Prototype Produk: Pengertian, Contoh, Fungsi, dan Cara Membuatnya
Bisnis memang selalu membutuhkan inovasi, salah satunya dengan cara merilis produk atau varian yang baru. Apakah Anda ingin merilis produk baru dalam waktu dekat? Tanpa strategi yang tepat, Anda mungkin akan mengalami berbagai masalah yang dapat menghambat kegagalan bisnis. Jadi, sebaiknya Anda mempersiapkan diri dengan mempelajari pentingnya prototype produk yang akan kita bahas tuntas di bawah ini!
Permasalahan Apa yang Sering Terjadi saat Merilis Produk Baru?
Meluncurkan produk atau layanan baru sebagai salah satu wujud inovasi memang tidak pernah mudah. Paling tidak, Anda mungkin akan mengalami beberapa permasalahan di bawah ini.
-
Salah pilih waktu
Waktu adalah salah satu hal yang mesti Anda perhatikan saat akan meluncurkan produk baru. Ketika pemilihan waktu Anda kurang tepat, katakanlah terlalu cepat, ini biasanya diikuti dengan kesiapan produk yang belum maksimal sehingga membuat konsumen kecewa. Di sisi lain, merilis produk atau layanan baru yang terlalu lama akan memberikan kesempatan bagi perusahaan kompetitor untuk mencuri start.
Supaya Anda mendapatkan waktu terbaik, sebaiknya lakukan perencanaan sematang mungkin. Ini bisa Anda lakukan dengan cara membuat prototype produk untuk memancing feedback konsumen. Prototipe produk dapat Anda pakai untuk mengetahui kesiapan produk Anda, melihat respons pasar, sekaligus mengetahui apa yang benar-benar mereka butuhkan.
-
Salah sasaran konsumen
Masalah berikutnya yang mungkin akan Anda alami dalam proses merilis produk baru adalah salah sasaran konsumen. Hal ini biasanya disebabkan oleh ketiadaan upaya perusahaan untuk mencari tahu kebutuhan pasar terkait produk yang akan diluncurkan. Padahal, riset pasar sangat diperlukan karena akan membuka cakrawala mengenai permasalahan sekaligus solusi apa yang dibutuhkan oleh mereka.
Biasanya, perusahaan bisnis akan melakukan riset dengan mencari tahu demografi, preferensi, sampai purchasing behavior. Tidak hanya itu, perusahaan juga jadi tahu apa saja keunggulan dan kelemahan produk barunya dibandingkan dengan milik kompetitor. Ini tentu akan sangat bermanfaat jika Anda mengetahuinya di awal, sebab langkah perbaikan masih mungkin dilakukan sekaligus menghemat biaya.
-
Kesulitan menjelaskan keunikan produk
Poin penting berikutnya ketika bisnis akan meluncurkan produk atau layanan baru adalah menjelaskan keunikannya untuk menarik minat pelanggan. Ketika Anda tidak melakukan ini, kemungkinan besar konsumen tidak tertarik untuk membeli produk tersebut, terlebih ketika Anda punya produk sebelumnya yang mirip.
Menentukan keunikan produk memerlukan pengetahuan mengenai kebutuhan konsumen sehingga Anda bisa mengemas alasan mengapa mereka perlu membeli produk tersebut. Dengan begitu, perusahaan bisa mengomunikasikan keunggulan maupun manfaat produk secara efektif, seperti mengajak bicara konsumen dari hati ke hati.
Baca juga: 6 Cara Promosi Produk Unik yang Bisa Memikat Banyak Pelanggan
Bagaimana Masalah Tersebut Berpengaruh pada Kesuksesan Bisnis?
Masalah-masalah di atas akan sangat memengaruhi kesuksesan bisnis Anda apabila tidak dipecahkan dengan solusi yang pas. Peluncuran produk di waktu yang salah, misalnya, dapat mengakibatkan produk tak punya daya jual cukup baik karena dinilai tidak memecahkan masalah yang sedang dihadapi konsumen pada waktu itu.
Ketika Anda juga tidak bisa menjelaskan keunikan bahkan salah sasaran konsumen, produk atau jasa yang Anda rilis tersebut pada akhirnya tidak punya tujuan yang jelas mengapa diciptakan. Ketika tak ada satu pun orang yang merasa peluncuran produk atau jasa dari bisnis Anda itu perlu, jumlah penjualan pun sedikit bahkan nihil.
