15 Cara dan Tips Memulai Bisnis Kuliner Hingga Sukses Bagi Pemula
Sebelum memulai suatu usaha, ada satu pertanyaan yang harus Anda ajukan kepada diri sendiri. Apakah Anda hanya ingin membangun bisnis yang memanfaatkan tren sejenak, atau ingin membangun sebuah bisnis yang mampu bertahan dalam segala tren. Apabila Anda ingin mendirikan bisnis yang mampu bertahan lama, mungkin bisnis kuliner bisa menjadi pilihan Anda.
Kenapa Bisnis Kuliner?
Bisnis makanan merupakan salah satu bisnis yang mampu bertahan di tengah gempuran tren luar negeri.
Tentu saja, kualitas makanan dan minuman yang Anda sajikan. Namun, di luar dari kualitas itu, usaha kuliner akan tetap menjadi salah satu bisnis yang menggiurkan.
Bagi Anda yang masih meragukan keuntungan dari bisnis kuliner, berikut ini beberapa alasannya mengapa bisnis ini cukup menjanjikan.
1. Semua orang butuh makan
Makanan sudah termasuk dalam kebutuhan dasar manusia selain rumah dan pakaian. Namun kini makanan sendiri telah berkembang menjadi sesuatu yang melebihi kebutuhan saja. Makanan telah berkembang menjadi suatu budaya di kalangan masyarakat.
Sehingga banyak orang yang hidup untuk makan, bukan makan untuk hidup. Wajar saja, sebab di dunia ini ada berjuta kebudayaan kuliner yang sangat menarik untuk dijelajahi.
Jadi, kalau usaha kuliner Anda memiliki ciri khas tersendiri maka dipastikan banyak orang yang akan menjadi pelanggan setia Anda.
2. Dapat dikembangkan menjadi waralaba
Bisnis kuliner merupakan salah satu bisnis yang sangat sering diubah menjadi franchise. Tengok saja berbagai gerai cepat saji yang hanya berasal dari satu kota, bisa berkembang hingga tersebar ke seluruh dunia.
Tengok pula berbagai makanan sederhana yang bermula dari gerobak pinggir jalan, kini telah memiliki ribuan gerobak yang sama di seluruh Indonesia. Dengan membuka franchise, maka Anda akan memiliki penghasilan yang lebih besar.
3. Mudah beradaptasi
Tren makanan akan terus berkembang. Tugas Anda sebagai pemilik usaha kuliner adalah mampu beradaptasi.
Untungnya, kuliner sangat mudah untuk dimodifikasi. Sehingga membuat bisnis kuliner sebagai salah satu bisnis yang paling fleksibel untuk mengikuti perkembangan zaman.
4. Lebih sederhana
Berbeda dengan bisnis lainnya, bisnis kuliner masih cenderung sederhana. Anda hanya perlu memasak dan menjualnya.
Kalau Anda tidak bisa memasak, Anda bisa membeli resep dari orang yang berpengalaman, kemudian mempekerjakan orang-orang yang bisa memasak.
Jadi, Anda hanya fokus pada gambaran besarnya saja, yaitu mengatur pemasaran dan keuangan bisnis Anda supaya bisa bertahan untuk waktu yang lama.
Keempat alasan di atas hanyalah sebagian kecil dari alasan mengapa bisnis makanan cukup menjanjikan bagi Anda. Alasan-alasan tersebut sekiranya mampu menggambarkan posisi bisnis kini di antara bisnis bisnis lainnya.
Tips Bisnis Kuliner
Lalu bagi Anda yang berencana untuk terjun ke bisnis kuliner, berikut ini beberapa tips dari Moka supaya Anda bisa mendirikan sebuah bisnis yang sukses.
1. Tentukan bisnis kuliner apa yang ingin Anda geluti
Bisnis kuliner adalah bisnis yang luas. Sebab di Indonesia sendiri tumbuh subur berbagai bisnis yang kuliner yang menjajakan aneka jenis kuliner dari berbagai daerah, atau bahkan kuliner internasional.
Untuk itu, sebaiknya Anda tentukan terlebih dahulu akan menjual kuliner apa. Apakah Anda akan menjual kuliner mancanegara, atau akan menjual kuliner lokal. Atau apakah Anda akan menjual makanan berat, atau hanya menjual makanan ringan.
2. Hitung modal yang diperlukan
Layaknya bisnis lainnya, dalam memulai bisnis kuliner pun memerlukan modal. Seberapa besar bisnis yang ingin Anda rintis akan menentukan jumlah modal yang harus Anda persiapkan. Apabila Anda ingin terjun langsung dalam industri restoran, tentu saja membutuhkan modal yang beda dengan apabila Anda memutuskan untuk mendirikan sebuah warung makan yang sederhana.
Apabila Anda kekurangan modal, maka Anda bisa kapan pun meminjam dari koperasi, bank, atau beberapa penyedia layanan pinjaman modal seperti Moka Capital.
Namun, Anda perlu menimbang-nimbang untung rugi dari meminjam modal. Apabila kondisi sedang tidak memungkinkan, lebih baik memulai bisnis kuliner skala kecil saja terlebih dahulu. Tidak perlu muluk.
