melakukan ekspansi.
Setelah tahap startup, ekspansi adalah momen paling berisiko dalam siklus kehidupan sebuah perusahaan. Namun, tahap ini sama krusialnya karena bisa membantu bisnis Anda meraup pangsa pasar yang lebih besar dan menciptakan arus pendapatan baru.
Dalam melakukan ekspansi usaha, Anda memiliki dua pilihan. Mengembangkan apa yang sudah ada, atau memulai sesuatu yang baru. Masing-masing memiliki kelebihan dan risikonya sendiri sehingga Anda perlu benar-benar mengetahui kesiapan bisnis Anda.
Adapun pilihan ekspansi yang lebih aman adalah dengan mengembangkan apa yang sudah ada. Sebab, Anda kini memiliki cukup pengalaman, kemampuan, dan pengetahuan untuk itu. Mungkin Anda bisa fokus untuk mengembangkan produk baru untuk menyasar pasar dan target konsumen yang baru.
Dalam melakukan ekspansi usaha, Anda bisa menggandeng partner baru atau mengamankan sumber pendanaan baru. Hal ini sering dilakukan oleh para startup yang ingin melakukan ekspansi. Dengan demikian, tak heran banyak startup Indonesia yang meraih pendanaan hingga miliaran dolar AS.
7. Tahap exit, jika menjadi pilihan Anda
Tahap exit adalah tahap perkembangan bisnis terakhir bagi Anda yang menghendakinya. Seluruh kerja keras salam bertahun-tahun dalam mendirikan dan menjalankan usaha bisa Anda petik dengan dua cara. Pertama, dengan melakukan exit atau menjual usaha Anda kepada siapa pun yang Anda inginkan.
Menjual perusahaan yang sudah matang bukanlah praktik yang salah. Justru, banyak pendiri startup dan joint ventures yang menjadikan exit sebagai tujuan akhir dari kerja keras mereka, mengingat mereka mendapatkan keuntungan melimpah dari equity yang dimiliki.
Jika Anda ingin mengambil langkah exit, maka menentukan exit price perusahaan bisa menjadi fokus utama Anda selagi mempersiapkan instrumen transisi perusahaan ke pembeli.
Penentuan exit price ini sedikit banyak dipengaruhi oleh apa motivasi calon pembeli yang tertarik dengan bisnis Anda. Cari tahu bagaimana perusahaan Anda dapat membantu perusahaan pembeli berkembang begitu akuisisi atau merger selesai.
Baca juga: Panduan Lengkap Memulai Bisnis Online Hingga Sukses bagi Pemula
Jika sang pembeli bisa mendapatkan keuntungan yang besar dari akuisisi atau merger ini, maka tak ada salahnya Anda menetapkan exit price yang cukup tinggi selama proses negosiasi.
Di sisi lain, Anda pun bisa memilih opsi selain exit, yakni terus mengembangkan perusahaan Anda ke taraf yang lebih tinggi. Jika Anda memilih opsi ini, maka siklus kehidupan bisnis Anda akan kembali ke tahap ekspansi.
Namun, sebelum memutuskan untuk mengambil pilihan ini, ketahui betul apakah perusahaan Anda mampu memiliki pertumbuhan yang berkelanjutan atau tidak. Sebab, jika terlalu mementingkan ego tanpa adanya kalkulasi strategis, perusahaan justru bisa gulung tikar dan seluruh kerja keras Anda selama ini akan jadi sia-sia.
Anda bisa belajar dari kisah Yahoo! yang menjadi raja internet pada dua dekade lalu, namun kini sudah mulai dilupakan oleh masyarakat dunia.
Itu dia 7 tahap perkembangan bisnis yang perlu Anda ketahui. Jadi, saat ini Anda sedang berada di tahap yang mana?
Di mana pun tahap yang Anda jalani saat ini, jangan lupa untuk tetap mengakselerasi perkembangan bisnis supaya selalu bisa naik level! Dan untuk mendukung perkembangan bisnis Anda dari hari ke hari, andalkanlah selalu aplikasi kasir Moka untuk memudahkan operasional bisnis sehari-hari. Mulai dari memperbaiki catatan pembayaran yang berantakan, mengatur inventaris bahan baku agar lebih rapi, mengatur jadwal karyawan agar lebih efektif, dan masih banyak lagi!
Kunjungi halaman ini jika ingin tahu lebih banyak tentang Moka atau tertarik untuk coba gratis sekarang?