Ketika hal ini terjadi, Anda tidak bisa menyalahkan konsumen karena mereka pun tidak merasa dimengerti oleh perusahaan Anda. Salah satu langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencoba lebih mengerti kebutuhan mereka adalah dengan membuat prototype produk sebelum merilisnya secara besar-besaran. Bagaimana maksudnya?
Apa Itu Prototype Produk?
Prototype produk adalah bentuk cetakan awal atau pemodelan produk yang perilisannya hanya ditujukan pada orang-orang tertentu. Artinya, prototipe produk hadir sebelum perusahaan bisnis meluncurkan produknya secara massal. Tujuan pembuatan prototipe ini antara lain untuk memastikan bahwa produk yang diciptakan benar-benar memenuhi kebutuhan konsumen. Manfaat selanjutnya adalah untuk memancing feedback atau respons dari masyarakat. Dengan begini, Anda bisa tahu seberapa produk inovasi yang Anda lakukan tersebut.
Fungsi dan Manfaat Prototype Produk
Perusahaan bisnis profesional pasti membuat prototipe produk sebelum meluncurkannya secara massal. Itu berarti bahwa hal ini memiliki fungsi dan manfaat yang nyata. Apa saja?
-
Menghemat pengeluaran bisnis
Merilis produk yang tidak laku tentu akan menimbulkan kerugian bagi bisnis Anda. Karena itu, manfaat prototipe produk itu besar sekali, salah satunya menghemat pengeluaran bisnis. Dengan pemodelan produk, Anda jadi tahu apa saja area yang mesti dikembangkan dan dipertahankan untuk menciptakan inovasi yang mendekati sempurna.
Beda halnya ketika Anda langsung merilis produk secara besar-besaran. Hal ini mungkin menempatkan Anda pada kondisi perusahaan perlu melakukan penarikan dan perbaikan produk, sedangkan produk-produk yang sudah beredar kurang laku. Pada akhirnya, ini dapat menyebabkan perusahaan Anda merugi.
-
Mempermudah riset kebutuhan konsumen
Prototipe produk yang diuji cobakan kepada beberapa konsumen akan mendatangkan feedback langsung dari mereka. Ini tentunya mempermudah bisnis Anda untuk benar-benar mengetahui kebutuhan konsumen. Ketika respons mereka positif, Anda dapat melanjutkan langkah dengan cara mengeluarkan produk secara massal.
Namun, ketika produk dirasa tidak cukup memberikan manfaat yang berimbang dengan uang yang mereka keluarkan, tandanya produk atau jasa yang Anda hadirkan tidak terlalu memenuhi kebutuhan konsumen. Sebaiknya, uji cobakan pemodelan tersebut kepada beberapa konsumen untuk mengetahui respons mereka sebagai perwakilan pelanggan.
-
Menjadi referensi pengembangan produk
Fungsi selanjutnya dari prototype produk adalah sebagai sumber referensi pengembangan produk. Hal ini berkaitan dengan respons yang mereka berikan terhadap pemodelan produk tersebut. Saat Anda melakukan uji coba pada beberapa konsumen, tanyakan feedback kepada mereka. Mintalah pada mereka supaya memberkan honest review secara langsung. Dengan begini, Anda bisa menyimpan catatan tersebut sebagai bekal perbaikan produk ke depannya.
-
Menarik perhatian investor
Prototipe produk juga dapat menarik perhatian investor. Bagaimana maksudnya? Katakanlah perusahaan Anda bergerak di bisnis properti. Membuat pemodelan produk untuk apartemen yang akan Anda dirikan tentu sangat membantu proses marketing sekaligus menarik minat investor. Dengan sample produk yang dibuat 3D, investor maupun calon penghuni jadi bisa melihat bagaimana wujud dari tempat yang akan mereka tinggali.
Baca juga: Investor adalah Kunci Pengembangan Bisnis, Ini Cara Mendapatkannya!
Cara Membuat Prototype Produk
Bisnis tidak bisa semata-mata meluncurkan produk secara massal. Bahkan, perusahaan pun perlu melakukan persiapan ketika akan membuat prototipe produk. Ini dia cara mempersiapkannya!
