Rahasia Cuan dari Jualan Telur: Bisnis Harian yang Selalu Dibutuhkan!
Anda sedang mencari ide bisnis harian yang produknya selalu dibutuhkan? Tidak ada salahnya berjualan telur! Bayangkan saja, setiap pagi Anda menerima pesan singkat berisi pesanan rutin dari beberapa warung langganan dan rumah tangga di sekitar Anda. Sore harinya, modal Anda sudah sudah kembali dan keuntungan harian pun masuk kantong. Agar bisnis tersebut berjalan lancar dengan cuan maksimal, Anda perlu perencanaan matang sejak awal. Simak panduan lengkap berikut ini untuk memulainya!
Kelebihan Usaha Jualan Telur
Jualan telur termasuk bisnis harian yang sangat relevan dan potensial di pasar Indonesia. Mulai dari dapur rumah tangga, warung kecil, hingga restoran selalu membutuhkan telur untuk dimasak atau dijual kembali. Kondisi tersebut membuat usaha satu ini memiliki sejumlah keunggulan berikut:
-
Permintaan yang stabil
Telur merupakan salah satu bahan makanan pokok yang hampir selalu ada di dapur Indonesia, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun usaha kuliner (katering, restoran, warteg). Tidak mengherankan jika permintaan telur cenderung stabil. Keunggulan tersebut membuat usaha berjualan telur minim risiko overstock, apalagi jika manajemen penyimpanan berjalan baik.
Dengan permintaan harian yang cukup stabil, bisnis satu ini memungkinkan Anda untuk memperhitungkan volume penjualan secara lebih akurat. Selain itu, Anda juga berpeluang besar memperoleh langganan tetap sehingga pendapatan pun bisa diprediksi.
-
Potensi omzet yang tinggi
Rata-rata margin ideal dalam penjualan telur adalah sekitar Rp2.000 per kilogram. Bayangkan jika berhasil menjual hingga 200 kg telur dalam sehari, Anda akan memperoleh keuntungan sebesar Rp400.000 per hari. Volume penjualan tersebut bahkan masih bisa meningkat apabila Anda menjual telur dalam skala besar; misalnya dengan menargetkan klien business-to-business (B2B) seperti toko kelontong dan katering.
Artinya, jualan telur menawarkan potensi omzet yang tinggi. Anda bisa memanfaatkan omzet tersebut untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang usaha, misalnya memperbanyak stok atau memperluas jaringan distributor.
Baca juga: Profit dan Omset Adalah Dua Hal Berbeda, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Modal awal yang relatif terjangkau
Untuk mulai menjadi pedagang telur (bukan ternak), Anda bisa membeli 200 kg telur sebagai stok awal. Selain itu, siapkan juga biaya untuk penyimpanan dan pengemasan. Jangan lupakan pula perlengkapan tambahan seperti timbangan telur dan biaya sewa tempat (jika Anda belum punya ruang usaha sendiri). Ini dia perkiraan modal awal yang diperlukan untuk berdagang telur:
-
- Stok awal telur (misal 200 kg): Rp4–5 juta;
- Rak telur atau tempat penyimpanan: Rp1 juta;
- Timbangan telur: Rp500.000;
- Sewa tempat (jika perlu): Rp1–2 juta per bulan).
- Estimasi total modal awal jualan telur: Rp6.5-8,5 juta.
-
Kemungkinan balik modal dengan cepat
Mengingat tingkat permintaan telur yang cukup stabil, Anda dapat menjual stok dalam waktu relatif cepat. Alhasil, modal untuk stok telur pun berpeluang kembali dalam waktu singkat. Hal ini dapat membantu bisnis Anda mencapai cash flow positif secara lebih cepat, terutama jika Anda mempunyai saluran distribusi yang baik.
Di samping itu, pemasukan yang lancar juga memungkinkan Anda untuk lebih agresif dalam mengembangkan usaha. Anda tidak perlu menunggu berbulan-bulan untuk meningkatkan stok, membuka cabang toko baru, atau langkah reinvestasi lain.
