Kisah Sukses KiddyCuts, Salon Khusus Anak Favorit Keluarga
Kisah Sukses KiddyCut, Salon Khusus Anak Favorit Keluarga – Setiap orangtua pasti paham betul bagaimana reportnya ketika si kecil sudah harus potong rambut.
Apa lagi kalau bukan tingkah tak terduga anak yang terkadang membuat potong rambut jadi sesuatu yang sangat sulit untuk dilakukan.
Ternyata, masalah yang dihadapi oleh setiap orangtua ini ditangkap sebagai peluang usaha oleh Cecilia Wirawan yang kemudian mendirikan KiddyCuts.
Kisah Sukses KiddyCuts, Salon Khusus Anak Favorit Keluarga
KiddyCuts adalah salon pertama di Indonesia yang khusus melayani anak-anak. Sebagai orangtua, Cecilia paham betul tantangan yang harus ia hadapi saat anak atau keponakannya harus potong rambut.
Oleh karena itu, tercetuslah ide untuk mendirikan salon untuk melayani anak-anak. Konsep ini ia bawa ke temannya, Rudy Hadisuwarno, yang sudah menjadi pakar bisnis salon tanah air.
Konsep yang ditawarkan oleh Cecilia ini diterima dengan baik oleh Rudy, lalu mereka bersama mencari lokasi terbaik untuk mendirikan salon pertama.
Lalu, terpilihkah mall Plaza Senayan sebagai lokasi KiddyCuts pertama. Kini, KiddyCuts telah memiliki 32 cabang di seluruh Indonesia.
Nah, KiddyCuts ini merupakan salon pertama yang fokus pada perawatan rambut dan kulit kepala anak. Ketiadaan “senior” membuat Cecilia Wirawan dan timnya belajar sendiri tentang bagaimana mengelola bisnis salon anak.
Namun, seiring waktu, KiddyCuts tetap mampu berkembang berkat prinsip yang dipegang teguh, yaitu pelanggan selayaknya anak sendiri. Dengan demikian, kualitas layanan tetap konsisten di semua cabang.
4 Rahasia KiddyCuts “Dekat” dengan Anak-anak
1. Manfaatkan teknologi
Seperti yang sudah diketahui, potong rambut bagi sebagian anak adalah momok yang menakutkan. Untuk itu, Cecilia memanfaatkan teknologi terkini untuk membuat anak-anak tetap nyaman selama potong rambut. Ia menggunakan game dan tayangan video khusus anak untuk membuat mereka tetap nyaman.
KiddyCuts juga terus mengikuti perkembangan teknologi terbaru supaya anak-anak tidak cepat bosan dan tetap merasa terhibur. Selain itu, KiddyCuts juga punya cara unik untuk membuat anak-anak tetap tenang.
“Kita juga ada backwash yang memang pekerjaannya untuk menghibur anak-anak tersebut, dan juga sekalian pada saat dipotong, ia mengalihkan perhatian si anak,” terang Cecilia.
2. Setia mendengarkan pelanggan
Konsumen adalah segalanya untuk KiddyCuts sehingga kritik, saran, dan permintaan mereka sangat diperhatikan oleh Cecilia.
Dengan membuka pintu komunikasi dengan konsumen, Cecilia jadi bisa mengetahui hal apa saja yang menjadi kebutuhan mereka. Dengan demikian, usahanya ini bisa memberikan pelayanan terbaik bagi setiap konsumen.
Jadi, KiddyCuts pun bisa dijadikan sebagai salon khusus anak langganan mereka.
3. Variasi produk
Ternyata, banyak dari pelanggan KiddyCuts yang khawatir karena rambut anaknya rontok atau tak kunjung tumbuh.
Maka dari itu, Cecilia Wirawan memutuskan untuk mengembangkan usahanya dan memproduksi aneka produk perawatan rambut dan kulit kepala anak seperti shampo dan conditioner.
4. Meningkatkan pelayanan
Selain menyediakan produk yang dibutuhkan, KiddyCuts juga selalu berusaha untuk meningkatkan pelayanan bagi para konsumen.
