Apa Itu Bahan Baku Industri? Jenis, Manfaat, dan Tips Penyimpanan yang Baik

Apa Itu Bahan Baku Industri? Jenis, Manfaat, dan Tips Penyimpanannya

Pastinya, bisnis Anda tidak bisa hidup sehari saja tanpa ketersediaan bahan baku yang cukup, kan? Wajar, tanpa bahan baku industri, bagaimana Anda bisa memproduksi barang untuk dijual ke pelanggan dan memenuhi kebutuhan mereka? Akibatnya, Anda akan kehilangan kesempatan untuk memaksimalkan peluang. Maka dari itu, Anda perlu tahu apa saja yang bisa berpengaruh pada ketersediaan bahan baku tersebut dan cara menyimpannya dengan tepat. Yuk, simak selengkapnya di sini!

Apa Itu Bahan Baku Industri?

Bahan baku industri adalah semua material yang berasal dari sumber daya alam maupun hasil usaha manusia yang digunakan dalam proses produksi. Ini termasuk segala hal dari bahan tambang, air, dan hasil pertanian, hingga produk setengah jadi seperti kain dan kayu olahan. Dengan mengetahui lebih dalam tentang bahan baku, Anda bisa mengoptimalkan proses produksi dan memastikan ketersediaan yang cukup. 

Jenis-jenis Bahan Baku Industri

Berikut jenis-jenis bahan baku industri:

1. Bahan baku langsung

Bahan baku langsung adalah semua material yang menjadi bagian integral dari barang jadi yang Anda produksi. Artinya, biaya yang Anda keluarkan untuk membeli bahan baku langsung ini sangat berkaitan erat dengan jumlah barang jadi yang dihasilkan. Misalnya, dalam industri mebel, kayu adalah contoh utama dari bahan baku langsung. Tanpa kayu, produksi mebel Anda tidak akan mungkin berjalan. Jadi, bahan baku langsung ini sangat penting untuk memastikan produksi berjalan lancar dan efisien.

2. Bahan baku tidak langsung

Bahan baku tidak langsung adalah semua material yang berkontribusi dalam proses produksi, meskipun tidak secara langsung terlihat pada barang jadi yang dihasilkan. Misalnya, dalam industri mebel, saat Anda ingin membuat kursi atau meja, Anda tentu memerlukan paku dan finish (furnish). Paku digunakan untuk menyatukan bagian-bagian kayu, sementara finish memberikan sentuhan akhir yang meningkatkan kualitas serta penampilan produk.

3. Bahan baku mentah

Bahan baku mentah adalah komponen utama dalam proses produksi yang masih dalam bentuk aslinya. Ini adalah material yang belum mengalami pengolahan dan siap untuk digunakan dalam proses produksi selanjutnya. 

Anda bisa mendapatkan persediaan bahan mentah ini dari berbagai sumber, mulai dari hasil alam yang langsung diambil, dibeli dari para pemasok, atau bahkan diproduksi sendiri oleh perusahaan. Contohnya, bisa berupa sayuran segar yang siap diolah, daging segar, kayu yang belum diproses, atau bahan tambang seperti minyak dan batu bara. 

4. Komponen rakitan

Komponen rakitan adalah berbagai barang yang berfungsi sebagai bagian dari suatu produk dan bisa dirakit langsung untuk membentuk barang jadi. Misalnya, dalam proses produksi, Anda mungkin memerlukan baut, sparepart, atau chip. Semua komponen ini adalah contoh bahan baku industri yang sangat penting, karena tanpa komponen rakitan, proses perakitan produk tidak akan berjalan dengan baik. Setiap komponen memiliki perannya masing-masing dan saling melengkapi untuk menghasilkan produk yang berkualitas.

5. Bahan penolong

Bahan penolong adalah barang-barang yang sangat penting dalam proses produksi, meskipun bukan merupakan bagian atau komponen dari barang jadi itu sendiri. Misalnya, dalam proses produksi mesin, Anda mungkin memerlukan bahan pembersih untuk menjaga kebersihan peralatan, atau pelumas untuk memastikan mesin berfungsi dengan baik. Meskipun bahan penolong ini tidak terlihat dalam produk akhir, keberadaannya sangat vital untuk menjaga kelancaran proses produksi. Tanpa bahan penolong, efisiensi dan kualitas produksi bisa terganggu. 

