Nash Eyelash Extension, Utamakan Pelayanan dengan Manjakan Pelanggan
Nash Eyelash Extension, Utamakan Pelayanan dengan Manjakan Pelanggan – Perempuan mana yang tidak ingin tampil cantik? Berbagai upaya akan dilakukan untuk memoles diri dan memiliki penampilan yang layak, entah itu ke tempat kerja, menghadiri acara tertentu, atau, ya, menarik perhatian lawan jenis.
Baca Juga: Think Pink Nails, Konsep Unik Sebuah Bidang Usaha Kecantikan
Itulah mengapa bisnis kecantikan pun terus muncul untuk menjawab kebutuhan para perempuan yang ingin merawat diri, termasuk merawat bulu mata.
Siapa sangka? Rambut-rambut halus di pangkal kelopak mata ini menjadi salah satu pamungkas perempuan, mengingat mata merupakan bagian tubuh paling dilihat saat bertemu dengan seseorang.
Alasan ini kemudian yang menggerakkan Natasha Christina untuk membuka Nash Eyelash Extension. Berawal dari ketertarikan yang besar terhadap dunia kecantikan, perempuan berusia 28 tahun ini melihat bahwa bisnis eyelash extension memiliki prospek yang menjanjikan.
Bersama mitranya, Hizkia Christian, ia pun membangun Nash Eyelash Extension hingga bisa terkenal seperti sekarang.
Bagaimana awal mula Nash Eyelash Extension berdiri?
Pada 2015, Natasha menjadikan rumahnya sendiri sebagai ladang bisnis. Ia menyulap ruang tamunya menjadi tempat praktik perawatan bulu mata.
Ia menyingkirkan sofa, kursi, dan mejanya menjadi satu tempat tidur dan tempat duduk. Tak pernah sekalipun dalam benaknya ia menyangka bahwa ternyata perempuan yang ingin merawat bulu mata di daerahnya cukup banyak.
Baca Juga: Berkat Moka Capital, Kini Cyclo Sudah Bisa Tampung 150 Orang
“Saya hampir kelabakan karena semuanya saya yang kerjakan sendiri,” ujarnya sambil tertawa.
Senewen, ia pun mempekerjakan 3 karyawan untuk membantunya saat itu. Namun, karena jumlah permintaan yang semakin tinggi, ia memutuskan untuk melebarkan bisnisnya ke sebuah ruko di Gading Serpong, yang hingga kini masih tegak berdiri dan tidak pernah sepi pengunjung.
Pada 2018, Nash Eyelash pun sudah memiliki 2 cabang lain yang berlokasi di Muara Karang dan Pondok Indah.
Siapa saja target pasar Nash Eyelash Extension?
“Yang jelas perempuan,” Natasha meyakinkan. Adapun rentang usianya dari 20 hingga 55 tahun. “Ada juga yang 60 tahun,” tambahnya. Menariknya, ia juga mendapati bahwa di tiap lokasi cabangnya memiliki rentang usia yang berbeda.
Misalnya, di cabang Pondok Indah, kebanyakan pelanggannya adalah karyawan muda atau perempuan karier yang berusia dari 24 hingga 35 tahun.
Sementara itu, pelanggan di Gading Serpong rata-rata berusia 30 hingga 50 tahun, dan di Muara Karang pelanggannya jauh lebih tua.
Baca Juga: Chillax Spa, Rasakan Pengalaman Bersauna sambil Dipijit
Terlepas dari perbedaan ini, Hizkia menjelaskan bahwa ia ingin menjadikan Nash Eyelash Extension sebagai “rumah ketiga” bagi para pelanggan.
“Nash harusnya dilihat sebagai sebuah habit for a lifestyle,” tambahnya. Pelanggan yang datang ke Nash untuk memasang bulu mata tidak perlu hanya saat momen atau acara tertentu saja, tetapi bahkan untuk menjaga kesehatan dan kelentikan bulu mata sebagai sebuah rutinitas.
Strategi pemasaran seperti apa yang digencarkan Nash Eyelash Extension?
“Kami seimbang sih antara online dan offline channel,” kata Hizkia. Ini dilakukan untuk meningkatkan brand awareness Nash Eyelash kepada khalayak yang belum terjamah atau kepada calon pelanggan yang belum tahu keunggulan Nash Eyelash dibandingkan bisnis eyelash extension lainnya.
