Apa Itu Safety Stock? Definisi, Rumus, dan Manfaat untuk Bisnis
Pernah bingung harus memesan stok barang seberapa banyak untuk berjaga-jaga menghadapi keadaan tertentu? Anda tidak sendirian, kok! Kondisi bisnis memang gampang berubah karena sangat bergantung pada peristiwa ekonomi dan sosial terkini. Karena itu, tidak ada salahnya mengantisipasi kondisi dengan memesan safety stock. Supaya tidak salah hitung, yuk, simak definisi dan rumusnya di sini!
Apa Itu Safety Stock?
Safety stock, atau lebih sering dikenal dengan stok cadangan, adalah persediaan barang tambahan yang disimpan di gudang sebagai antisipasi terhadap perubahan kondisi rantai pasokan dan situasi pasar. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan risiko kekurangan stok barang.
Rumus Menghitung Safety Stock
Untuk mengetahui seberapa banyak safety stock yang perlu Anda siapkan, ada beberapa rumus yang bisa Anda gunakan untuk menghitungnya. Ini dia rinciannya:
1. Rumus dasar
Jika Anda ingin cara yang sederhana untuk merencanakan jumlah safety stock, Anda bisa menggunakan rumus dasar berikut ini:
Safety stock = (penjualan maksimum dalam sehari * waktu pengiriman maksimum dari pemasok) – (penjualan harian rata-rata * waktu pengiriman rata-rata dari pemasok)
Namun, karena rumus ini hanya memperhitungkan rata-rata, sebaiknya Anda menggunakan rumus lain untuk persediaan musiman.
Baca juga: Periodic Inventory System: Pengertian dan Contoh Penggunaan
2. Persediaan cadangan tetap
Untuk Anda yang menjalankan usaha berskala kecil dan tidak memerlukan waktu pengiriman yang lama dari supplier, Anda bisa menghitung persediaan cadangan tetap dengan rumus ini:
Safety stock = (Durasi penjualan yang direncanakan) * (rata-rata penjualan harian)
Misalnya, jika Anda ingin menjual pakaian selama 7 hari selama libur akhir tahun dan menurut data Anda bisa menjual 1.000 lembar pakaian per hari, safety stock yang Anda butuhkan adalah 7.000 pakaian.
3. Formula Heizer dan Render
Apakah bisnis Anda mengandalkan banyak supplier dengan waktu pengiriman yang berbeda-beda? Gunakanlah formula Heizer dan Render di bawah ini:
Safety stock = skor Z * standar penyimpangan waktu pengiriman.
Mudahnya, skor Z adalah persentase pengiriman tepat waktu yang Anda harapkan dari supplier. Misalnya, standar 90% berarti Anda memberikan toleransi keterlambatan pengiriman sebanyak 10 kali.
4. Economic Order Quantity (EOQ)
Kalau Anda mau mengetahui sebaiknya Anda mengisi ulang stok barang berapa kali supaya bisa memenuhi permintaan pelanggan, Anda dapat menghitung safety stock dengan rumus EOQ di bawah ini:
EOQ = 22SD / H
Apa saja arti simbolnya? S adalah biaya pemesanan yang mencakup biaya administrasi dan pengiriman, D adalah kuantitas barang pesanan, dan H adalah biaya penyimpanan barang tiap tahunnya.
Baca juga: Count Inventory: Pengertian dan Cara Menghitung Nilai Persediaan Akhir
Manfaat Utama Safety Stock
Memangnya, mengapa Anda perlu merencanakan safety stock dengan baik? Keuntungannya ada banyak, seperti yang bisa Anda simak di daftar berikut:
1. Meningkatkan potensi pemasukan
Tahukah safety stock merupakan salah satu cara untuk menambah pendapatan? Misalnya, ketika ada pelanggan yang membutuhkan suatu barang dari toko tertentu, tapi stoknya kosong, mereka akan berpindah ke bisnis lain. Nah, Anda bisa mendapatkan pemasukan tambahan dengan memenuhi permintaan mereka karena Anda sudah punya stok cadangannya.
Baca juga: Mengenal Transaksi Penjualan dan Cara Pencatatannya
2. Mempercepat respons terhadap permintaan pelanggan
Ketika stok barang Anda kurang atau habis, pastinya pelanggan akan harus menunggu lebih lama hingga Anda selesai mengisi ulang. Ini akan memperbesar peluang mereka berpindah ke kompetitor lain, tapi tidak dengan jika Anda sudah punya safety stock untuk menjamin kepuasan mereka.
3. Mengantisipasi keterlambatan pengiriman suplai
Pengiriman pasokan bisa terlambat karena berbagai alasan, mulai dari kesibukan menjelang hari libur besar atau bahkan keadaan kahar seperti kecelakaan. Dengan memesan safety stock dari jauh-jauh hari, Anda bisa memastikan pasokan barang akan tiba tepat waktu sebelum waktu kritis.
4. Bantu berjaga-jaga dari kenaikan bahan baku
Di tengah inflasi, harga bahan baku pasti akan meningkat, dan ini juga berdampak pada harga jual final dari produk Anda. Nah, jika Anda sudah memesan safety stock bahan baku sebelum harga barang naik, Anda bisa tetap menjual produk dengan harga biasa.
Kalkulasi yang akurat untuk prediksi safety stock memang membutuhkan data penjualan historis yang lengkap. Solusinya, Anda bisa mengandalkan bantuan teknologi yang lengkap dan ramah pemula untuk menyimpan semua data penting.
Jika Anda butuh rekomendasi, cobalah fitur Manajemen Stok dari Moka POS. Saat menggunakannya, Anda bisa mengakses semua data inventaris dengan lengkap cukup dari satu menu saja, dan semuanya akan diperbarui secara real-time. Tertarik mencobanya? Yuk, jangan lewatkan kesempatan coba gratis dengan mendaftar di link ini!