6. Barang setengah jadi

Barang setengah jadi adalah produk yang telah melewati beberapa proses pengolahan, namun masih belum sepenuhnya siap untuk digunakan atau dijual. Meskipun sudah mengalami pengolahan, barang ini masih bisa diolah lebih lanjut agar manfaatnya bisa dimaksimalkan. 

Contohnya, kayu lapis lembaran mungkin sudah siap untuk dijual dan dianggap sebagai barang jadi oleh pabrik kayu. Namun, bagi produsen lemari industri, kayu lapis tersebut masih dianggap sebagai bahan mentah karena mereka akan mengolahnya lebih lanjut menjadi produk akhir. 

Manfaat Mengelola Bahan Baku Industri

Berikut beberapa manfaat utama dari pengelolaan bahan baku industri:

1. Menghemat pengeluaran bisnis

Salah satu manfaat paling signifikan dari pengelolaan bahan baku adalah penghematan pengeluaran bisnis. Dengan mengelola bahan baku secara efisien, Anda bisa menurunkan biaya pembelian. Ini bisa dilakukan dengan memantau harga pasar dan melakukan pembelian dalam jumlah besar saat harga bahan baku rendah. Dengan pengelolaan inventaris yang baik, Anda bisa memanfaatkan penawaran dan diskon dari pemasok. 

2. Mencegah kehabisan stok barang

Kehabisan stok barang adalah masalah serius yang bisa mengganggu produksi dan merugikan bisnis Anda. Namun, dengan mengelola bahan baku secara efektif, Anda bisa memastikan ketersediaan bahan baku. Melalui sistem manajemen yang baik, Anda bisa memantau level stok bahan baku secara real-time. Ini memungkinkan pengambilan keputusan yang tepat waktu mengenai pembelian tambahan sebelum persediaan habis.  

3. Mengurangi limbah dan sampah

Pengelolaan bahan baku yang efisien tidak hanya bermanfaat bagi perusahaan, tapi juga bagi lingkungan. Salah satu manfaat utamanya adalah meminimalkan limbah produksi. Dengan pemilihan bahan baku yang tepat dan penggunaan yang efisien, Anda bisa mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan selama proses produksi. Misalnya, dalam industri makanan, penggunaan bahan baku segar bisa mengurangi sisa-sisa makanan yang terbuang. 

4. Meningkatkan fleksibilitas produksi

Fleksibilitas dalam produksi sangat penting untuk merespons permintaan pasar yang terus berubah. Dengan pengelolaan bahan baku yang baik, Anda bisa dengan mudah menyesuaikan proses produksi sesuai dengan permintaan pasar. Ketersediaan berbagai jenis bahan baku juga memungkinkan Anda untuk melakukan eksperimen dan pengembangan produk yang lebih luas. Dengan begitu, Anda bisa berinovasi dan menciptakan produk baru sesuai kebutuhan pasar. 

5. Mempermudah proses distribusi

Pengelolaan bahan baku yang efisien berdampak positif pada proses distribusi produk akhir. Dengan bahan baku yang dikelola dengan baik, produk akhir yang dihasilkan akan berkualitas tinggi, sehingga memudahkan proses distribusi. Produk berkualitas lebih mudah diterima dan disukai oleh konsumen. Dengan pengelolaan yang efisien, Anda bisa memastikan semua barang yang siap dikirim memiliki bahan baku yang diperlukan untuk memenuhi permintaan. 

Faktor yang Memengaruhi Ketersediaan Bahan Baku Industri

Berikut faktor-faktor yang memengaruhi ketersediaan bahan baku industri:

1. Harga bahan

Salah satu faktor utama yang memengaruhi ketersediaan bahan baku adalah harga. Harga bahan baku bisa berfluktuasi karena berbagai alasan, termasuk permintaan pasar, kondisi ekonomi, dan ketersediaan sumber daya alam. Saat harga bahan baku meningkat, biaya produksi secara keseluruhan juga akan naik, yang tentu saja memengaruhi margin keuntungan bagi perusahaan. Karenanya, pengusaha perlu memantau pergerakan harga dengan seksama dan melakukan analisis biaya yang cermat. Ini termasuk mempertimbangkan untuk melakukan pengadaan bahan baku dalam jumlah besar sebelum harga naik atau menunggu hingga harga turun. 