Baca Juga: 4 Cara Branding Produk Sehingga Dikenal Konsumen Lebih Baik
Beberapa pelanggan setia kami tahu Nash Eyelash itu “50% dari media sosial,” diikuti dengan rekomendasi teman (referral friend) dan baliho.
Semua kerja keras pemasaran ini sebagian ternyata juga dibantu oleh tim marketing Nash Eyelash yang beroperasi untuk ketiga cabang. Ini tentu mempercepat kinerja seluruh tim untuk terus mencari cara yang lebih baik dari sebelumnya untuk mempertajam strategi branding Nash Eyelash sendiri.
Bicara soal pesaing, apa strategi Nash Eyelash Extension untuk terus bertahan?
“Kompetitor adalah sesuatu yang kita butuhkan sebenarnya,” kata Natasha. Ia berpendapat bahwa pesaing merupakan sesuatu yang membuat kita berbeda dan bertanya: “identitas saya mau dibawa ke mana?”
Dengan adanya pesaing, ia jadi bisa mengetahui elemen apa yang perlu dikembangkan. Misalnya, di Jakarta ada 5 bisnis eyelash extension yang diklaim terbaik, dari sana baru kita perbaiki di bisnis sendiri. Apa yang perlu ditonjolkan?
Pertanyaan ini krusial karena repeat customer bisnis eyelash extension itu rata-rata cepat. Selalu ada pelanggan baru yang datang setiap 2 kali seminggu.
Baca Juga: Utamakan Pelanggan dan Pelayanan, Ini Rahasia Sukses Patriot Barbershop
Ini tentu bisa menjadi celah bagi Nash Eyelash untuk melakukan maintenance yang layak bagi para pelanggan. Selain itu, keunikan Nash Eyelash Extension adalah dari segi harga, yang menurut Natasha “cukup terjangkau” dibandingkan eyelash extension lain.
Maintenance seperti apa yang dimaksud? “Kami memberikan pelanggan hadiah atau kartu ucapan ulang tahun,” kata Natasha, “agar pelanggan merasa spesial atau dihargai keberadaannya.” Lebih uniknya lagi, Nash memberikan surprise gift kepada seluruh pelanggan setiap 6 bulan sekali.
“Kami ingin memberikan personal touch agar pelanggan tetap setia kepada kami,” tambah Hizkia.
Seberapa membantu program loyalitas Moka untuk Nash Eyelash Extension?
Natasha menilai bahwa program loyalitas Moka berbeda dari program loyalitas yang lain. “Pengoperasian Moka sudah enak; saya tidak takut ada kecurangan dari staf sendiri,” komentarnya.
Dengan program ini, ia juga memperhatikan bahwa pelanggan yang sudah setia menjadi jauh lebih setia, mengingat banyaknya keuntungan yang mereka bisa dapatkan.
Beberapa di antaranya adalah e-voucher untuk mendapatkan potongan diskon sebesar Rp50 ribu dan poin setelah melakukan perawatan dengan tingkat keseringan tertentu.
Baca Juga: 4 Rahasia Meningkatkan Pelayanan Berkualitas untuk UKM
Mengapa program loyalitas? Natasha menjelaskan bahwa ternyata pelanggannya yang kebanyakan ibu-ibu sering meminta perlakuan khusus atas menjadi pelanggan setia Nash Eyelash.
Ini tentu menjadi cambuk baginya dan Hizkia untuk terus meningkatkan performa dan menyediakan pelayanan premium agar pelanggan terus puas.
Akhirnya, Natasha dan Hizkia berharap bahwa mereka terus bisa memberikan pelayanan yang premium bagi setiap pelanggannya, terlepas dari berapa usia atau latar belakangnya.
Mereka juga berharap bahwa Nash Eyelash Extension bisa terus mempertahankan, dan bahkan meningkatkan, kepuasan dan kenyamanan pelanggan setia mereka untuk terus menikmati layanan dari Nash Eyelash Extension yang lain dari yang lain.
Nah, bagaimana dengan Anda? Apakah Anda juga ingin membuat program loyalitas pelanggan pada bisnis Anda? Bila iya, jangan lupa untuk mengandalkan Moka yang akan membantu bisnis Anda berkembang lebih cepat.
Mau tahu lebih lanjut mengenai program loyalitas pelanggan Moka?