UKM adalah Usaha Kecil dan Menengah, Ini Tips Mengembangkannya
Ada banyak jenis usaha yang bisa Anda coba saat ingin terjun ke dunia bisnis, salah satunya UKM. UKM adalah usaha produktif milik perorangan maupun badan usaha yang masuk kriteria sebagai usaha mikro. Jumlah UKM di Indonesia mencapai 65,47 juta pada 2019 dan terus bertambah.
Nah, untuk Anda yang tertarik memulai UKM sendiri, sudah tahukah Anda bagaimana cara memajukannya? Cara memajukan bisnis bisa diterapkan pada semua jenis usaha, terlepas dari jenis UKM yang Anda jalankan, seperti kuliner, fashion, agribisnis, dan lain sebagainya. Untuk Anda yang penasaran dengan bagaimana cara memajukan UKM, yuk, simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Apa itu UKM?
UKM adalah singkatan dari Usaha Kecil Menengah yang memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. Sebuah usaha disebut UKM jika mempunyai pemasukan paling besar di angka Rp200 juta dan memiliki kurang dari 20 orang karyawan atau pekerja. Meskipun demikian, anak atau cabang perusahaan tidak masuk ke dalam kategori UKM.
Sebab, anak atau cabang perusahaan merupakan usaha dengan kepemilikan bisnis lain. UKM adalah bisnis yang berdiri sendiri dengan ruang lingkup yang masih kecil dan menengah. Contoh anak atau cabang perusahaan yang tidak masuk ke dalam kategori UKM adalah maskapai Citilink yang merupakan anak perusahaan Garuda Indonesia.
Jika dilihat berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 99 Tahun 1998, UKM adalah aktivitas ekonomi rakyat berskala kecil. Skalanya yang kecil ini membuat sebagian besar UKM membutuhkan perlindungan dari negara dalam menjalankan kegiatan usahanya. Itulah mengapa pemerintah Indonesia banyak memberikan bantuan kepada UKM. Sebab, pemerintah bertanggung jawab mendukung dan melindungi UKM di tanah air guna mencegah persaingan usaha yang tidak sehat.
Baca juga: 4 Rahasia Meningkatkan Pelayanan Berkualitas untuk Bisnis UKM
UKM dan UMKM, Apakah Beda?
UKM dan UMKM memiliki banyak kesamaan. Keduanya sama-sama merupakan badan usaha yang berperan penting dalam membangun perekonomian Indonesia. Tujuannya juga sama, yaitu membantu mengembangkan usaha untuk membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan. Meskipun memiliki kesamaan, UKM dan UMKM adalah dua hal yang berbeda. Berikut beberapa perbedaan UKM dan UMKM:
1. Pendapatan bersih
Maksimal pendapatan bersih UKM adalah Rp200 juta. Jumlah tersebut tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha berdiri. Selain itu, maksimal hasil penjualan UKM jika dihitung dalam skala tahunan mencapai Rp1 miliar.
Pendapatan bersih UKM tersebut berbeda dengan pendapatan bersih UMKM. Terdapat tiga kriteria kekayaan UMKM berdasarkan jenis usahanya, yaitu:
- Usaha mikro – Maksimal pendapatan bersih Rp50 juta;
- Usaha kecil – Maksimal pendapatan bersih antara Rp50 juta sampai Rp500 juta;
- Usaha menengah – Maksimal pendapatan bersih antara Rp500 juta sampai Rp10 miliar.
2. Omzet
Perbedaan omzet UKM dan UMKM tertera dalam aturan Undang-Undang UMKM di Indonesia, yaitu:
-
Maksimal omzet tahunan UKM adalah Rp300 juta;
- Omzet tahunan UMKM antara Rp300 juta sampai Rp2,5 miliar dan Rp2,5 miliar sampai Rp50 miliar.
- Modal awal
Terdapat juga perbedaan modal awal untuk mendirikan UKM dan UMKM. Berikut perbedaannya:
- Modal awal pendirian UKM adalah Rp50 juta;
- Sedangkan, modal awal pendirian UMKM adalah Rp300 juta.