-
Lakukan riset untuk identifikasi kebutuhan
Sebelum membuat prototype produk, Anda harus tahu apa kebutuhan perusahaan bisnis Anda. Misalnya, jika Anda ingin melihat respons dan feedback dari mereka, pastikan bahwa pemodelan yang Anda ciptakan itu menjangkau cukup banyak orang. Lalu, jangan lupa untuk meminta pendapat dari mereka setelah menggunakan atau mencoba prototipe Anda tersebut.
Selain memastikan kebutuhan perusahaan Anda, pastikan Anda juga mencari tahu apa yang dibutuhkan oleh konsumen Anda terkait produk yang akan dirilis. Mencari tahu kebutuhan konsumen itu bisa Anda lakukan dengan cara mengetahui target market, mulai dari usia, status pekerjaan, daerah tinggal, sampai kebiasaan belanja yang mereka miliki.
-
Tentukan prioritas untuk prototype
Anda mungkin punya banyak kebutuhan saat akan meluncurkan pemodelan produk. Pastikan Anda memilih yang paling prioritas sehingga tidak terlalu memberikan pressure pada konsumen yang akan menguji coba produk atau jasa Anda. Dengan membatasi hal ini, Anda juga jadi lebih fokus terhadap apa yang akan Anda peroleh setelah peluncuran sample tersebut.
Selain membatasi tujuan produksi pada hal yang paling prioritas, Anda juga harus menciptakan pemodelan produk untuk konsumen terpilih. Misalnya, jika target pasar Anda sebelumnya memang berada di generasi Z, fokuskan pemodelan produk untuk konsumen lama tersebut atau justru dengan mencoba target pasar baru yang tidak kalah spesifik, seperti milenial yang bekerja di desa.
-
Buat sketsa atau diagram konsep secara mendetail
Setelah tahu dua hal di atas, kini saatnya bagi Anda untuk membuat sketsa atau diagram konsep secara detail. Ini akan menentukan kesuksesan perusahaan Anda dalam merilis pemodelan produk nantinya. Sebagai contoh, ketika Anda ingin membuat prototipe produk perawatan kulit, pastikan Anda punya sketsa mengenai kemasannya akan seperti apa.
Selain itu, penting juga untuk membuat konsep produk dengan baik. Konsep ini bisa mencakup banyak hal, mulai dari kemasan, isian, sampai bagaimana sample tersebut akan didistribusikan pada konsumen secara terbatas. Misalnya, jika Anda ingin meluncurkan pemodelan produk yang dibungkus dengan kemasan ramah lingkungan, tentukan apa saja bahan yang mungkin dipakai.
-
Tentukan jenis prototype yang akan dibuat
Ada banyak sekali jenis prototipe produk, empat di antaranya adalah prototype kasar, fungsional, presentasi, dan virtual. Prototipe produk kasar biasanya dibutuhkan untuk membuat pemodelan produk dengan budget paling murah, seperti perusahaan properti yang menggunakan karton untuk membuat sample bangunnnya lebih terjangkau.
Prototipe fungsional ditujukan untuk menguji kegunaan dari produk yang akan diluncurkan secara massal. Pembuatan pemodelan yang menggunakan jenis ini biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan teknologi. Sebelum meluncurkan software atau aplikasi secara massal, biasanya mereka akan melakukan pengujian fungsi terlebih dahulu.
-
Jalankan proses pembuatan
Ketika semua poin di atas sudah jelas, kini Anda bisa mulai menjalankan proses pembuatan pemodelan produknya. Pastikan Anda melakukan tahapan ini semirip mungkin dengan konsep, desain, dan tujuan pembuatannya. Ketika prototipe Anda buat dengan maksimal, ini pun akan menentukan bagaimana produk akhir Anda nanti dikembangkan. Sebab, pemodelan yang akurat akan membantu konsumen mengetahui betul rencana inovasi produk yang Anda wujudkan.
-
Lakukan uji coba dan kumpulkan feedback
Tahapan terakhir adalah dengan menguji coba produk tersebut ke target pasar dari perusahaan bisnis Anda. Pilihlah orang-orang yang benar-benar mewakili target market Anda ketika peluncuran produk secara massal. Dengan begini, Anda jadi bisa memperoleh respons dari konsumen yang sesuai.