Opsi Sumber Pasokan untuk Usaha Telur

Salah satu kunci terpenting dalam kesuksesan usaha jualan telur adalah sumber pasokan. Akses ke pemasok yang tepat akan menentukan konsistensi kualitas telur, kelancaran distribusi harian, harga beli, hingga margin keuntungan. Secara umum, terdapat dua opsi sumber pasokan untuk berjualan telur: langsung dari peternak ayam atau melalui agen atau distributor. Berikut kelebihan dan tantangan dari masing-masing opsi tersebut:
-
Peternak ayam
Kelebihan
Jika membeli telur langsung dari peternak, Anda akan memotong jalur distribusi sehingga dapat memberikan harga per kilogram yang lebih rendah. Dengan harga dasar lebih murah, margin keuntungan per kilogram dan omzet harian juga bisa lebih besar.
Di sisi lain, peternak ayam mampu menyediakan telur yang lebih segar (fresh from the farm), sehingga menurunkan risiko telur lama atau berkualitas rendah. Tak hanya itu, Anda juga bisa sekaligus melihat langsung sistem produksi, sanitasi, dan metode penyimpanan yang dilakukan peternak. Hal ini memungkinkan Anda untuk mengontrol kualitas telur secara lebih baik.
Tantangan yang perlu diperhatikan
Banyak peternak yang menetapkan jumlah minimum order cukup besar, misalnya 100–200 kg untuk setiap pembelian. Ketentuan ini memerlukan modal yang lebih besar. Selain itu, lokasi peternak ayam juga biasanya berada di daerah agrikultur yang jauh dari perkotaan, sehingga mungkin akan membutuhkan biaya logistik lebih tinggi. Tak kalah penting, pertimbangkan kemungkinan fluktuasi produksi telur, yang bisa saja menurun akibat cuaca, ayam mengalami stres, atau terserang wabah tertentu.
-
Agen atau distributor pihak ketiga
Kelebihan
Pada umumnya, agen atau distributor memiliki stok telur dalam jumlah besar yang bisa dibeli dalam kuantitas lebih kecil, membuatnya cocok untuk pedagang pemula. Kondisi ini memungkinkan Anda untuk restock lebih sering dalam jumlah kecil, yang membantu menekan risiko telur disimpan terlalu lama. Kabar baiknya lagi, kini banyak distributor yang menyediakan layanan antar sehingga Anda tidak harus repot mengambil stok.
Tantangan yang perlu diperhatikan
Mengingat bahwa agen atau distributor adalah perantara, harga per kilogram telur umumnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan langsung membeli dari peternak ayam. Otomatis, margin keuntungan juga akan lebih kecil. Sedangkan dari segi kualitas, sulit untuk mengetahui sudah berapa lama telur disimpan di gudang distributor.
Cara Memulai Usaha Jualan Telur yang Sukses
Usaha jualan telur merupakan usaha yang potensial karena memiliki permintaan stabil dan modal awal cukup terjangkau. Namun, agar bisa benar-benar sukses menjalankan usaha ini, Anda perlu perencanaan matang: mulai dari pemilihan supplier hingga pengelolaan keuangan. Supaya tidak salah langkah, perhatikan panduan berikut:
-
Lakukan riset pasar secara mendalam
Sebelum membeli stok pertama, lakukan observasi terlebih dulu untuk memahami kondisi pasar. Hasil dari riset pasar akan membantu Anda menentukan segmentasi pelanggan, harga jual, hingga strategi pemasaran yang relevan. Untuk memperoleh hasil maksimal, berikut beberapa aspek yang perlu Anda riset:
- Konsumsi di sekitar tempat usaha: Cari tahu apakah daerah jualan Anda lebih banyak dipenuhi pelanggan rumah tangga, kos-kosan, katering, warung makan, atau toko kelontong;
- Jenis telur yang paling diminati: Konsumen pada umumnya membeli telur ayam ras berukuran M atau L, tapi ada juga beberapa daerah yang lebih menyukai ukuran lebih kecil atau justru lebih sering mencari telur bebek;
- Harga pasar lokal: Cek harga telur yang ditawarkan pesaing: mulai dari warung, pasar tradisional, supermarket kecil, hingga penjual online;
- Kompetitor: Identifikasi kelebihan dan kekurangan mereka dari berbagai aspek, seperti harga, kualitas stok, serta layanan tambahan;
- Pola permintaan: Catat kapan terjadi permintaan paling tinggi, misalnya awal minggu atau menjelang akhir pekan.
