Investor adalah Kunci Pengembangan Bisnis, Ini Cara Mendapatkannya!
Seberapa sering Anda mendengar kata investor dalam kurun waktu beberapa tahun ke belakang? Dunia investasi memang sedang marak dengan semakin banyaknya masyarakat yang sudah melek investasi. Jumlah pemain baru di dunia investasi juga naik pesat dengan mayoritas usia relatif masih muda. Bagi mereka, menjadi penanam modal atau investor adalah cara baru untuk menciptakan peluang di masa yang akan datang.
Keberadaan penanam modal sebenarnya bisa sangat membantu, khususnya bagi pengusaha-pengusaha baru dalam mengembangkan perusahaan mereka. Investor dianggap menjadi sumber daya finansial yang relevan dan kredibel sebagai salah satu upaya mengembangkan bisnis yang lebih besar.
Lantas, seperti apa penanam modal itu dan bagaimana peran mereka dalam dunia entrepreneurship? Bagaimana pula cara dapat modal dari penanam modal untuk pengusaha-pengusaha pemula? Temukan jawabannya di bawah ini!
Siapa itu Investor?
Siapa pun bisa menjadi penanam modal, baik muda atau tua, individu atau kelompok, kaya maupun miskin. Investasi tidak memandang bulu. Selama seseorang atau sebuah perusahaan punya modal untuk ditanamkan, maka mereka berhak menyandang predikat sebagai penanam modal. Investor adalah seseorang, sekelompok orang, atau perusahaan yang menanamkan sejumlah modal ke suatu aset tertentu dengan harapan mendapatkan imbal hasil atas aktivitas yang telah dilakukan.
Investor bertujuan untuk mencapai tujuan keuangan dengan mendapatkan sejumlah imbal hasil dari aktivitas penanaman modal. Dengan kata lain, penanam modal mencari untung atas aktivitas mereka melalui berbagai bentuk instrumen investasi. Oleh karenanya, penanam modal tidak asal menanamkan uang ke sebuah instrumen investasi. Sejumlah pertimbangan dibutuhkan agar dapat memenuhi target keuntungan yang diinginkan.
Baca juga: Akuisisi adalah Strategi Perbesar Bisnis, Ini Info Lengkapnya!
8 Jenis Investor yang Perlu Anda Ketahui
Sebelum memutuskan untuk mencari penanam modal yang sesuai dengan perusahaan, sebaiknya Anda perlu mempertimbangkan beberapa jenis penanam modal berikut. Sebab, tidak semua penanam modal memiliki kecenderungan yang sama dalam memilih produk investasi mereka.
Mengetahui jenis investor akan membantu Anda menentukan mana saja yang berpotensi menanamkan modal mereka ke perusahaan Anda, sehingga usaha dalam mencari modal tambahan jadi lebih efektif dan efisien. Apa saja jenis investor yang perlu Anda tahu?
1. Moderat
Jenis investor yang satu ini merupakan penanam modal yang tahu produk-produk investasi, tetapi masih belum berani menanamkan modal dalam jumlah besar. Perilaku ini sebenarnya didasari oleh kurangnya pengetahuan dan pengalaman mengenai investasi. Investor moderat cenderung bermain aman dengan menanamkan modal ke bentuk investasi dengan imbal hasil sekitar 5-10% per tahun.
2. Konservatif
Investor konservatif pada dasarnya tidak terlalu paham dengan bentuk-bentuk investasi yang ada. Profil risiko yang rendah membuat penanam modal ini lebih menyukai investasi yang menghasilkan imbal hasil mulai dari 3-5 persen per tahun. Umumnya, bentuk investasi yang dipilih oleh penanam modal konservatif merupakan investasi-investasi konvensional seperti emas dan sejenisnya.
3. Agresif
Kecenderungan menanamkan modal secara agresif membuat investor ini dikategorikan memiliki profil risiko yang tinggi. Biasanya, penanam modal agresif sudah dibekali dengan sejumlah pengetahuan-pengetahuan dasar sehingga dapat memperhitungkan investasi yang memiliki nilai jangka panjang. Investasi yang disukai biasanya memiliki imbal hasil berkisar antara 10% sampai 15% per tahun.
4. Investor Institusional
Investor institusional merupakan penanam modal yang mewakili perusahaan ketika menanamkan modal mereka ke suatu instrumen. Dana investasi yang digunakan biasanya merupakan kumpulan dari sejumlah individu yang menyerahkan setiap keputusan investasi ke pihak institusi tersebut.
5. Investor Ritel
Investor ritel merupakan investor perorangan yang menggunakan nama sendiri dalam setiap aktivitas investasi mereka. Umumnya, penanam modal ritel lebih suka membeli berbagai aset investasi mulai dari obligasi, sekuritas, saham, dan reksa dana. Karena sifatnya yang perorangan, maka penanam modal ritel juga bisa mendanai para entrepreneur yang dianggap menguntungkan.
