Perlu Tau! 5 Dampak Cashless Society Terhadap Pola Pikir Milenial
Saat ini, era masyarakat tanpa uang tunai atau cashless society sudah semakin terasa dampaknya. Banyak dari kita terutama para milenial, yang sudah mulai tidak lagi menggunakan lembaran uang kertas atau uang koin untuk melakukan transaksi. Perubahan kultural yang terjadi ini adalah akibat dari munculnya mobile payment yang menjanjikan keamanan juga kemudahan berupa efisiensi serta efektifitas, baik dari segi waktu maupun tenaga.
Baca Juga: Revolusi Sistem Pembayaran di Era Ekonomi Digital
Ditambah lagi, seiring berjalannya waktu, aktivitas masyarakat kita semakin padat. Dalam situasi seperti itu, mereka pasti membutuhkan pelayanan yang bisa memenuhi kebutuhan mereka dengan cepat dan mudah. Ini mengakibatkan pengguna mobile payment semakin banyak. Namun dengan segala keunggulan tersebut, muncul juga berbagai macam dampak sosial. Nah, berikut ini 5 dampak sosial yang timbul dari fenomena cashless society tersebut. Yuk simak bareng-bareng!
1. Akan sering terdengar “duh ga bawa uang cash nih!”
Salah satu dampak sosial paling besar dari fenomena cashless society ini adalah semakin banyak orang yang cuman bawa uang tunai dalam jumlah sedikit. Sebagai contoh, ketika ada teman yang ingin pinjam uang untuk membayar makanan, mereka pasti agak kesulitan karena Anda dan teman yang lain sedang tidak membawa uang tunai atau hanya membawa sedikit. Hal tersebut mungkin terjadi karena saat ini sudah banyak tempat usaha yang menerima pembayaran melalui e-wallet atau mobile payment. Sehingga orang-orang mulai beranggapan bahwa membawa uang tunai banyak-banyak itu sudah tidak perlu lagi bahkan ketinggalan zaman.
2. Perlahan, dompet mulai ditinggalkan
Buat sebagian orang, pergi membawa dompet itu mungkin dianggap ribet. Selain karena bentuknya yang terlalu besar, dompet juga dinilai memakan tempat di dalam tas. Maka dari itu, banyak orang yang mulai tidak lagi memakai dompet. Kalaupun memang masih ada yang pakai dompet, mereka mungkin ingin bentuknya yang tidak lagi seperti dompet pada umumnya. Bisa lebih kecil dari biasanya atau dompet yang gabung dengan tempat handphone. Ini tentu bisa Anda manfaatkan untuk peluang bisnis berjualan dompet. Anda bisa membuat model dompet yang disesuaikan agar tidak hanya muat uang dan berkas penting seperti KTP atau SIM saja, tetapi juga handphone bahkan hingga kabel data atau pengisi daya.
3. Uang tunai akan berceceran. Siap-siap!
Di era cashless society ini, banyak orang yang uang tunainya berceceran atau tidak disimpan dalam satu tempat khusus. Selain karena mereka mulai meninggalkan dompet, mereka juga tidak pelan-pelan mengabaikan pentingnya uang tunai. Sehingga uang tunai tersebut akan disimpan sembarangan, entah itu di saku celana, saku baju, tas, atau bahkan mungkin terselip diantara casing handphone. Sebagai penggantinya, mungkin Anda sebagai penggiat bisnis bisa mensiasati ini dengan membuat produk seperti model pakaian dengan saku celana yang cukup besar sehingga semua barang-barang yang paling sering dibawa sehari-hari bisa muat.
4. Lupa bawa kartu ATM? No problem!
Dengan kecanggihan teknologi saat ini, kartu fisik seperti membership tempat gym atau salon sudah jarang diminta sebagai persyaratan berbagai hal penting, misalnya ketika akan melamar pekerjaan. Kantor-kantor sekarang kebanyakan sudah tidak minta foto ATM lagi tetapi meminta foto buku tabungannya. Selain itu, semakin banyak toko yang tidak mempermasalahkan jika pelanggannya lupa membawa kartu ATM, karena semua data pelanggan mereka sudah terekam secara otomatis di sistem. Membawa kartu fisik ATM berarti menambah ruang di tas, dompet, atau saku celana mereka, sehingga ini akan membuat mereka yang mudah lupa akan kesulitan mencarinya. Bentuk kartunya yang juga relatif kecil dan tipis juga membuatnya kadang terselip di tempat-tempat tersembunyi.
5. Ponsel pintar jadi andalan transaksi sehari-hari
Poin terakhir, tempat-tempat seperti restoran, kafe, minimarket, hingga salon dan gym sudah menawarkan berbagai macam metode pembayaran non-tunai. Mulai dari kartu debit, kredit, hingga e-wallet. Selain itu juga bisa kita lihat, di berbagai restoran atau toko retail mulai banyak orang yang lebih senang “gesek” menggunakan kartu debit atau pindai kode QR dengan e-wallet. Akibatnya, saat ini banyak orang yang menggantungkan aktivitas transaksi dengan ponsel pintar mereka.
Baca Juga: Dampak Cashless Society Bagi Perilaku Milenial dan Cara Menghadapinya
Setelah mengetahui dampak sosial dari fenomena cashless society di atas, tentu Anda sebagai pelaku bisnis perlu tau juga cara mensiasatinya berdasarkan kondisi bisnis Anda. Sebab secara teknis, fenomena tersebut memang memberikan banyak kemudahan dalam melakukan transaksi dan juga membantu meningkatkan pergerakan ekonomi. Namun, hal yang jauh lebih penting adalah bagaimana kita memandang dan menyikapinya. Sebab, positif atau negatifnya dampak sosial tersebut tergantung pada cara pandangan dan sikap kita menghadapinya.
Bagaimana menurut Anda?