Misalnya, dengan menjual makanan ringan seperti keripik. Namun ingat, ketika sedang menjalankan bisnis, jangan langsung habiskan keuntungan yang Anda dapatkan. Sisihkan keuntungan tersebut untuk keperluan belanja modal.
3. Pertimbangkan lokasi bisnis kuliner yang Anda pilih
Bagi bisnis kuliner, lokasi merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan kesuksesan. Sebab, apabila Anda memilih lokasi yang terlalu terpencil, semakin sedikit orang yang tahu soal bisnis Anda.
Kecuali kalau memang konsep bisnis Anda memang demikian. Namun perlu diingat kalau memang Anda ingin mendirikan sebuah usaha kuliner yang terpencil, maka kegiatan pemasaran harus gencar dilakukan.
Jangan samakan dengan bisnis kuliner legendaris yang meskipun berada di tempat terpencil namun tetap diburu oleh konsumen.
4. Cita rasa menu yang Anda tawarkan
Selain urusan teknis, cita rasa dari menu yang Anda tawarkan sangatlah penting. Sebab, pada akhirnya cita rasa lah yang membuat orang untuk balik lagi dan lagi ke tempat Anda.
Kalau Anda hanya menyajikan makanan dengan rasa yang biasa saja, lokasinya yang kurang strategis, maka usaha kuliner Anda tidak akan berumur panjang.
Kalau memang ingin mendirikan bisnis kuliner yang menguntungkan, maka perhatikan betul kualitas rasa. Anda bisa melakukan uji coba terlebih dahulu ke orang-orang terdekat, untuk mengetahui menu apa yang cocok dengan idah masyarakat Indonesia.
5. Tentukan supplier yang cocok dengan bisnis Anda
Tentu saja Anda membutuhkan pasokan bahan baku dasar agar bisa diolah menjadi produk jadi. Untuk itu, Anda membutuhkan supplier yang mampu memberikan bahan baku yang sesuai dengan apa yang Anda inginkan.
Bagi Anda yang masih pemula, mungkin bisa melakukan sendiri dengan berbelanja ke pasar. Tapi kalau bisnis Anda sudah besar, maka Anda bisa membeli langsung ke supplier atau produsen.
Layaknya restoran berbintang lainnya, Anda jadi bisa langsung mendapatkan bahan terbaik di pasaran.
Selain itu, dengan mengadakan perjanjian dengan para supplier, Anda pun masih dimungkinkan untuk melakukan pembayaran di akhir waktu. Tentu saja kalau pihak kedua turut menyetujuinya.
6. Rekrut tenaga tambahan
Tergantung dari bisnis kuliner apa yang akan Anda geluti. Kalau Anda ingin membuka suatu restoran, maka sudah pasti Anda membutuhkan karyawan.
Baik untuk membantu menyiapkan makanan, untuk menjadi pelayan, kasir, cuci piring, dan sebagainya.
Kalau Anda hanya ingin mendirikan sebuah warung makan, maka keberadaan tenaga tambahan tidak terlalu diperlukan. Hanya saja, akan lebih ringan bila Anda mempekerjakan satu atau dua orang.
7. Tentukan target pasar bisnis kuliner
Target pasar akan sangat mempengaruhi bisnis kuliner apa yang akan Anda luncurkan. Kalau Anda menarget kalangan menengah ke atas, tentu saja kuliner yang disajikan lebih dari sekedar kuliner rumahan.
Ini akan berkaitan pula dengan belanja modal yang akan Anda keluarkan nantinya. Kalau Anda hanya menarget kalangan menengah ke bawah, maka belanja modalnya pun akan semakin kecil.
Oleh karena itu, penting untuk membuat business plan kecil-kecilan. Di dalamnya akan ada riset pasar yang dapat membantu Anda menjalankan bisnis nantinya.
8. Adakan promo-promo menarik
Saat sedang menjalankan bisnis kuliner Anda, pastinya akan ada fase di mana ramai dan sepi. Pada saat sepi ini lah sebaiknya Anda gencar melakukan promosi-promosi yang mampu menarik kembali minat para pembeli.
Promosinya pun beragam, bisa dengan melakukan diskon, buy one get one, promo paket, dan sebagainya. Hanya saja, perhitungkan dulu dengan matang. Supaya tidak rugi di kemudian hari.
9. Aktifkan media sosial Anda
Di era digital ini, media sosial sudah menjadi keharusan saat memulai suatu bisnis. Terlebih lagi bisnis kuliner.
Sebab, hanya dengan sosial media lah Anda dapat menarik calon konsumen lebih banyak, tanpa perlu menghabiskan biaya jutaan rupiah untuk iklan.
Anda bisa gunakan Instagram, Facebook, atau pun Twitter. Ketiganya hingga saat ini masih menjadi media sosial yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia.
10. Pastikan usaha kuliner Anda sudah memiliki izin yang diperlukan
Indonesia adalah negara hukum. Artinya segala sesuatu yang dilakukan oleh warganya harus berlandaskan aturan hukum.