Entrepreneur adalah seseorang yang menjalankan sebuah usaha dengan ide kreatif dan inovatif, yang memberikan dampak langsung terhadap lingkungan sekitar. Entrepreneur idealnya mampu melihat peluang bisnis, berani mengambil risiko dengan perhitungan logis, serta mampu mengembangkan sebuah bisnis untuk menciptakan keuntungan dan menghindari kerugian.
Dalam perkembangannya, ada empat tahap yang harus dilalui oleh entrepreneur. Tahapan yang pertama adalah tahap memulai, yaitu ketika seorang entrepreneur memiliki ide dan berniat mengawali suatu usaha sehingga mulai mempersiapkan semua yang dibutuhkan. Kedua adalah tahap melaksanakan usaha, yakni tahap di mana setiap aspek usaha mulai dikelola sesuai business plan.
Ketiga, tahap mempertahankan usaha. Di tahap ini, umumnya entrepreneur akan menemukan berbagai masalah dan tantangan yang menghambat progres usaha untuk lebih maju. Tahap akhir adalah tahap mengembangkan usaha. Entrepreneur akan mengupayakan perkembangan bisnisnya dengan menganalisis serta berinovasi agar usaha dapat lebih besar lagi.
Di tahap akhir inilah entrepreneur sering mendapatkan masalah yang sama, yakni kurangnya modal. Biasanya, penanam modal ritel akan melihat bagaimana seorang entrepreneur dapat berinovasi dalam mengembangkan usahanya, sehingga terlihat apakah usaha tersebut benar-benar berpotensi untuk memberikan imbal hasil yang lebih baik daripada jenis investasi lainnya.
6. Investor dampak sosial
Berinvestasi tidak selalu tentang imbal hasil atau untung yang berlimpah. Ada pula penanam modal yang tidak mengharapkan keuntungan, melainkan perubahan kesejahteraan sosial dalam masyarakat. Investor dampak sosial umumnya menginvestasikan dana ke organisasi-organisasi yang bergerak di bidang kesejahteraan sosial. Investor jenis ini umumnya adalah para filantropi yang lebih suka memberi ‘kail’ alih-alih ‘umpan’ pada masyarakat.
7. Investor pasif
Jenis investor ini merupakan penanam modal yang lebih mengutamakan investasi jangka panjang karena tidak memiliki target laba dalam waktu dekat. Investor pasif lebih suka menanamkan modal untuk keuntungan di masa yang akan datang. Investasi yang dilakukan cenderung tidak terlalu intens. Umumnya, penanam modal pasif suka menanamkan modal ke pengusaha sektor produsen, misalnya produsen kopi dan teh yang saat ini sangat diminati di Indonesia.
Sementara itu, produsen adalah pihak-pihak yang melakukan kegiatan produksi untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Badan usaha, koperasi, perusahaan swasta, atau bahkan importir juga bisa berperan sebagai produsen selama mereka sendiri yang memproduksi suatu barang sebagai bentuk kegiatan usaha.
Kegiatan produksi bertujuan untuk mengubah nilai ekonomi suatu barang atau jasa. Misalnya, biji kopi basah akan menjadi lebih mahal ketika diproses menjadi biji kopi yang sudah dipanggang. Contoh lain, teh hijau kemasan siap minum akan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan daun teh kering. Intinya, proses produksi harus memproduksi barang mentah menjadi barang setengah jadi, barang mentah menjadi barang jadi, atau barang setengah jadi menjadi barang jadi.
Proses produksi seperti ini tentu membutuhkan tenaga kerja dan modal yang sekaligus menjadi faktor seorang produsen mampu menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas. Semaksimal mungkin, produsen akan meningkatkan produktivitas serta menciptakan inovasi untuk mengembangkan usaha mereka. Menariknya, investor pasif lebih suka produsen yang produktif dan aktif berinovasi karena potensi produksi yang tidak terbatas.
8. Investor aktif
Kebiasaan penanam modal aktif adalah mencari selisih keuntungan dari berbagai jenis instrumen investasi. Cara penanam modal aktif melakukan investasi adalah dengan melakukan jual beli aset untuk menciptakan keuntungan jangka pendek. Trader saham adalah salah satu bagian dari investor aktif.
Baca juga: Langkah-Langkah Pengembangan Ide dan Peluang Usaha Meliputi 6 Hal Ini
Peran Investor untuk Semua Pihak
Investor adalah bagian penting dari roda perekonomian. Investor memiliki peran baik untuk dirinya sendiri, penerima investasi, bahkan bagi negara. Peran ini menjadi krusial ketika penanam modal memberikan kesempatan bagi pemilik usaha mengembangkan bisnis dengan menanamkan modal.
Bagi investor, berinvestasi menambah potensi berkembangnya nilai kekayaan. Seperti yang kita ketahui sebelumnya, investasi memiliki tujuan utama sebagai cara untuk mendapatkan keuntungan. Semakin banyak modal yang ditanamkan, maka semakin banyak pula imbal hasil yang akan diterima.
Selain itu, penanam modal juga dapat menyelamatkan diri dari inflasi. Instrumen investasi seperti emas, misalnya, memiliki nilai yang konstan dari tahun ke tahun dan senantiasa menyesuaikan nilainya dengan inflasi. Sehingga, nilai uang yang dimiliki tidak akan tergerus inflasi yang setiap tahun meningkat.
Investor adalah sumber modal bagi penerima investasi atau investee. Bagi investee, ada perencanaan bisnis yang harus dijalankan dan modal yang tersedia berada di tangan penanam modal. Ide pengembangan, baik ekspansi maupun untuk inovasi, dapat bergerak selama suntikan dana dari investor tetap berjalan dengan baik.
Investor juga berperan dalam perkembangan sebuah negara. Bagi negara, penanam modal efektif mengurangi angka pengangguran berkat modal yang ditanamkan ke berbagai sektor perusahaan, baik dari dalam maupun luar negeri. Semakin berkembang suatu perusahaan, maka semakin banyak lapangan pekerjaan baru yang terserap. Berkat semakin banyak tenaga kerja yang terserap, secara otomatis kenaikan pendapatan per kapita juga meningkat. Dengan begitu, pendapatan negara dari pajak juga merangkak naik.
Dengan kata lain, keberadaan penanam modal yang mau menanamkan modal ke sejumlah sektor perusahaan memberikan manfaat baik bagi diri sendiri, perusahaan penerima investasi, maupun negara.
Pertimbangan Investor Saat Menanamkan Modal
Investor bukanlah orang yang akan memberikan uang mereka secara cuma-cuma. Bagaimanapun, ada dana yang dikeluarkan dan sudah seharusnya menghasilkan. Ada sejumlah hal penting yang menjadi pertimbangan penanam modal ketika menanamkan modal di sebuah perusahaan, apa pun jenisnya. Apa saja pertimbangan penanam modal sebelum mendanai sebuah perusahaan?
1. Produk yang menarik
Pertimbangan pertama yang pasti menjadi fokus adalah produk yang dijual. Investor akan menilai seberapa menarik produk yang dijual sebuah perusahaan. Menarik di sini tidak terbatas pada penampilan, tetapi juga potensi berkembang dari produk ini. Tugas Anda sebagai pemilik usaha adalah menjelaskan sebaik mungkin mengenai produk atau jasa yang Anda tawarkan.
Ceritakan bagaimana produk atau jasa Anda menjadi solusi terhadap suatu masalah, keunggulan produk, hingga bagaimana proses produksi dalam produk tersebut. Penjelasan produk wajib Anda jabarkan di business plan sehingga calon penanam modal dapat menemukannya dengan mudah. Anda pun tidak perlu menjelaskan kembali secara panjang lebar mengenai produk yang Anda jual.
2. Adanya Pengembangan
Apa saja yang telah berkembang selama bisnis Anda berjalan hingga saat ini? Seberapa besar hasil yang Anda raih, pada dasarnya penanam modal hanya akan fokus terhadap bagaimana Anda mampu mengembangkan usaha yang Anda miliki. Pengembangan usaha tidak hanya terbatas pada inovasi produk dan jasa yang Anda tawarkan, tetap juga pengembangan dari sisi produksi.
Hal ini sebenarnya tidak sulit apalagi ketika Anda memang benar-benar entrepreneur sejati. Sebab, salah satu sifat entrepreneur adalah berpikiran terbuka dan kreatif. Ketika ada masalah dalam menjalankan bisnis, entrepreneur tidak hanya berani mengambil risiko dalam memutuskan langkah mana yang paling tepat, tetapi juga mampu fokus dengan solusi yang sudah ditentukan.
3. Monetisasi
Monetisasi adalah kegiatan yang mengubah sesuatu menjadi penghasilan. Dalam hal ini, investor akan melihat seberapa menguntungkan potensi monetisasi yang Anda tawarkan. Investasi pada dasarnya adalah mencari keuntungan sehingga wajar bila penanam modal melihat monetisasi produk menjadi salah satu hal yang terpenting dalam menentukan pendanaan.
4. Pitching
Seberapa efektif Anda melakukan pitching sangat berpengaruh terhadap keputusan investor dalam menanamkan modalnya. Pitching adalah kesempatan besar mengenalkan produk Anda ke investor dengan peluang diterima atau tidak pengajuan pendanaan yang Anda punya. Sebaik-baiknya pitching adalah yang menimbulkan kesan bagi setiap calon penanam modal.
