6 Peluang Bisnis Menguntungkan di Zaman Cashless Society
6 Peluang Bisnis Menguntungkan di Zaman Cashless Society – Era cashless society telah mengubah pola pikir dan perilaku kaum milenial.
6 Peluang Bisnis Menguntungkan di Zaman Cashless Society – Era cashless society telah mengubah pola pikir dan perilaku kaum milenial.
Sebagian bisnis kuliner unik yang semakin mencuat bisa membuat sebagian lainnya mulai dilupakan. Dari ayam geprek, jus mangga kekinian, hingga boba milk tea kini sudah banyak pesaingnya.
Hadirnya opsi pembayaran non-tunai dianggap memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam bertransaksi. Meskipun masih terdapat banyak orang yang tetap menggunakan uang tunai untuk melakukan pembayaran. Namun, dengan seiring perkembangan teknologi yang semakin canggih dan menjamurnya perangkat-perangkat pembayaran mulai dari nirkontak hingga dompet digital (e-wallet), telah menyebabkan sebagian masyarakat memilih pindah haluan. Sebagian lagi, masih mencoba-coba untuk hidup cashless sambil tetap memakai uang tunai di beberapa kesempatan.
Saat ini, era masyarakat tanpa uang tunai atau cashless society sudah semakin terasa dampaknya. Banyak dari kita terutama para milenial, yang sudah mulai tidak lagi menggunakan lembaran uang kertas atau uang koin untuk melakukan transaksi. Perubahan kultural yang terjadi ini adalah akibat dari munculnya mobile payment yang menjanjikan keamanan juga kemudahan berupa efisiensi serta efektifitas, baik dari segi waktu maupun tenaga.
Di abad ke-21, perkembangan game online semakin pesat seiring dengan bertambahnya jumlah pengguna ponsel pintar sebanyak 177 juta dan pengguna mobile gamer sebanyak 6.5 juta. Angka yang fantastis ini menunjukkan bahwa peran game online sebagai bagian penting dari gaya hidup masyarakat tidak bisa dianggap remeh. Kehadirannya sudah dilihat sebagai “cerminan paling nyata dari pesatnya jaringan komputer berskala kecil (small local network)” dan akan terus berkembang setidaknya sampai 2050. Pertumbuhan game online yang sangat cepat ini mendorong para pelaku usaha untuk memanfaatkannya sebagai strategi pemasaran bisnisnya. Tren yang sedang mencuat ini juga lebih akrab disebut sebagai gamifikasi, yang berarti penggunaan game (gim) yang dikemas dalam bentuk animasi interaktif yang dipasang melalui berbagai kanal pemasaran seperti media sosial.
Milenial adalah generasi yang sedang menjadi perbincangan saat ini. Generasi yang lahir pada kisaran tahun 1980-2000an ini menjadi generasi pertama penikmat semua kemudahan dan berbagai kemajuan teknologi. Komputer, internet, dan semua kebutuhan digital pun terpenuhi di era masa kini. Sehingga tak heran, jika orang-orang yang lahir sebagai generasi milenial sangatlah melek digital.
Sekitar empat atau lima tahun lalu, untuk bersantap makanan dari restoran, kebanyakan pelanggan harus mendatangi restoran dan kafe yang dituju. Akses untuk mendapatkan makanan dengan cara yang lebih cepat belum tersedia seperti sekarang, di mana layanan pesan-antar online sudah marak dan mengubah model bisnis FnB yang tradisional menjadi model bisnis yang lebih moderen.
Kemajuan teknologi di zaman digitalisasi di 2019 ternyata telah memberikan dampak cukup besar pada berbagai industri yang ada, salah satu diantaranya adalah tren di industri kecantikan. Munculnya platform media sosial untuk berbagi foto seperti Instagram, telah mendorong banyak orang untuk bisa tampil cantik. Akibatnya, kebutuhan orang akan tampilan yang cantik dan menarik pun semakin tinggi.
Kebutuhan masyarakat untuk hidup sehat semakin tinggi di tahun 2019. Beberapa memilih untuk mengonsumsi makanan sehat atau berolahraga, beberapa yang lain mungkin keduanya. Tuntutan kerja yang penuh tekanan, khususnya di perusahaan yang mengharuskan duduk dalam kurun waktu yang relatif lama, bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Adalah Alexander, seorang pemuda Indonesia kelahiran Singapura, yang akhirnya mendirikan tempat gym-nya sendiri di Seminyak, Bali. Kepeduliannya terhadap isu-isu yang terjadi di kalangan milenial Bali terkait kesehatan dan postur tubuh yang baik, mendorongnya untuk membuat The Bar.
Apa yang paling enak selain makan es krim saat cuaca hari sedang panas-panasnya? Apalagi jika sore sudah tiba, dan sinar matahari begitu cantiknya. Tak ada yang lebih menyegarkan dibandingkan menikmati semangkuk gelato dingin di bawah sinar emas yang hangat. Adalah Angga Permana, pemilik Gaya Gelato Samasta Jimbaran, yang gelatonya sudah tidak asing lagi di Bali. Lalu, bagaimana kisah inspiratif Angga dalam membangun bisnis ini? Apa saja kesulitan yang ia hadapinya di sepanjang jalan? Dan bagaimana teknologi aplikasi kasir membantu Angga dalam mempercepat proses transaksi di bisnisnya? Simak terus artikelnya ya!