Pengertian Free Cash Flow dan Fungsinya
Pengertian Free Cash Flow dan Fungsinya – Arus kas bebas atau yang dikenal dengan free cash flow adalah salah satu matriks penting untuk mengukur pertumbuhan, kinerja keuangan, dan kesehatan perusahaan. Umumnya, free cash flow menjadi salah satu ukuran kekuatan keuangan perusahaan yang kerap menjadi pertimbangan investor.
Free cash flow mewakili jumlah kas yang tersisa dari aktivitas operasional bisnis, yang dapat digunakan untuk pembayaran dividen, ekspansi, atau pelunasan utang. Free cash flow juga bisa diartikan sebagai dana tunai yang dimiliki oleh perusahaan, setelah membayar seluruh biaya operasional dan perawatan aset tetap.
Meningkatnya free cash flow sering kali dianggap sebagai awal dari perkembangan perusahaan. Naiknya pendapatan, peningkatan efisiensi, pengurangan biaya, pembelian saham, distribusi dividen, dan penghapusan utang diyakini berdampak pada naiknya free cash flow dan memiliki kemampuan untuk memberi imbalan pada investor.
Semakin banyak nilai free cash flow yang dicetak oleh perusahaan, maka itu pertanda semakin baik perusahaan Anda. Dengan kata lain, free cash flow berperan sebagai indikator yang berguna untuk melihat profitabilitas suatu bisnis sesungguhnya. Satu lagi, matriks free cash flow juga biasanya lebih sulit dimanipulasi jika dibandingkan dengan indikator lain seperti laba setelah pajak.
Baca juga: 9 Cara Mengelola Keuangan di Tengah Pandemi COVID-19
Fungsi Free Cash Flow
Free cash flow berfungsi untuk menunjukkan seberapa efisien perusahaan Anda dalam menggunakan uang tunai. Umumnya, para investor juga akan melihat free cash flow untuk mendapat pemahaman terkait apakah perusahaan Anda punya cukup uang tunai yang bisa mengembalikan modal lewat dividen dan pembelian kembali saham.
Dengan melihat free cash flow, investor bisa mengetahui perkembangan perusahaan Anda dari tahun ke tahun. Tentu saja, ini akan berpengaruh terhadap keputusan atau langkah yang akan diambil para investor.
Cara Menghitung Free Cash Flow
Pada dasarnya, ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk menghitung free cash flow. Namun, ada satu cara yang cukup mudah dilakukan, yakni dengan rumus berikut:
Free Cash Flow = Arus Kas dari Aktivitas Operasional – Pengeluaran/Pembelanjaan Modal
Berbeda dari rasio yang mengukur pendapatan atau laba bersih, free cash flow diukur dari arus kas dari aktivitas operasional dikurangi pembelanjaan modal.
Jumlah arus kas dari aktivitas operasional dihitung dari nilai laba bersih ditambah pengeluaran nontunai dan disesuaikan dengan perubahan modal kerja. Pengeluaran nontunai yang dimaksud mencakup unsur-unsur yang tidak berpengaruh secara langsung terhadap perubahan nilai kas dari laporan laba rugi, seperti nilai depresiasi atau untung-rugi investasi. Sementara itu, perhitungan perubahan modal kerja adalah aset lancar dikurangi kewajiban lancar.
Selanjutnya, nilai pembelanjaan atau pengurangan modal untuk menghitung free cash flow biasanya didapat dari laporan posisi keuangan atau neraca.
Berikut adalah penjelasan secara detail mengenai langkah demi langkah yang diperlukan untuk menghitung free cash flow sejak awal.
Baca juga: 7 Tips Agar Usaha Rumahan Makin Sukses Pasca COVID-19
Step 1
Mengetahui Arus Kas dari Aktivitas Operasional
Rumusnya:
Arus Kas dari Aktivitas Operasional = Laba Bersih + Pengeluaran Nontunai +/- Perubahan Modal Kerja
Step 2
Mencari Total Pengeluaran Nontunai
Selanjutnya, Anda dapat menghitung seluruh pengeluaran nontunai atau pengeluaran yang tidak berpengaruh secara langsung terhadap perubahan nilai kas dari laporan laba rugi.
Rumusnya:
Pengeluaran Nontunai = Depresiasi + Amortisasi + Biaya Penurunan Nilai + Kompensasi Berbasis Saham + Untung/Rugi Investasi
Step 3
Perubahan Modal Kerja (Nontunai)
Rumusnya:
Perubahan Modal Kerja Nontunai = (Piutang Dagang periode ini – Piutang Dagang periode lalu) + (Inventaris periode ini – Inventaris periode lalu) – (Utang Dagang periode ini – Utang Dagang periode lalu)
Step 4
Pengeluaran/Pembelanjaan Modal
Rumusnya:
Pengeluaran/Pembelanjaan Modal = Kenaikan Bersih Aset Tetap (Aset Tetap Akhir Tahun – Aset Tetap Awal Tahun) + Beban Penyusutan
Step 5
Menggabungkan Komponen Perhitungan untuk Menghitung Free Cash Flow
Rumusnya:
Free Cash Flow = Arus Kas dari Aktivitas Operasional – Pengeluaran/Pembelanjaan Modal
Lebih rincinya:
Free Cash Flow = [Laba Bersih + (Depresiasi + Amortisasi + Biaya Penurunan Nilai + Kompensasi Berbasis Saham + Untung/Rugi Investasi) +/- ((Piutang Dagang periode ini – Piutang Dagang periode lalu) + (Inventaris periode ini – Inventaris periode lalu) – (Utang Dagang periode ini – Utang Dagang periode lalu)) – (Kenaikan Bersih Aset Tetap (Aset Tetap Akhir Tahun – Aset Tetap Awal Tahun) + Beban Penyusutan)]
Baca juga: Memikat Investor Bagi Usaha Berkembang
Itulah dia pengertian, fungsi, dan cara menghitung free cash flow yang Anda bisa aplikasikan dalam bisnis Anda. Untuk lebih mudahnya, Anda juga bisa menggunakan software akuntansi yang dapat membantu Anda untuk membuat laporan keuangan perusahaan Anda, seperti Moka POS.
Dengan adanya Inventory Management Moka, Anda akan sangat terbantu dalam menyusun laporan keuangan bisnis dan mendapatkan update mengenai inventori bisnis Anda. Tertarik untuk cari tahu lebih lanjut?