3 Cara Menentukan Harga Jual Minuman agar Tetap Untung
Cara Menentukan Harga Jual Minuman agar Tetap Untung – Berjualan minuman dan makanan adalah salah satu usaha yang tak pernah surut. Tingginya permintaan menjadikan bisnis ini sebagai salah satu bisnis paling potensial di Indonesia. Terlebih lagi jika Anda berhasil menciptakan menu dengan cita rasa yang disukai oleh para pelanggan.
Dalam bisnis kuliner, menentukan harga jual minuman merupakan langkah yang cukup krusial, untuk memastikan kelangsungan bisnis. Sebab, jika pelanggan merasa bahwa harga menu Anda tidak sebanding dengan cita rasa dan pelayanan, maka Anda akan kesulitan untuk mendapatkan pelanggan setia.
Oleh karena itu, agar Anda tidak salah dalam memberikan harga, berikut ini cara menentukan harga jual minuman agar Anda tetap untung.
Baca juga: 15 Makanan dan Minuman yang Cocok untuk Bazar, Pasti Laku!
3 Cara Menentukan Harga Jual Minuman Agar Tetap Untung
1. Cara margin pricing
Cara menentukan harga jual minuman nan dengan margin pricing berarti Anda akan terlebih dahulu menentukan berapa harga jual untuk setiap menu yang Anda tawarkan. Cara menentukan harga jual minuman dengan metode margin pricing, yaitu:
Margin = (harga jual – harga modal) : harga jual |
Sebagai contoh, Anda menjual salted egg chicken dengan harga Rp55.000,00 per porsi. Untuk membuat setiap porsi tersebut, Anda membutuhkan modal sebesar Rp35.000,00. Maka, margin keuntungan yang Anda dapatkan yaitu:
Margin = (55.000 – 35.000) : 55.000
Margin = 20.000 : 55.000 Margin = 0,57 atau 57% |
Jadi, dengan menetapkan harga jual sebesar Rp55.000 untuk harga modal Rp35.000,00, margin keuntungan yang akan Anda dapatkan sebesar 57% atau sebesar Rp20.000,00.
2. Cara markup pricing
Cara menghitung harga jual makan yang kedua ini memiliki kemiripan dengan metode margin pricing. Perbedaan terletak dari hal pertama yang ditentukan, yaitu persentase keuntungan yang ingin Anda dapatkan. Jadi, cara menghitungnya adalah dengan menggunakan rumus berikut ini:
Harga Jual = (Harga Modal x Persentase Keuntungan) + Harga Modal
Misalnya, Anda harga modal Anda untuk memproduksi menu thai chicken basil adalah sebesar Rp30.000 per porsi. Kemudian, persentase keuntungan yang Anda inginkan adalah sebesar 25%. Maka harga jualnya yaitu:
Harga jual = (30.000 x 50%) + 30.000
Harga jual = 15.000 + 30.000
Harga jual = Rp45.000,00
Jadi, dengan menjual menu senilai Rp45.000,00, Anda akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp15.000,00. Mudah bukan?
Baca juga: Tips Membuat Slogan Makanan yang Menarik dan Contohnya
3. Cara bundle pricing
Cara menetapkan harga dengan metode ini terbilang cukup sederhana. Sebab, Anda tidak perlu memikirkan persentase keuntungan atau berapa harga jual yang ingin Anda targetkan. Anda hanya membutuhkan harga modal saja untuk menentukan harga jual dengan cara bundling. Rumus penentuan harga bundling yang bisa Anda gunakan adalah sebagai berikut:
Harga Jual = Harga Modal x 2 |
Contohnya, Anda menjual Korean fried chicken dengan modal sebesar Rp60.000. Jika tidak dijual secara bundling, harga menu ini adalah Rp90.000 karena Anda mengambil margin sebesar 50%.
Namun, untuk menarik minat pelanggan, Anda menjual menu ini dengan promo bundling. Maka, harga jualnya adalah Rp120.000,00. Dengan membeli dua porsi, pelanggan Anda telah berhemat Rp60.000 daripada mereka membeli secara terpisah.
Baca juga: Cara Menentukan Harga Jual Makanan, Mudah dengan Metode Ini
Itu dia cara menentukan harga jual minuman agar tetap untung. Dengan menggunakan cara-cara di atas, Anda akan jauh lebih mudah dalam menentukan harga jual, sekaligus memastikan bisnis Anda tidak merugi karena penentuan harga yang keliru.
Selain strategi penentuan harga yang tepat, keberlangsungan bisnis Anda juga ditentukan oleh pencatatan keuangan yang baik. Untuk itu, Anda bisa mengandalkan aplikasi kasir online seperti Moka POS.
Moka POS hadir dengan beragam fitur yang memudahkan seorang pebisnis untuk mengelola usahanya dari mana saja karena Moka POS sudah berbasis online. Anda bisa menerima transaksi pembelian dari pelanggan, mencatat laporan penjualan, mangatur stok bahan baku di gudang, membuat loyalty program, dan masih banyak lagi. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui perkembangan outlet Anda dari mana saja dan kapan saja.