Manfaat Balanced Scorecard untuk Kinerja Perusahaan
Evaluasi bisnis secara berkala merupakan hal yang sangat penting, sebab hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan pada tahun-tahun mendatang. Sekarang salah satu alat yang umum dipakai oleh perusahaan untuk menganalisis kinerja bisnis adalah balanced scorecard. Apakah itu, seperti apa manfaatnya dan bagaimana contoh penerapannya? Selengkapnya bisa Anda simak melalui penjelasan berikut!
Pengertian dan Sejarah Balanced Scorecard
Balanced scorecard adalah alat buatan Robert S. Kaplan dan David Norton yang dapat membantu memantau proses manajemen usaha Anda. Alat ini tercipta ketika Robert dan David merasa bahwa benchmarking method sudah tak lagi relevan untuk digunakan pada era ini. Lantas, apa yang membedakan alat ini dengan metode terdahulu?
Balanced scorecard menitikberatkan pada keseimbangan evaluasi perusahaan. Apabila pemantauan sebelumnya mungkin hanya terfokus pada sisi keuangan saja, kini Anda bisa menganalisis perjalanan perusahaan secara lebih menyeluruh. Dengan begitu, ini tidak sekadar menjadi alat ukur pencapaian usaha, tapi juga bisa menerjemahkan strategi-strategi bisnis yang telah ditempuh.
Baca juga: Tak Semua Bisnis Kopi Kekinian Berhasil, Ini Rahasia Suksesnya
3 Manfaat Balanced Scorecard untuk Perusahaan
Menggunakan balanced scorecard tentu memberikan banyak manfaat bagi perusahaan. Berikut beberapa di antaranya yang dapat Anda rasakan.
1. Meningkatkan perencanaan strategi
Strategi adalah hal yang harus disusun dengan baik apabila Anda ingin berhasil memenangkan kompetisi bisnis. Itulah mengapa perencanaan strategi ini harus matang dan dievaluasi terus-menerus. Apabila Anda menggunakan alat balanced scorecard, kegiatan meninjau kembali strategi usaha itu akan terlaksana paling tidak setiap tiga bulan atau sebulan sekali.
2. Mendukung kelancaran komunikasi
Selain dapat memantau perencanaan strategi usaha sudah tercapai sejauh mana, balanced scorecard juga dapat mendukung kelancaran alur komunikasi sebuah perusahaan. Seperti yang kita tahu, dalam perusahaan pasti ada beberapa divisi yang tak jarang harus saling koordinasi. Saat komunikasi antar-divisi sudah berjalan dengan baik, tentunya kegiatan usaha akan makin baik lagi.
3. Keselarasan target dan tujuan proyek
Balanced scorecard juga membantu bisnis menyelaraskan antara target dengan tujuan proyek. Sebagai pemilik usaha, Anda pasti telah menentukan target plus strategi yang akan dilakukan. Nah, alat ini membantu Anda untuk meninjau kembali, apakah target tersebut sudah sesuai dengan tujuan berdirinya perusahaan.
Baca juga: Kegiatan Ekonomi Lancar Jika Pengusaha Miliki Business Plan
4 Perspektif Balanced Scorecard
Bicara tentang balanced scorecard, ada empat perspektif yang membuat metode ini bisa disebut seimbang, yakni keuangan pelanggan, proses bisnis, dan pembelajaran. Berikut penjelasannya!
1. Perspektif keuangan
Perspektif pertama pada balanced scorecard adalah keuangan. Seperti bidangnya, fokus utama pada bagian ini adalah bagaimana perusahaan dapat menciptakan nilai tambah bagi pemegang sahamnya. Indikator yang menjadi patokan meliputi pendapatan, laba, ROI, dan nilai pasar perusahaan.
2. Perspektif pelanggan
Selanjutnya, ada perspektif pelanggan yang dapat menggambarkan bagaimana perusahaan di mata konsumen. Indikator utamanya adalah kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan, dan retensi pelanggan. Tujuannya adalah untuk memahami kebutuhan pelanggan dan bagaimana perusahaan memenuhinya.
3. Perspektif proses bisnis internal
Ketiga, perspektif proses bisnis internal yang berfokus pada efisiensi dan efektivitas proses bisnis dalam perusahaan tersebut. Hal ini mencakup proses produksi, pemasaran, hingga pelayanan. Indikator yang bisa digunakan untuk mengukur di sini, yaitu periode setiap siklus, biaya produksi, dan kualitas produk.
4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
Perspektif ini melihat bagaimana perusahaan bisa terus berkembang dan berinovasi. Hal ini mencakup pelatihan karyawan, pengembangan kapabilitas organisasi, dan adaptasi teknologi baru. Indikatornya bisa berupa jumlah pelatihan, tingkat kepuasan karyawan, dan investasi di R&D.
Baca juga: Arti dan Manfaat CRM (Customer Relationship Management) Bagi Bisnis
Contoh Penerapan BSC dan Tantangannya
Sebuah perusahaan ritel menerapkan Balanced Scorecard (BSC) dengan tujuan untuk meningkatkan performa. Cara yang mereka lakukan adalah menargetkan kenaikan laba menjadi 10%, meningkatkan kepuasan pelanggan, mengurangi waktu tunggu di kasir untuk efisiensi proses bisnis, dan berinvestasi dalam pelatihan karyawan untuk pertumbuhan SDM.
Namun, penerapan BSC mungkin membawa tantangan, seperti proses mengukur indikator yang membutuhkan teknologi canggih dan kesulitan mencari keseimbangan antar-perspektif. Itulah mengapa komunikasi dan adaptasi strategi menjadi hambatan yang juga harus diatasi. Meski demikian, dengan komitmen, BSC dapat menjadi alat strategis yang efektif, kok.
Balanced scorecard adalah alat yang telah lazim dipakai dalam dunia bisnis untuk mengukur kinerja perusahaan. Selain menggunakan BSC, Anda juga bisa memanfaatkan fitur lain seperti Manajemen Karyawan dari Moka POS untuk mempermudah tahapan evaluasi. Mari jadwalkan demo dengan klik link di sini!