Mengintip Perkembangan Ekosistem Crowdfunding di Indonesia
Dalam sebuah bisnis, tidak terkecuali UMKM, pendanaan atau modal menjadi salah satu aspek yang penting. Belakangan ini, salah satu bentuk pendanaan yang sedang tren adalah crowdfunding. Sayangnya, crowdfunding Indonesia masih belum banyak diketahui, bahkan masih terasa asing bagi para pelaku UMKM.
Padahal, jenis pendanaan satu ini terbilang mudah dilakukan dan syaratnya pun tidak memberatkan. Nah, supaya lebih jelas lagi, simak penjelasan mengenai crowdfunding di Indonesia berikut ini!
Mengenal Apa Itu Crowdfunding
Bagi yang masih asing, crowdfunding adalah pendanaan bisnis yang dilakukan dengan cara patungan untuk sebuah proyek yang hendak dilakukan. Sistem pendanaan ini bisa jadi jalan keluar UMKM atau wirausaha yang kesulitan mendapatkan pinjaman modal usaha. Dengan pinjaman dari crowdfunding ini, UMKM pun bisa berjalan kembali dan roda perekonomian semakin berkembang.
Baca juga : Cara Memulai Usaha Tanpa Modal Dalam 7 Langkah Mudah
Sejarah Crowdfunding
Sebelum memasuki penjelasan yang lebih rinci, mari pahami dahulu bagaimana sejarah crowdfunding. Crowdfunding sudah muncul duluan di luar negeri karena mengadopsi sistem crowdsourcing dan microfinance yang telah dipakai tahun 1700-an.
Setelahnya, crowdfunding pun mulai menyebar ke negara lain, salah satunya di Irlandia. Di sana, crowdfunding dipakai untuk mengumpulkan dana bagi UMKM lokal. Seiring berjalannya waktu, crowdfunding menjadi sistem pengumpulan modal yang berbasis internet sehingga bisa mencakup orang banyak.
Setelah Irlandia, Amerika Serikat juga kemudian menerapkan crowdfunding, salah satunya dalam pembangunan patung Liberty. Lewat sistem ini, ada sekitar 160 ribu penyumbang yang bisa membantu pembangunan. Sistem itu kemudian semakin berkembang hingga akhirnya Indonesia juga ikut menerapkan.
Perkembangan Crowdfunding Indonesia
Setelah membahas sejarah awal crowdfunding, bagaimana hingga akhirnya Indonesia turut menerapkan? Crowdfunding di Indonesia mulai berkembang lewat adanya perusahaan fintech yang menyediakan opsi crowdfunding atau patungan. Sistem ini hadir sebagai alternatif dari opsi pinjaman konvensional seperti bank.
Dengan adanya opsi crowdfunding di berbagai layanan fintech ini, masyarakat bisa bersama-sama mengumpulkan modal untuk digunakan dalam membangun bisnis. Sehingga, cara ini bisa dikatakan menjadi salah satu solusi mengembangkan UMKM secara lebih luas.
Baca juga : Punya Kendala Saat Bangun Usaha? Yuk, Cari Solusinya Sama-Sama!
Jenis-jenis Crowdfunding di Indonesia
Dalam praktiknya, crowdfunding terdiri dari beberapa jenis yang didasarkan pada tujuan dan mekanismenya. Berikut ulasannya:
1. Debt-based crowdfunding
Pada jenis crowdfunding ini, UMKM atau pencari modal akan meminjam dana kepada investor. Investor tidak menjadi bagian dari kepemilikan usaha, namun dirinya akan mendapat untung dari bunga pinjaman sesuai dengan yang sudah disepakati bersama pemilik usaha tersebut.
2. Donation-based crowdfunding
Sesuai namanya, donation-based crowdfunding adalah sistem pendanaan di mana masyarakat bebas melakukan donasi untuk nantinya disalurkan kepada pihak yang membutuhkan. Dalam implementasinya, masyarakat akan menggunakan aplikasi atau platform crowdfunding untuk sama-sama mengumpulkan modal.
3. Reward-based crowdfunding
Kemudian, ada reward-based crowdfunding, yakni pengumpulan dana di mana pihak investor akan mendapatkan benefit non-finansial dari penerima modal. Dalam sistem ini, jika penerima modal telah memberikan hadiah kepada investor, mereka tidak lagi harus mengembalikan modal kepada investor.
Kembangkan Usaha Anda dengan Crowdfunding
Melihat besarnya manfaat crowdfunding, para pelaku UMKM bisa menggunakannya untuk mendapatkan modal dari para investor potensial. Pastikan Anda memanfaatkan platform crowdfunding yang aman dan tepercaya, seperti melalui program Moka Capital, yang dijalankan oleh Moka POS bekerja sama dengan LandX.
LandX sendiri adalah platform crowdfunding Indonesia yang bisa membantu UMKM untuk mendapatkan modal. Sedangkan, Moka POS adalah bagian dari GoTo Financial yang bisa membantu pengembangan bisnis di Indonesia melalui berbagai produk dan layanan teknologi.
Program Moka Capita dibuat agar mitra usaha Moka POS bisa mendapatkan akses pendanaan untuk pengembangan bisnis yang lebih mudah. Mitra usaha yang bekerja sama dengan Moka POS nantinya bisa mengajukan peminjaman dana kepada lembaga pendanaan yang tersedia dan tentunya tepercaya karena diawasi OJK.
Jika selama ini Anda sudah menggunakan Moka POS, Anda bisa lebih mudah menyiapkan data transaksi bisnis yang dibutuhkan untuk pengajuan modal di Moka Capital. Tak hanya itu, begitu nanti pengajuan Anda sudah masuk, Anda bisa mengecek progress-nya melalui back office Moka POS sehingga lebih mudah dan praktis.
Baca juga: 5 Pinjaman Modal Usaha Tanpa Jaminan untuk Kembangkan Bisnis
Itu dia penjelasan mengenai crowdfunding, mulai dari pengertian, sejarah, hingga perkembangan crowdfunding Indonesia. Banyaknya manfaat crowdfunding bagi UMKM tentu layak untuk Anda maksimalkan, salah satunya lewat program Moka Capital.
Melalui Moka Capital, UMKM yang telah menjadi mitra usaha Moka POS tidak akan kesulitan lagi dalam mencari modal untuk pengembangan bisnisnya. Terlebih, syarat yang dibutuhkan pun sama sekali tidak memberatkan. Jadi, tunggu apa lagi, segera ajukan pinjaman usaha untuk bisnis Anda di sini!