Contohnya, dengan menggunakan Moka Pay yang mampu memberikan fleksibilitas dalam hal transaksi. Cecilia melihat tren orangtua menggunakan dompet elektronik sebagai pembayaran.
Kini, berkat Moka Pay, apa pun metode pembayaran yang diinginkan oleh konsumen dapat dilayani tanpa kendala. Inovasi ini tentu saja diharapkan dapat meningkatkan loyalitas dari pelanggan KiddyCuts.
“Gunanya adalah supaya konsumen merasa comfortable dan memudahkan transaksi setiap harinya,“ terang Cecilia.
Strategi Membuka Salon Khusus Anak
Melihat perkembangan pesat dari KiddyCuts mungkin membuat Anda juga tertarik untuk terjun ke industri ini. Beruntungnya Cecilia telah berbagi tentang apa saja yang ia lakukan selama ini hingga berhasil mendirikan salon anak yang sukses.
1. Temukan mitra yang sudah berpengalaman
Pertama, cari mitra yang memang sudah berpengalaman di bidang salon. Bila Anda perhatikan, KiddyCus dimulai dari obrolan antara Cecilia Wirawan dengan Rudy Hadisuwarno.
Sebagai pakar di bidang ini, Rudy Hadisuwarno memiliki insights yang terbentuk selama pengalaman puluhan tahun.
Dengan bekerja sama dengan ahlinya, Anda jadi bisa menghindari kesalahan-kesalahan mahal yang umum dilakukan oleh pemula.
Selain itu, mitra yang telah berpengalaman pasti memiliki network tersendiri yang sangat bermanfaat untuk usaha yang sedang dirintis.
2. Pilih lokasi yang strategis
Seperti yang diutarakan sebelumnya, gerai pertama KiddyCuts didirikan di Plaza Senayan yang sangat strategis.
Selain lokasi yang berdekatan dengan pemukiman mewah, Plaza Senayan juga merupakan mall bergengsi yang sering dikunjungi oleh khalayak ramai. Tendensi ini membuat KiddyCuts bisa langsung mendapatkan ceruk pasar yang cukup profitable.
3. Kualitas pelayanan yang konsisten
Cecilia selalu menekankan pada pentingnya memperlakukan customer layaknya anak sendiri. Dengan demikian, setiap pegawai akan berusaha memperlakukan mereka dengan sebaik mungkin, untuk menjaga kenyamanannya selama potong rambut.
Oleh karena itu, Anda selaku owner harus mencari sumber daya manusia yang memang bisa memperlakukan anak-anak dengan baik. Misalnya, pegawai yang ramah, sabar, dan juga mau humoris supaya anak-anak bisa tetap tenang dan terhibur.
4. Siapkan media hiburan
Strategi membuka salon khusus anak yang selanjutnya ialah mempersiapkan media hiburan yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Cecila sangat mengedepankan aspek teknologi untuk menghibur anak-anak dan strategi ini terbukti berhasil. Inilah kekuatan utama dari KiddyCuts yang bisa Anda ‘replika’.
Saat ini sudah menjadi pengetahuan umum kalau anak-anak bisa tenang saat fokus bermain video game. Mengingat perkembangan video game ini sangatlah cepat, Anda harus tetap up-to-date dengan trend terkini. Jangan sampai anak-anak menjadi bosan lalu kembali rewel.
5. Tak berhenti berinovasi
Kelima dan yang terakhir adalah kembangkan produk Anda lebih dari sekadar jasa potong rambut. Untuk Cecilia Wirawan, ia memutuskan juga menjual produk perawatan rambut dan kulit kepala untuk anak-anak.
Bila saat ini Anda belum memiliki sumber daya yang mencukupi untuk meluncurkan produk layaknya Cecilia, Anda bisa tawarkan produk lain yang pembuatannya lebih mudah. Misalnya, apron potong rambut yang bisa dibuat sesuai dengan keinginan tiap konsumen.
Dengan menggunakan apron milik masing-masing, orangtua tidak perlu lagi khawatir soal kebersihan dan kenyamanan anaknya lagi.