Baca juga: Manfaat dan Contoh Proses Riset Pemasaran yang Ampuh bagi Bisnis
-
Pilih supplier yang bisa diandalkan
Kelancaran usaha dagang telur dipengaruhi oleh kualitas supplier. Supplier harus mampu menyediakan stok rutin, terutama saat peak season seperti Lebaran dan Natal. Kemudian, pastikan telur yang dijual supplier bersih, tidak berbau, tidak retak, dan tidak disimpan terlalu lama sehingga Anda bisa menyediakan telur berkualitas baik kepada pelanggan.
Bagi pedagang pemula, utamakan supplier yang menawarkan fleksibilitas dalam sistem minimum order, jadi Anda bisa membeli dalam jumlah kecil. Tak kalah penting, cari tahu soal reputasi calon supplier: bisa melalui testimoni, rekomendasi dari pedagang lain, atau durasi mereka menjalankan usaha. Pastikan supplier memiliki reputasi baik, jujur, serta transparan dalam menjelaskan kondisi dan kualitas telur.
-
Ketahui cara menyimpan telur dengan baik dan benar

Jangan sampai usaha jualan telur jadi rugi hanya karena Anda menyimpan stok dengan cara kurang tepat. Simpanlah telur di tempat yang kering, sejuk, dan tidak terkena sinar matahari langsung. Hindari tempat lembap karena kelembapan berlebih dapat memicu pertumbuhan bakteri.
Lalu, saat meletakkan telur, posisikan ujung yang lebih runcing di bagian bawah. Tujuannya agar kuning telur tetap berada di tengah, sekaligus meminimalisir kontak dengan udara dalam cangkang untuk menjaga kesegaran telur. Anda bisa meletakkannya di rak atau tray berventilasi khusus telur. Tak kalah penting, hindari menyimpan telur di dekat barang atau makanan berbau menyengat, sebab pori-pori telur dapat menyerap aroma tersebut.
-
Pilih telur berkualitas baik untuk dijual
Pelanggan akan puas dan berpeluang repeat order jika mendapatkan telur berkualitas baik dari toko Anda. Untuk memastikan hal tersebut, Anda bisa menggunakan standar berikut saat memilih telur di supplier:
- Bobot terasa proporsional dan tidak terlalu ringan (umumnya mengindikasikan telur tua);
- Cangkang mulus, bersih, tidak retak;
- Tidak ada bau menyengat atau aroma tidak sedap;
- Tidak terasa ada “cairan bergerak” saat digoyang pelan;
- Pilihlah beberapa ukuran telur agar pelanggan bisa memilih sesuai selera dan kebutuhan.
-
Pastikan lokasi berjualan cukup strategis
Lokasi strategis dapat meningkatkan visibilitas usaha, efisiensi logistik, dan kemudahan akses pelanggan. Beberapa lokasi yang ideal untuk berjualan telur adalah di dekat kawasan padat penduduk, dekat pasar tradisional, atau dekat area UMKM kuliner. Selain itu, pastikan pula lokasi tersebut mudah dijangkau oleh kendaraan pribadi, transportasi umum, maupun ojek online.
Tak kalah penting, tempat berjualan juga perlu memiliki ruang penyimpanan telur yang kering, sejuk, dan bebas dari kontaminasi. Sedangkan jika tidak berjualan di toko fisik, Anda dapat memulainya dari rumah dengan sistem pesanan dan pengantaran atau pick-up. Sediakan area kecil yang rapi dan higienis di rumah untuk menyimpan telur.
-
Pertimbangkan opsi pickup dan pengantaran online
Tren belanja online telah menjangkau sektor penjualan bahan makanan, termasuk telur. Jadi, jika saat ini situasi Anda belum memungkinkan untuk membuka toko fisik, jualan telur dengan sistem online sangat layak dipertimbangkan. Anda bisa menerapkan metode pick-up dan pengantaran. Misalnya, buatlah rute pengantaran telur setiap pagi ke warung-warung pelanggan tetap.
Kemudian, sediakan pula pengiriman melalui ojek online untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kenyamanan pelanggan. Agar pelanggan lebih puas, tawarkan gratis biaya antar untuk pembelian dalam jumlah tertentu. Menariknya, sistem ini tidak hanya bisa diterapkan pada jualan online, tapi juga dapat menjadi layanan tambahan di toko fisik.
-
Tawarkan diskon untuk pelanggan setia atau pembelian berjumlah besar
Tingkatkan volume pembelian melalui program loyalitas sederhana. Banyak strategi yang dapat Anda terapkan, salah satunya adalah diskon untuk pelanggan yang membeli telur dalam jumlah besar. Selain itu, Anda juga bisa memberikan harga grosir kepada warung atau UMKM kuliner.
