Punya Kendala Saat Bangun Usaha? Yuk, Cari Solusinya Sama-Sama!
“Duh, kerasa juga ya capeknya nulis rekapan semua bon…”
– Bu Rahmi, Pemilik RM Ayam Berkah
“Kok penghasilan hari ini kurang, ya? Siapa yang nyelip uangnya?”
– Lydia, Pemilik Toko Kopi Hitam Mantap
“Pengen deh renov toko jadi lebih bagus. Sayang belum ada modalnya…”
– Pak Agus, Pemilik Toko Baju Trendi Masa Kini
Pemilik usaha pasti familier dengan keluhan-keluhan yang dirasakan ketiga orang di atas. Namanya juga mengurus bisnis, tentu tak jauh-jauh dari yang namanya kendala.
Wajar, kok, jika Anda juga mengalami hal yang sama. Terlebih jika Anda adalah pemula yang baru terjun di dunia usaha. Jangan patah arang dulu! Segala kesulitan pasti ada kemudahan. Segala hambatan pasti ada jawaban.
Supaya lebih gampang mencari solusi, terlebih dahulu Anda perlu memetakan masalah dengan jelas. Beda masalah, tentu beda penanganan. Tidak mungkin, kan, Anda mengeluh kekurangan modal, tapi solusinya justru merekrut karyawan baru? Selain karena kurang relevan, ini juga tidak menyelesaikan masalah sama sekali.
Kendala yang Sering Dihadapi Pemilik Usaha
Bak sayur tanpa garam, perjalanan merintis bisnis rasanya belum lengkap kalau belum ketemu kendala. Kerikil-kerikil ini adalah seninya berbisnis. Nah, biasanya kendala apa, sih, yang paling sering dihadapi pebisnis?
1. Repot dengan pembukuan
Kerepotan mengurus pembukuan bisnis adalah masalah yang sering dihadapi pemilik usaha, tak terkecuali Bu Rahmi yang merupakan owner RM Ayam Berkah. Pembukuan ini meliputi rekapan pemasukan/pengeluaran, volume transaksi harian, utang/piutang (jika ada), dan sebagainya.
Terbayang nggak betapa repotnya mencatat semuanya secara manual tiap hari? Kadang ada saja kejadian human error yang bikin pembukuan jadi minus. Dicatat bikin pusing, tidak dicatat, kok, cash flow malah jadi makin tidak jelas?
2. Penghasilan minus
Perasaan semua transaksi sudah tercatat dengan baik, tapi kok setelah rekapan uangnya kurang, ya? Hal ini kerap dialami pemilik Toko Kopi Hitam Mantap, Lydia. Anda pernah/sering mengalami hal serupa?
Eits, jangan buru-buru menuduh pelanggan atau pegawai. Bisa jadi kesalahan ada pada cara hitung yang masih manual. Yang pertama, cek dulu kondisi laporan penjualan toko Anda. Yakin tidak ada poin yang terlewat dimasukkan?
Penghasilan minus ini bisa terjadi karena banyak faktor (yang umumnya adalah human error), seperti salah input nominal pemasukan/pengeluaran, transaksi yang tidak tercatat dengan baik, dan lain sebagainya.
3. Kurang modal
Ide bisnis, sih, banyak. Rencana renovasi toko juga ada. Namun, kendala nomor satunya adalah dana. Ya, kurang modal biasanya jadi masalah klasik yang dihadapi setiap pemilik usaha pemula. Jangan sedih, ini wajar dan bukan masalah besar, kok.
Anda bisa mengumpulkan modal sedikit demi sedikit dari menyisihkan penghasilan harian usaha. Jika nominal yang diperlukan cukup besar, Anda juga dapat mengajukan bantuan pembiayaan usaha pada lembaga keuangan pemberi modal.
4. Usaha sepi
Usaha sudah berjalan lumayan lama, tapi kok peminatnya masih sedikit, ya? Selain mengevaluasi kualitas produk yang dijual, jangan lupa untuk rajin berpromosi. Promo secara rutin akan membuat toko dan produk Anda lebih dikenal di kalangan konsumen, lho.
Anda bisa mencoba promosi gratis maupun yang berbayar dengan mengandalkan influencer atau ads. Dua-duanya sama-sama efektif, kok, asal dilakukan dengan strategi yang tepat.
Cara lainnya tentu saja dengan menjual produk/jasa Anda secara online. Dengan cara ini produk dapat dilihat oleh calon pembeli dari berbagai wilayah di Indonesia. Hasilnya, omzet penjualan pun meningkat. Mau coba?
Tentu masih banyak kendala lain dalam berbisnis. Jangan khawatir, Anda tak sendirian. Apa pun itu, jangan lelah berusaha sambil terus mencari solusi, ya. Saran buat pemilik usaha yang ingin lebih maju, coba mulai gunakan aplikasi digital yang dilengkapi dengan fitur khusus untuk mencatat transaksi, seperti Moka POS.
Platform ini akan sangat membantu Anda dalam mengurus bisnis. Selain mengelola pesanan offline dan online, Moka POS juga mempunyai fitur untuk memantau laporan transaksi penjualan secara realtime.
Karena semua sudah tercatat secara otomatis, Anda tak perlu buang-buang lagi waktu untuk melakukan rekapan harian, menghitung cash flow, serta omzet secara manual. Selamat tinggal keribetan!