2. Model pembelian

Model pembelian atau metode pengadaan bahan baku juga memiliki pengaruh besar terhadap ketersediaan dan pengelolaan persediaan. Berbagai model bisa diterapkan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik bahan baku. Misalnya, metode Just-in-Time (JIT) memungkinkan perusahaan untuk memperoleh bahan baku tepat saat dibutuhkan, sehingga bisa mengurangi biaya penyimpanan. Namun, model ini memiliki risiko keterlambatan yang bisa menyebabkan kekurangan stok. 

Sebaliknya, membeli dalam jumlah besar pada interval tertentu bisa memastikan ketersediaan jangka panjang, tapi juga bisa meningkatkan biaya penyimpanan dan risiko keusangan. Maka dari itu, penting bagi perusahaan untuk memilih model pembelian yang paling sesuai dengan proses produksi dan karakteristik bahan baku yang digunakan. Hal ini akan membantu dalam mengoptimalkan pengelolaan persediaan dan memastikan kelancaran produksi.

3. Proyeksi penggunaan

Proyeksi penggunaan bahan baku adalah faktor penting yang harus diperhatikan dalam pengelolaan ketersediaan. Perusahaan perlu memiliki data historis mengenai penggunaan bahan baku untuk membuat estimasi yang akurat tentang kebutuhan di masa depan. 

Dengan melakukan analisis terhadap pola konsumsi, perusahaan bisa merencanakan produksi dengan lebih efisien dan menghindari masalah seperti kekurangan atau kelebihan stok. Selain itu, ketersediaan data real-time mengenai penggunaan bahan baku juga sangat membantu karena memfasilitasi pengambilan keputusan yang lebih cepat dan responsif terhadap perubahan permintaan pasar. 

4. Biaya persediaan dan penyimpanan

Biaya persediaan dan penyimpanan mencakup semua pengeluaran yang terkait dengan penyimpanan dan pengelolaan bahan baku, seperti sewa gudang, utilitas, asuransi, dan biaya keamanan. Perusahaan harus menghitung biaya penyimpanan secara cermat untuk memastikan pengeluaran ini tidak menggerogoti keuntungan yang diperoleh dari penjualan produk. 

Selain itu, perusahaan juga harus mempertimbangkan risiko keusangan, di mana bahan baku tertentu mungkin tidak bisa digunakan lagi setelah jangka waktu tertentu. Karenanya, manajemen persediaan yang efisien sangat penting, termasuk penggunaan teknologi untuk memantau dan mengoptimalkan biaya persediaan. Ini akan membantu perusahaan meminimalkan risiko kerugian dan meningkatkan profitabilitas.

5. Waktu tunggu ketersediaan bahan

Waktu tunggu ketersediaan bahan adalah faktor kritis lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran operasional perusahaan. Waktu tunggu ini mencakup periode antara saat pemesanan bahan dilakukan hingga saat bahan tersebut tiba di lokasi perusahaan. 

Jika waktu tunggu terlalu lama, hal ini bisa menyebabkan kekurangan bahan baku yang berdampak negatif pada proses produksi. Karenanya, perusahaan harus memperhatikan jadwal pengiriman dan bekerja sama dengan pemasok yang bisa diandalkan untuk memastikan pengiriman tepat waktu. 

Tips Menyimpan Bahan Baku Industri dengan Baik

Berikut beberapa tips yang bisa membantu Anda dalam pengelolaan penyimpanan bahan baku:

1. Kelompokkan bahan baku berdasarkan kategori

Mengelompokkan bahan baku berdasarkan kategori adalah langkah awal yang penting dalam manajemen penyimpanan. Dengan melakukan pengelompokan, Anda bisa dengan mudah menemukan dan mengakses bahan yang diperlukan saat dibutuhkan. 

Misalnya, bahan baku bisa dikelompokkan berdasarkan jenis—seperti bahan mentah, bahan setengah jadi, dan bahan penolong. Selain itu, pengelompokan ini juga bisa dilakukan berdasarkan frekuensi penggunaan atau sifat bahan, seperti bahan yang memerlukan penanganan khusus. Dengan cara ini, proses pengambilan bahan baku menjadi lebih efisien, mengurangi waktu pencarian, serta meminimalkan risiko kerusakan atau kehilangan bahan selama penyimpanan.

2. Gunakan rak dan kontainer yang tepat

Pemilihan rak dan kontainer yang tepat sangat berpengaruh dalam penyimpanan bahan baku. Rak yang dirancang khusus untuk penyimpanan bahan baku bisa membantu memaksimalkan ruang dan memastikan bahan baku terorganisir dengan baik. Kontainer yang sesuai juga melindungi bahan dari kerusakan akibat benturan atau kelembapan. 