Termasuk dalam memulai suatu bisnis. Dalam memulai bisnis, ada izin-izin yang diperlukan. Tujuannya adalah agar pemerintah dapat memastikan bahwa usaha Anda resmi, tidak bergerak di sektor ilegal, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pastikan untuk mendatangi ke dinas perizinan di masing masing daerah Anda untuk mengurus perizinan bisnis kuliner Anda.
Apabila bisnis Anda sudah besar, maka jangan lupa untuk mengurus NPWP dan sertifikasi halal jika memang masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim menjadi target pasar utama Anda. Supaya tidak ada masalah yang terjadi di masa depan.
11. Ciptakan ciri khas yang membedakan bisnis kuliner Anda
Saat ini bisnis kuliner merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan. Jadi sudah sewajarnya kalau ada banyak pemain di bisnis ini.
Kalau begitu, tanyakan pada diri Anda, ciri apa yang membedakan bisnis Anda dari usaha kuliner lainnya? Mungkin beberapa orang menyebutnya sebagai gimmick namun sebetulnya ini perlu, agar konsumen memiliki asosiasi brand yang kuat dengan bisnis kuliner Anda.
Misalnya, Anda mendirikan warung mie ayam yang bisa tambah mie sepuasnya atau membuat sebuah tantangan untuk menghabiskan makanan tertentu yang porsinya super besar dalam waktu singkat. Hal ini cukup jarang dilakukan, jadi pasti orang-orang akan membicarakan tempat Anda.
12. Kemudahan dijangkau konsumen
Kemudahan dijangkau oleh konsumen bukan hanya berkaitan dengan lokasi dimana bisnis kuliner Anda didirikan, tetapi juga seberapa mudah bisnis Anda dijangkau oleh konsumen digital.
Di era yang serba digital ini orang akan lebih banyak mencari informasi sendiri dengan browsing di Internet.
Kalau ingin usaha makanan Anda lebih mudah diketahui oleh orang banyak, maka daftarkan usaha Anda lewat Google.
Anda juga bisa bermitra dengan layanan aplikasi ojek online seperti GO-JEK dan Grab. Karena, saat ini lebih banyak orang yang membeli makanan dengan menggunakan jasa kedua aplikasi ini daripada datang langsung ke tempat makan.
13. Pelayanan kepada konsumen
Kecuali Anda membuka bisnis kuliner di Perancis, maka konsumen adalah raja. Suka tidak suka, konsumen akan selalu memiliki keluhan soal makanan yang Anda sajikan.
Senikmat apapun itu, akan selalu ada kata “tapi” setiap kali mereka membicarakan soal bisnis Anda. Misalnya, makanannya enak tapi pelayanan lama, atau rasanya lezat tapi harganya mahal.
Keluhan-keluhan itu bisa Anda jawab dengan memiliki pelayanan yang ramah. Bentuk pelayanan ini terlihat dari seberapa sering konsumen disapa dengan tulus, seberapa banyak senyuman yang diberikan untuk konsumen, dan bagaimana menangani keluhan pelanggan.
Jangan sampai Anda atau pelayan Anda hanya menyapa dengan sekenanya, tanpa senyum, dan marah ketika pelanggan komplain.
14. Atur pos pengeluaran Anda
Pada dasarnya bisnis adalah kegiatan mencari keuntungan dari selisih pengeluaran dan pemasukan.
Kalau pengeluaran lebih besar, maka bisnis kuliner Anda tidak akan bertahan lama. Terlalu banyak modal yang dikeluarkan sejak asal dapat memberatkan bisnis Anda di waktu berjalan. Sebagai gambaran untuk Anda, beberapa usaha kuliner gagal karena ada kesalahan dalam mengatur pos pengeluaran.
Apalagi bisnis kuliner rumahan yang tidak memiliki kekayaan terpisahkan. Jadi, sebaiknya pisahkan yang mana uang bisnis Anda, dan yang mana uang Anda. Banyak kasus kegagalan bisnis hanya dikarenakan penilik menggerogoti uang perusahaan.
15. Evaluasi usaha kuliner Anda
Menjalankan sebuah usaha makanan tanpa melakukan evaluasi sama halnya dengan berjalan tanpa tahu arah.
Anda akan tersesat, tanpa mengetahui langkah apa yang seharusnya diambil. Jangan ragu untuk mengkritik diri sendiri ketika sedang evaluasi. Sebab, itu adalah langkah penting yang bisa menjamin kelanggengan bisnis kuliner Anda.
Kalau Anda tidak melakukan evaluasi, maka Anda tidak akan tahu dimana letak kesalahan Anda. Kalau demikian, bagaimana Anda bisa meraih kesuksesan? Jangan ragu untuk merombak strategi bisnis Anda apabila dari hasil evaluasi didapatkan hasil bahwa strategi yang Anda gunakan terbukti tidak efektif dan efisien.
Dengan memahami lima belas tips di atas, Anda akan lebih mudah untuk memulai sebuah bisnis kuliner. Ingat, apapun bisnis yang akan Anda geluti, jangan ragu untuk berinovasi. Sebab kalau Anda tidak berani berinovasi, maka Anda akan terjebak dalam pusaran keajegan. Selamat mencoba, dan semoga sukses!