Contoh lainnya adalah potongan biaya pengantaran untuk pembelian mingguan rutin. Strategi ini merupakan bentuk apresiasi kepada pelanggan setia Anda, sehingga mereka lebih dihargai dan pada akhirnya terus membeli telur di tempat Anda.
-
Buat konten menarik di media sosial yang menonjolkan kualitas telur

Jualan telur mungkin termasuk bisnis yang sederhana. Namun, bukan berarti ia tidak butuh dipromosikan. Promosi yang tepat justru dapat membuat Anda terlihat lebih unggul daripada para pesaing. Untuk melakukan hal tersebut, buatlah beragam konten menarik di media sosial.
Pastikan konten-konten ini mampu menonjolkan kualitas telur, sehingga bisa sekaligus membangun branding sebagai penjual yang terpercaya dan profesional. Berikut beberapa ide konten menarik untuk mempromosikan telur di media sosial:
- Edukasi jenis-jenis telur (telur kampung, ras, omega-3, puyuh, bebek);
- Resep simpel berbasis telur (nasi telur, omelet, egg soup);
- Tips menyimpan telur agar lebih awet;
- Video packing pesanan sehari-hari;
- Behind-the-scenes proses sortir telur;
- Testimoni pelanggan yang puas dengan produk dan layanan Anda.
Baca juga: Cara Efektif Membuat dan Memantau Konten Media Sosial Bisnis
-
Diversifikasi produk yang dijual
Untuk meningkatkan omzet penjualan, tambahkan jenis telur yang Anda jual. Misalnya, kalau selama ini Anda hanya menjual telur ayam, kini tambahkan telur puyuh, bebek, ayam kampung, omega-3, dan/atau telur asin. Jika memungkinkan, sediakan pula paket hampers bahan makanan pokok (telur, beras, dan minyak) atau bahan membuat kue (telur, tepung, dan susu). Semakin banyak jenis telur yang Anda jual, akan semakin luas pula jangkauan segmen pasar usaha Anda.
-
Kelola keuangan dengan baik
Kualitas produk memang penting dalam bisnis jualan telur. Meski begitu, bukan berarti Anda tidak perlu memperhatikan aspek-aspek lain, terutama pengelolaan keuangan. Aspek ini justru sangat penting bagi penjualan bahan pokok yang memiliki transaksi harian tinggi. Untuk itu, catatlah setiap pemasukan dan pengeluaran agar Anda bisa memantau kas harian. Catatan yang rapi dan lengkap dapat memudahkan Anda dalam menyusun laporan keuangan mingguan hingga bulanan.
Anda tak harus melakukan semua tugas tersebut secara manual, yang tentu akan memakan banyak waktu dan cenderung rentan kesalahan. Manfaatkan aplikasi kasir online seperti Moka POS yang mampu menerima berbagai pembayaran digital. Setiap detail transaksi akan tercatat secara otomatis dalam sistem aplikasi, sehingga dapat mengurangi risiko salah mencatat.
Berdasarkan data tersebut, Anda bisa mengetahui hari penjualan paling ramai dan menganalisis jenis telur terlaris. Tak hanya itu, Moka POS juga dapat membuat laporan penjualan harian secara otomatis. Fitur ini dapat membantu Anda menganalisis keuangan usaha dan mengambil keputusan berbasis data, jadi bukan hanya berdasarkan intuisi. Bahkan, jika nantinya Anda membuka cabang toko telur baru, Moka POS juga mendukung pengelolaan multi-outlet secara terintegrasi.
Jualan telur menyimpan potensi keuntungan besar karena produknya yang selalu dicari pelanggan: mulai dari konsumen rumah tangga, warung, hingga pelaku usaha kuliner. Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, Anda memerlukan pencatatan keuangan yang akurat. Moka POS menghadirkan solusi untuk menjawab kebutuhan tersebut.
Aplikasi kasir online ini dilengkapi banyak fitur untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pengelolaan keuangan usaha Anda: mulai dari pencatatan transaksi otomatis, laporan harian, bahkan hingga manajemen stok. Jadi, bagi Anda yang ingin menjalankan usaha dagang telur dengan lebih rapi dan menguntungkan, sertakan Moka POS dalam kegiatan operasional Anda. Buktikan manfaatnya dengan daftar demo gratis Moka POS sekarang juga!