Standar Usaha Dikatakan sebagai UKM
Sebuah usaha dapat dikatakan sebagai UKM apabila memiliki ciri-ciri dan kriteria berikut ini:
- Menggunakan bahan baku yang biasanya cenderung mudah diperoleh;
- Mampu menyerap banyak tenaga kerja atau biasa disebut padat karya;
- Menggunakan teknologi yang pada umumnya sederhana, sehingga memudahkan proses alih teknologi dalam usaha;
- Usaha dijalankan dengan mengandalkan keterampilan dasar yang pada umumnya sudah dimiliki secara turun-temurun;
- Peluang pasar yang dimiliki cukup luas, dengan sebagian besar produk terserap di pasar lokal dan juga mempunyai potensi untuk diekspor;
- Memberdayakan masyarakat ekonomi lemah yang ada di lokasi sekitar UKM dibentuk, sehingga secara ekonomis menguntungkan masyarakat sekitar.
4 Contoh UKM
Setelah mengetahui UKM adalah Usaha Kecil Menengah yang berbeda dengan UMKM, berikut beberapa contoh UKM yang dapat ditemukan di sekitar Anda.
1. UKM kuliner
Pada 2025 mendatang, riset dari Statista memprediksi peningkatan bisnis kuliner sebesar 10,79 persen. Besarnya peluang di bidang kuliner ini tentu membuat banyak masyarakat tertarik memulai UKM kuliner. Seiring dengan peningkatan minat terhadap bisnis ini, UKM kuliner juga menawarkan potensi omzet mencapai puluhan juta Rupiah dalam sebulan.
Menyangkut kebutuhan primer masyarakat, jenis UKM ini tak pernah mati. Banyaknya variasi makanan yang bisa dijual juga membuat UKM kuliner semakin berkembang. Jika ingin sukses di bidang UKM kuliner, penting untuk memastikan produk yang dijual berkualitas dan dikelola dengan baik serta diimbangi dengan promosi yang menarik.
2. UKM mode atau fashion
Di samping UKM kuliner, UKM mode atau fashion juga menawarkan potensi yang menjanjikan. Sebab, jenis UKM ini mempunyai segmen bisnis terbesar dan menyumbang 30 persen dari total pendapatan e-commerce di tanah air. Perkembangan UKM mode atau fashion juga didukung oleh tren di bidang ini yang selalu dinamis, misalnya tren pakaian, sepatu, jam tangan, tas, aksesoris, hijab, dan lainnya.
Pada 2025, ada prediksi bahwa perkembangan pangsa pasar UKM mode atau fashion mencapai 181,1 juta jiwa. Prediksi menarik ini mendorong brand UKM mode atau fashion lokal banyak bermunculan. Anda bisa membuat brand sendiri dan melakukan manufaktur. Jika tak ingin repot melakukan produksi sendiri, Anda juga bisa menjalankan bisnis reseller.
3. UKM kecantikan
Industri kecantikan tumbuh dengan cepat seiring perkembangan tren. Di tanah air, pertumbuhan UKM kecantikan tampak dari kenaikan 20 persen pada industri kosmetik tahun 2017, yang 95 persen di antaranya didominasi oleh UKM.
Besarnya minat masyarakat terhadap produk kosmetik ini tidak hanya terbatas pada wanita, tapi juga meluas kepada pria. Selain itu, bertambahnya minat masyarakat terhadap produk yang menggunakan bahan organik dan alami juga membuat UKM kecantikan semakin digandrungi.
Jika ingin mencoba peruntungan dengan memulai UKM kecantikan, pilih produk unik yang membedakannya dari pesaing. Selain memilih produk yang menarik minat Anda, Anda juga harus memastikan ada permintaan terhadap produk tersebut.
Pertimbangkan juga berapa biaya yang Anda keluarkan untuk memproduksi suatu barang. Ini akan membantu Anda menetapkan margin yang realistis dan mendapatkan keuntungan besar pada setiap penjualan. Sebaiknya, mulai dengan hanya satu atau dua produk kecantikan sebelum mengembangkan bisnis Anda. Dengan memilih satu atau dua produk kecantikan, Anda dapat menyempurnakan proses dan mulai membangun basis pelanggan Anda tanpa banyak tekanan.