Pastikan untuk memilih bahan yang tahan lama dan mudah dibersihkan, serta memiliki label yang jelas agar mudah diidentifikasi. Dengan menggunakan rak dan kontainer yang tepat, perusahaan bisa meningkatkan efisiensi penyimpanan dan meminimalkan risiko kerusakan pada bahan baku.

3. Perhatikan suhu dan kelembapan ruang penyimpanan

Beberapa jenis bahan baku, seperti makanan atau bahan kimia, memerlukan kondisi penyimpanan yang spesifik untuk tetap aman dan berkualitas. Karenanya, penting untuk memantau suhu dan kelembapan secara berkala, serta memastikan ruang penyimpanan dilengkapi dengan sistem pendingin atau pengering yang sesuai. Mengontrol kondisi lingkungan ini bisa mencegah kerusakan, pembusukan, atau penurunan kualitas bahan baku, sehingga mengurangi kerugian akibat bahan baku yang tidak layak pakai.

4. Rotasi stok bahan baku secara berkala

Rotasi stok bahan baku secara berkala adalah praktik penting untuk memastikan bahan baku yang lebih lama tidak terabaikan dan digunakan sebelum kedaluwarsa. Metode FIFO (First In, First Out) merupakan pendekatan yang umum digunakan dalam rotasi stok. Dengan memastikan bahan baku yang masuk pertama kali adalah yang pertama kali digunakan, perusahaan bisa mencegah kerugian akibat bahan yang kedaluwarsa atau tidak terpakai. Selain itu, rotasi stok juga membantu menjaga kualitas bahan baku agar tetap segar dan dalam kondisi baik selama proses penyimpanan.

5. Pastikan kemasan bahan baku masih baik

Memeriksa kondisi kemasan bahan baku sangat penting untuk memastikan keamanan dan kualitas produk. Kemasan yang rusak atau bocor bisa menyebabkan kontaminasi atau kerusakan pada bahan baku di dalamnya. Karenanya, Anda perlu melakukan pemeriksaan rutin terhadap kemasan dan mengganti kemasan yang sudah tidak layak. 

Selain itu, penting juga untuk menyimpan bahan baku dalam kemasan yang sesuai dengan jenisnya, seperti menggunakan kontainer kedap udara untuk bahan yang mudah menyerap kelembapan. Dengan menjaga kemasan tetap baik, Anda bisa memastikan bahan baku tetap aman dan berkualitas selama proses penyimpanan.

6. Awasi stok bahan baku secara berkala

Memantau stok bahan baku secara berkala adalah langkah penting dalam menjaga kelangsungan operasional bisnis. Dengan pengawasan yang akurat, Anda bisa mencegah kekurangan atau kelebihan bahan baku yang bisa berdampak pada produksi dan keuntungan. Untuk mempermudah proses ini, salah satu cara efektif adalah dengan menggunakan software manajemen stok yang memungkinkan monitoring secara real-time

Moka POS menawarkan fitur Manajemen Stok yang bisa membantu Anda mengelola stok barang dan mengontrol bisnis dengan lebih efisien. Dengan fitur Manajemen Stok dari Moka, Anda bisa melihat detail ketersediaan produk secara langsung melalui dashboard back office, sehingga memudahkan Anda untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat. 

Misalnya, Anda bisa dengan mudah mengamati peningkatan nilai HPP (Harga Pokok Penjualan) melalui tampilan intuitif di laptop. Semua stok barang dari berbagai lokasi atau gudang bisa dipantau dengan satu dashboard real-time yang mendukung pengelolaan hingga ribuan Unit Penyimpanan Stok (SKU).

Pengelolaan stok bahan baku industri yang tepat adalah kunci sukses bisnis yang efisien dan menguntungkan. Dengan Moka POS, Anda bisa mengontrol stok bahan baku secara real-time, mengurangi risiko kekurangan atau kelebihan bahan baku, dan meningkatkan kelancaran operasional bisnis. Tidak hanya itu, Anda bisa memantau ketersediaan bahan di berbagai lokasi dengan mudah dari satu dashboard, memastikan bisnis Anda selalu berjalan optimal.

Lebih dari 40.000 pebisnis di Indonesia telah mempercayakan pengelolaan stok mereka kepada Moka POS. Jika Anda ingin meningkatkan efisiensi bisnis Anda dan memantau stok secara real-time, yuk, jadwalkan demo gratis sekarang!

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *