Serba-serbi Inventory Turnover Ratio: Definisi, Fungsi, dan Rumus
Pernahkah Anda menghabiskan banyak uang sampai melewati budget untuk membuat dan mengirimkan produk dari gudang? Hati-hati, Anda bisa mengalami kerugian besar dengan kebiasaan ini! Pasalnya, dana bisnis akan berkurang seiring dengan bertambahnya volume produksi barang, dan bisa saja stok berlebih di gudang tidak terjual habis hingga akhirnya terpaksa dibuang karena kedaluwarsa. Tapi, Anda bisa mencegahnya dengan mengetahui rumus inventory turnover ratio agar tidak salah strategi, kok. Yuk, kita simak apa itu di sini!
Apa Itu Inventory Turnover Ratio?
Gampangnya, inventory turnover ratio atau rasio perputaran stok adalah cara untuk mengetahui jumlah rata-rata produk yang terjual. Spesifiknya, dengan membandingkan seberapa banyak barang yang tersedia di gudang dan seberapa cepat Anda bisa menjualnya sebanyak mungkin. Jadi, Anda bisa mengetahui apakah stok produk yang Anda miliki sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Baca juga: Inventaris Adalah: Tahapan, Manfaat, Cara Mengelola
Rumus Menghitung Inventory Turnover Ratio
Cara menghitung inventory turnover ratio sebenarnya sangat sederhana, sebab Anda hanya perlu memasukkan angka ke rumus berikut:
Inventory turnover ratio = Harga Pokok Penjualan (HPP) barang / Rata-rata persediaan
Untuk mendapatkan rata-rata persediaan, Anda cukup menjumlahkan jumlah persediaan di awal dan akhir sebuah periode waktu, lalu dibagi dua. Agar lebih jelas, anggap saja biaya pokok penjualan pada laporan laba rugi bisnis Anda sebesar Rp2 juta. Lalu, persediaan dana di awal bulan Anda sebesar Rp8 juta, sedangkan nominalnya berkurang setengah di akhir bulan. Dengan mempertimbangkan semua faktor tersebut, berikut adalah hasil perhitungannya:
Rp2.000.000 / ((8.000.000+4.000.000/2) = Rp2.000.000,00 / Rp6.000.000 = 0,3 kali
Idealnya, inventory turnover ratio yang seimbang berkisar antara 4 sampai 6, tapi angka spesifiknya kembali lagi ke standar industri Anda.
Manfaat Mengetahui Inventory Turnover Ratio
Mengetahui seberapa tinggi atau rendah inventory turnover ratio Anda akan membawa banyak efek positif bagi bisnis, di antaranya sebagai berikut:
1. Meningkatkan kesehatan finansial bisnis
Inventory turnover ratio akan memengaruhi seberapa sehat arus kas bisnis Anda. Apa alasannya? Semakin banyak stok dari gudang yang terjual, tentunya pemasukan Anda akan meningkat. Jika jumlah pendapatan selalu lebih tinggi dari pengeluaran, hal ini akan mencerminkan pergerakan cash flow yang baik karena Anda sudah berhasil mencetak keuntungan.
Baca juga: Pengertian Free Cash Flow dan Fungsinya
2. Membantu pengambilan keputusan bisnis
Manfaat kedua dari mengetahui inventory turnover ratio adalah Anda akan mampu mengambil keputusan penting untuk kelangsungan bisnis dengan lebih objektif. Misalnya, Anda bisa mengetahui apakah produk di gudang masih mencukupi atau tidak supaya tidak ada stok yang menumpuk sia-sia. Selain itu, angka ini juga menunjukkan popularitas sebuah produk agar Anda tahu apa yang harus dilakukan untuk mempertahankan atau meningkatkannya.
3. Menghemat biaya produksi
Dengan inventory turnover ratio, Anda bisa mengurangi pengeluaran untuk produksi secara signifikan, lho. Sebab, saat Anda mengetahui seberapa cepat sebuah produk terjual hingga habis, Anda bisa menentukan apakah Anda perlu meningkatkan volume produksinya atau tidak. Hal ini akan membantu Anda menghindari belanja berlebih untuk menimbun stok, sehingga lebih hemat biaya.
Baca juga: Biaya Produksi adalah Elemen Penting Bisnis, Ini Penjelasan Lengkapnya
4. Mempermudah evaluasi kinerja bisnis
Inventory turnover ratio sering kali menjadi KPI utama sebuah bisnis untuk menilai kinerja mereka. Sebab, rasio ini berkaitan erat dengan efektivitas strategi penjualan untuk mengikis stok di gudang dan efisiensi budget. Jadi, dengan mengetahuinya, Anda akan mengetahui apakah Anda sudah mampu menjual produk dengan baik tanpa melewati budget.
Jika inventory turnover ratio bisnis Anda masih rendah, jangan berkecil hati dulu! Ada beberapa cara yang bisa Anda coba untuk meningkatkannya, yaitu dengan mendorong penjualan produk lama melalui berbagai strategi promosi menarik dan melakukan pemesanan dengan lebih efisien. Efisien di sini berarti Anda perlu mempertimbangkan data historis pesanan masuk dari pelanggan, dan Anda bisa mengakses data tersebut melalui software manajemen stok.
Agar lebih mudah, Anda bisa menganalisis pergerakan barang mana saja yang diminati sewaktu-waktu menggunakan fitur Manajemen Stok Moka POS! Dengan real-time update, Anda tidak akan tertinggal informasi terbaru dari setiap barang Anda di gudang, deh. Jangan ragu-ragu mencoba kemudahannya sekarang secara gratis di sini, ya!