4. UKM pendidikan
Pamor UKM pendidikan naik pesat setelah selama pandemi. Kondisi ini membuka peluang usaha baru di bidang pendidikan, yaitu bisnis e-learning. Saat ini, ada banyak UKM pendidikan yang menawarkan ilmu marketing, programming, dan lain sebagainya melalui proses pembelajaran online. Anda yang tertarik mencoba peruntungan di bidang usaha kecil menengahpendidikan cukup membuat website e-learning dan modul yang berkualitas.
Baca juga: Ini Dia Info Lengkap Cara Daftar UKM Online!
9 Tips Memajukan UKM
Setelah mengetahui beberapa contoh UKM, ada tips-tips yang harus dijalankan untuk memajukan bisnis Anda. Berikut beberapa tips memajukan usaha kecil menengah yang bisa Anda coba.
1. Buat business plan
Mengapa business plan itu penting? Sebab, business plan adalah alat yang sangat penting dan strategis bagi pengusaha. Business plan yang baik tidak hanya membantu Anda fokus pada langkah-langkah spesifik yang diperlukan untuk mendorong keberhasilan ide bisnis, tapi juga membantu Anda mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang usaha kecil menengah. Buatlah business plan dengan memasukkan beberapa komponen penting berikut ini:
- Ringkasan eksekutif – Ringkasan ini ibarat poster film yang menggambarkan suasana film secara keseluruhan. Beberapa hal yang perlu tercakup dalam ringkasan eksekutif adalah nama perusahaan dan gambaran makro usaha kecil menengah yang hendak dijalankan. Misalnya, UKM Anda akan bergerak di bidang apa, serta visi dan misi seperti apa yang ingin Anda raih;
- Pendahuluan – Pada pendahuluan, jelaskan latar belakang UKM. Misal, orang-orang yang bekerja di usaha Anda, struktur usaha kecil menengah, dan sebagainya. Di bagian ini juga bisa dijelaskan visi, misi, tujuan jangka pendek, dan jangka panjang dalam kurun waktu tertentu;
- Analisis produk atau jasa – Ada dua model bisnis secara umum, yaitu produk dan jasa. Jika menjual produk, analisis jenis produk yang ingin Anda jual, bagaimana kemasannya, serta cara memproduksinya. Sedangkan jika Anda menawarkan produk jasa, buat sistem, mulai dari persiapan pemberian jasa hingga jasa diberikan ke pelanggan;
- Analisis pemasaran – Jelaskan analisis pasar yang ditargetkan usaha kecil menengah milik Anda. Jelaskan juga bagaimana persaingan dengan kompetitor. Di bagian pemasaran, jelaskan relevansi antara tujuan dan strategi pemasaran dengan usaha kecil menengah milik Anda;
- Analisis SDM – Setiap usaha kecil menengah butuh tenaga kerja untuk beroperasi. Pada bagian ini, tentukan divisi apa saja yang Anda butuhkan, serta kriteria SDM seperti apa yang cocok mengisi divisi tersebut. Menentukan keberagaman SDM penting untuk mengetahui sistem operasi UKM;
- Analisis keuangan – UKM membutuhkan modal untuk berjalan. Modal yang dimaksud bisa berupa uang, infrastruktur, dan lain sebagainya. Lakukan analisis keuangan untuk prediksi pemasukan, mengukur kebutuhan modal, pengembalian modal, kalkulasi daya ungkit dalam menjalankan usaha kecil menengah, serta pengembalian investasi;
- Peluang bisnis – Selalu ada masalah yang perlu dihadapi untuk setiap peluang bisnis. Pada bagian ini, jelaskan masalah yang mungkin ditemui dan bagaimana cara menyelesaikannya;
- Rencana eksekusi – Jelaskan cara mengeksekusi atau menjalankan rencana yang sudah dibuat, mulai dari tahap produksi, pemasaran, hingga memperoleh keuntungan;
- Lampiran – Jelaskan legalitas perusahaan, sertifikat, serta dokumen pendukung lain pada bagian lampiran. Bagian ini dapat semakin meyakinkan kualitas business plan yang Anda buat.
2. Kenali target market usaha Anda
Mengenali target market usaha membantu Anda melayani pelanggan dengan lebih baik. Meskipun tidak semua pelanggan yang membeli produk atau layanan Anda memiliki profil yang sama, Anda harus mempunyai basis pelanggan inti. Ini tidak hanya membantu Anda memilih penawaran produk terbaik, melainkan juga memungkinkan Anda untuk memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan sesuai kebutuhannya. Berikut cara sederhana mengenali target market usaha Anda:
- Analisis penawaran Anda – Pikirkan masalah apa yang dipecahkan oleh produk dan layanan yang Anda tawarkan, serta siapa yang akan tertarik membeli produk dan layanan tersebut. Contoh, jika Anda menjalankan bisnis cleaning service, layanan Anda akan menarik bagi pemilik rumah yang terlalu sibuk untuk membersihkan rumahnya sendiri dan mampu membayar orang lain untuk melakukannya. Jadi, target market Anda bisa mencakup orang dewasa di kalangan menengah ke atas;
- Lakukan riset pasar – Menganalisis target market lebih dari sekadar memahami pelanggan. Anda juga harus memahami pasar. Anda bisa menggunakan alat analitik seperti Google Trends untuk mengidentifikasi dan menilai pesaing. Dengan demikian, Anda dapat menemukan pelanggan baru dan menentukan cara untuk meningkatkan usaha kecil menengah;
- Buat profil pelanggan dan segmen pasar – Segmentasi pasar dilakukan dengan cara mengelompokkan pelanggan berdasarkan demografi dan psikografis. Demografi mencakup usia, jenis kelamin, latar belakang etnis, tingkat pendidikan, serta status keluarga dan perkawinan. Sementara itu, psikografis menggambarkan perilaku, kepribadian, nilai, serta gaya hidup. Pertimbangkan demografi dan psikografis saat melakukan analisis terhadap target market Anda;
- Menilai kompetisi – Lakukan analisis kompetitif untuk mendapatkan pandangan komprehensif tentang target market kompetitif. Misalnya, bisnis apa yang menawarkan produk dan layanan yang mirip dengan usaha kecil menengah milik Anda? Berapa harga produk atau layanan yang pesaing terapkan? Apa perbedaan strategi yang diterapkan oleh pesaing dibanding usaha kecil menengah milik Anda? Kecuali Anda yakin Anda memiliki kelebihan yang signifikan, hindari mengejar pelanggan yang sama, terutama di pasar kecil di mana bisnis pesaing Anda sudah mapan.
3. Analisis kompetitor
Analisis kompetitor adalah proses mengidentifikasi pesaing di industri Anda dan meneliti berbagai strategi pemasaran mereka. Anda dapat menggunakan informasi ini sebagai perbandingan. Analisis kompetitor bisa mencakup varian produk yang pesaing jual, harganya berapa, cara promosinya bagaimana, dan lain sebagainya. Tujuan dari analisis kompetitor adalah untuk menentukan kekuatan dan kelemahan pesaing relatif terhadap produk atau layanan yang Anda tawarkan.
4. Riset produk saat ini
Riset produk saat ini adalah proses menentukan apakah produk atau layanan baru yang Anda tawarkan memiliki peluang untuk berhasil. Ini juga membantu Anda menentukan cara terbaik untuk mengembangkan dan menjual produk tersebut. Proses riset produk saat ini dimulai dengan menyelidiki pasar untuk melihat apakah ada produk serupa dan apakah memang dibutuhkan oleh calon pelanggan.
Baca juga: Tips SMS Marketing untuk Bisnis UKM
5. Terus lakukan inovasi
Inovasi memungkinkan penambahan nilai pada bisnis sehingga dapat meningkatkan keuntungan. Jika Anda tidak berinovasi, bisnis Anda akan jalan di tempat. Inovasi membantu Anda tetap menjadi yang terdepan dibandingkan dengan kompetitor. Faktor globalisasi dan pasar yang berubah dengan cepat membuat jumlah kompetitor terus meningkat. Untuk menjaga eksistensi usaha kecil menengah, penting bagi Anda untuk terus melakukan inovasi, misalnya dengan melakukan ekspansi saat pelanggan membeludak.
6. Jalin kerja sama
Menjalin kerja sama baik dilakukan demi meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan sumber daya yang tersedia untuk membuat produk yang lebih baik dan menjangkau audiens yang lebih besar. Kemitraan dapat meroketkan bisnis Anda ke tingkat yang sangat tinggi. Untuk mengoptimalkan perjanjian kemitraan, kedua belah pihak harus komunikatif, fleksibel, saling memberi, dan memiliki hasil yang terukur.
7. Tingkatkan layanan pelanggan
Untuk meningkatkan layanan pelanggan, ada tiga kualitas penting yang perlu Anda terapkan, yaitu profesionalisme, kesabaran, dan sikap mengutamakan pelanggan. Meskipun layanan pelanggan bervariasi dari pelanggan satu ke lainnya, selama Anda mengikuti panduan ini, Anda dapat meningkatkan layanan pelanggan.
Dengan memiliki layanan pelanggan yang baik, Anda lebih mungkin untuk dapat mempertahankan pelanggan. Memberikan layanan pelanggan terbaik juga memungkinkan bisnis untuk meningkatkan pelanggan setia yang merujuk kepada pelanggan lain, serta bersedia memberikan testimonial dan ulasan baik tentang usaha kecil menengah Anda.
8. Ciptakan strategi marketing yang baik
Strategi marketing adalah rencana jangka panjang untuk mencapai tujuan usaha kecil menengah dengan memahami kebutuhan pelanggan dan menciptakan keunggulan kompetitif yang berbeda dan berkelanjutan. Strategi marketing yang baik mencakup semuanya, mulai dari menentukan siapa pelanggan Anda hingga memutuskan saluran apa yang Anda gunakan untuk menjangkau pelanggan tersebut.
Salah satu cara untuk menciptakan strategi marketing yang baik adalah dengan memasukkan produk UKM ke retail. Tidak hanya dapat mendongkrak penjualan, memasukkan produk usaha kecil menengah ke retail juga dapat memberikan kesan bahwa produk tersebut prestisius.
9. Terbuka pada perkembangan teknologi
Perkembangan teknologi adalah setiap penemuan dan inovasi produk yang memungkinkan suatu barang yang sudah ada dapat diproduksi dengan biaya yang lebih rendah akibat peningkatan efisiensi dalam produksinya. Usaha kecil menengah perlu selalu terbuka pada perkembangan teknologi agar produk atau layanan yang ditawarkan kepada pelanggan masih memiliki nilai jual yang menarik.
Contoh, sekarang semua UKM harus berani berjualan online dan menggunakan teknologi yang canggih untuk dapat dinikmati oleh pelanggan dari berbagai kalangan. Salah satu caranya bisa dengan mulai menggunakan Moka POS. Moka sendiri merupakan sistem point-of-sale multiplatform berbasis cloud yang tujuannya membantu usaha kecil menengah Anda untuk berkembang dan naik kelas.
Tidak hanya mengoptimalkan operasional bisnis, Moka POS juga mendorong perluasan akses untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Dengan Moka POS, Anda juga dapat melakukan analisis bisnis dengan lebih mudah karena sistem ini membuat konsolidasi laporan transaksi penjualan baik offline maupun online secara real-time.
Kini, Anda sudah tahu bahwa UKM adalah usaha produktif milik perorangan maupun badan usaha yang masuk kriteria sebagai usaha mikro. Anda bisa mempermudah operasional UKM Anda dengan memanfaatkan aplikasi kasir dari Moka.
Moka merupakan sistem point-of-sale multplatform berbasis cloud untuk membantu perkembangan UKM. Opsi perangkat berupa aplikasi kasir dengan fitur dan layanan yang menyeluruh dan lengkap ini akan membantu pertumbuhan Mitra Usaha Gojek. Anda bisa simak informasi lengkap mengenai Moka POS di sini!