Tak hanya memenuhi keterwakilan konsumen, uji coba juga perlu dilakukan untuk meminta feedback dari mereka terkait produk Anda. Feedback ini akan menggambarkan bagaimana posisi produk atau jasa yang akan Anda rilis di mata mereka. Selain itu, feedback dari mereka juga akan menjadi bahan evaluasi yang sangat penting bagi perusahaan bisnis Anda.
Baca juga: Strategi Promosi yang Efektif dan Efisien untuk Usaha Anda
Contoh Prototype Produk
Seperti yang sudah disebutkan di atas, jenis prototype produk itu banyak sekali. Berikut adalah lima macam pemodelan yang punya tujuan berbeda-beda.
-
Prototype fungsional
Sesuai namanya, prototipe fungsional pada dasarnya digunakan untuk menguji fungsi dari produk baru yang akan dirilis. Jenis pemodelan ini akan menjawab apakah produk Anda dapat menjalankan fungsinya secara maksimal. Selain produk di bidang teknologi, prototipe juga bisa dibuat untuk mengetes fungsi dari alat medis yang akan diluncurkan.
-
Prototype kerja
Prototipe kerja punya peran yang sedikit berbeda daripada pemodelan fungsional. Ketika sample di atas dilakukan untuk mengetes bagaimana fungsi produk bagi pemakai atau konsumen, prototipe kerja dibuat untuk melihat bagaimana produk ketika dirilis dalam keadaan yang lebih realistis. Sehingga, harapannya pengujian ini tidak hanya akan menjawab seberapa produk tersebut berfungsi bagi konsumen, melainkan juga bagaimana produk ketika dipakai dalam kondisi yang sebenarnya.
-
Prototype visual
Jenis pemodelan berikutnya adalah prototype visual yang kemungkinan besar dibuat pada tahapan paling awal. Pasalnya, pemodelan jenis ini tidak sepenuhnya bisa menjalankan fungsi produk yang akan Anda rilis karena hanya menggambarkan bagaimana visual yang akan ditampilkan nanti. Pembuatan prototipe ini akan membantu perusahaan bisnis Anda mengembangkan desain produk.
Karena urgensinya masih sangat awal, bisa dibilang jika pembuatan prototype produk ini tidak terlalu membutuhkan banyak uang untuk mewujudkannya. Tanpa perlu mempertimbangkan fungsinya, Anda bisa mengembangkan pemodelan yang hanya baik secara penampilan saja, tanpa perlu melibatkan instalasi yang terlalu rumit.
-
Prototype presentasi
Prototipe presentasi adalah jenis pemodelan yang dibuat untuk menyukseskan rencana presentasi Anda di hadapan investor maupun calon pembeli. Maka, hal yang dititikberatkan dalam pembuatan pemodelan ini adalah tampilan visualnya. Ketika pemodelan visual mungkin perlu dilakukan dengan cara membuat maket, khususnya jika bisnis Anda bergerak di bidang properti, prototipe presentasi dilakukan tanpa perlu harus membuat produk dalam bentuk nyata. Anda bisa mewujudkan sample produk dalam bentuk desain visual dalam slideshow powerpoint.
-
Prototype virtual
Prototype virtual adalah contoh pemodelan yang banyak dibuat di era digital seperti sekarang ini. Pemodelan ini disampaikan secara online dan sebagian besar dipakai untuk melihat bagaimana perangkat lunak atau situs web bekerja. Karena sample-nya akan menguji software, usahakan Anda membuat tampilannya seinteraktif mungkin bagi konsumen. Dengan begini, mereka jadi punya gambaran jelas seputar perangkat lunak yang akan Anda luncurkan.
Setelah Anda berhasil membuat dan meluncurkan pemodelan atau prototype produk, sekarang saatnya mengembangkan skala bisnis Anda. Bagaimana caranya? Moka bisa membantu Anda melalui aplikasi Point of Sale. Mesin kasir canggih dari kami didesain supaya bisa menjawab berbagai kebutuhan bisnis Anda, mulai dari laporan penjualan, stok barang, survei pelanggan, manajemen cabang dan karyawan, upaya-upaya marketing yang sedang dilakukan bisnis Anda. Tunggu apa lagi? Kembangkan bisnis Anda bersama Moka POS dengan mendaftarkannya di sini!