Baca juga: KPI Adalah: 5 Langkah Mudah Membuatnya
7 Cara Dapat Modal dari Investor
Memahami apa itu penanam modal dan bagaimana cara mereka memilih instrumen investasi menjadi langkah awal mendapatkan modal dari investor. Pengetahuan tersebut akan menjadi bekal bagi Anda untuk menjalani langkah-langkah berikut agar lebih efisien ketika memutuskan untuk mendapatkan peluang modal baru dari penanam modal.
1. Tulis daftar calon investor
Daftar nama calon penanam modal akan membantu Anda menentukan target investor yang potensial. Sehingga, usaha yang Anda lakukan untuk mendekati para calon investor jadi lebih efisien. Ingat-ingat sebaik mungkin nama-nama yang masuk dalam list, siapa saja yang sudah atau belum Anda temui. Pelajari tiap nama, apakah memang potensial serta apa yang menjadi minat dari calon investor tersebut.
2. Ajukan proposal kepada calon investor
Menulis daftar calon penanam modal akan memudahkan Anda menentukan siapa saja yang cocok menerima proposal bisnis yang Anda buat. Proposal berfungsi sebagai media perkenalan perusahaan ke investor. Proposal yang menarik serta rasional akan membangun kepercayaan penanam modal terhadap perusahaan Anda. Beberapa poin yang harus ada dalam proposal antara lain visi dan misi perusahaan, posisi arus kas, serta rencana pengembangan bisnis.
3. Susun strategi bisnis sematang mungkin
Pebisnis butuh strategi untuk menentukan arah perkembangan usaha. Siapkanlah strategi bisnis terbaik yang sesuai dengan tujuan bisnis Anda. Investor akan menilai seberapa matang Anda mengambil langkah bisnis dari strategi bisnis yang Anda perlihatkan.
4. Jelaskan risiko bisnis Anda
Setiap usaha pasti ada risiko. Sekecil apa pun itu, hindari menyembunyikan potensi risiko, apalagi di depan investor. Hal ini selain mengurangi kepercayaan calon investor terhadap usaha Anda, juga menghilangkan kewibawaan dari bisnis itu sendiri
Investor pasti tahu bahwa tidak ada bisnis yang sempurna dan ini juga menjadi pertimbangan apakah bisnis Anda layak diberi modal. Jelaskan risiko bisnis Anda. Mungkin calon investor Anda punya ide bagus untuk menjadikan risiko bisnis itu peluang usaha baru.
5. Susun laporan keuangan secara rapi dan teliti
Arus kas perusahaan merupakan titik utama penilaian suatu bisnis, khususnya bagi investor. Oleh karenanya, Anda perlu melaporkan keuangan secara rapi dan teliti sehingga investor dapat mempelajarinya secara seksama.
Bila selama ini Anda sudah memakai Moka POS, maka hal ini tentu tidak perlu jadi persoalan. Sebab, Moka POS secara efektif membantu mengautomasi pencatatan transaksi. Setiap keluar-masuknya uang akan dilaporkan secara detail sehingga Anda bisa dengan mudah membuat laporan keuangan yang rapi.
6. Aktif ikut pameran atau kompetisi
Pameran adalah sarana memperkenalkan bisnis Anda ke investor baru yang belum pernah mengenal produk Anda. Calon investor akan datang dan melihat produk Anda dalam pameran tersebut. Di sinilah kesempatan besar bagi Anda untuk menunjukkan keunggulan dari produk Anda sehingga mereka tertarik untuk menanamkan modal di situ.
7. Sampaikan presentasi yang menarik
Ketika Anda punya kesempatan untuk mempresentasikan bisnis Anda di depan calon investor, maka sampaikanlah dengan presentasi yang menarik. Buat slide presentasi yang sederhana, tidak terlalu banyak tulisan, serta dilengkapi dengan grafik-grafik yang mempermudah calon investor melihat tampilan angka. Ungkapkan pula mengenai keuangan, prospek bisnis, serta tim Anda di perusahaan.
Memutuskan memilih untuk mengajukan pendanaan ke investor adalah pilihan yang tepat. Sebab, penanam modal tidak hanya memberikan pengaruh terhadap dirinya sendiri, melainkan juga kepada bisnis Anda serta pemerintah. Sejumlah pertimbangan pun jadi kunci untuk membuka kesempatan agar bisnis Anda mendapatkan modal. Dengan menerapkan cara dapat modal penanam modal di atas, diharapkan agar bisnis Anda dapat memiliki kesempatan yang sama dengan bisnis besar lainnya. Semoga beruntung!