Moka Indonesia Hadirkan Diskusi Edukatif “Peluang Bisnis 2020 dan Strategi Branding Multi Outlet” dalam A Cup of Moka di Surabaya
Moka, startup penyedia layanan teknologi kasir digital Indonesia kembali menggelar acara diskusi edukatif yang ditujukan bagi para pelaku usaha khususnya Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Surabaya, melalui platform edukatif A Cup of Moka (ACOM).
Ini merupakan kali ketiga ACOM diadakan di Kota Surabaya. Bertempat di Satu Atap Coworking Space, Surabaya, Rabu (04/03/2020), Moka Indonesia menghadirkan Sintia Astarina, Senior Content Editor Moka Indonesia, yang menyajikan data tren peluang bisnis 2020, serta Ferry Setiawan, salah satu pemilik usaha Kakkk, Ayam Geprek!!!, yang ikut berdiskusi mengenai strategi branding multi outlet usahanya.
Senior Content Editor Moka Indonesia, Sintia Astarina, memaparkan insights menarik dalam tren peluang bisnis 2020, yaitu bahwa bisnis F&B masih menjadi salah satu bidang bisnis yang banyak dijalankan. Pada 2019 lalu, terdapat beberapa menu baru yang menjadi tren, seperti cheese toast, roti kukus panggang, hingga makanan dengan saus mentai.
Namun tren makanan tersebut cepat berganti. Berbeda halnya dengan ayam geprek yang trennya masih berkembang sejak 2018 hingga saat ini.
“Mengapa tren ayam geprek masih naik hingga saat ini sementara tren makanan lain mengalami penurunan? Kuncinya ada di inovasi. Inovasi yang membuat para pelanggan penasaran untuk mencoba, lalu ingin kembali dan kembali lagi ke outlet tersebut,” papar Sintia.
Hal tersebut sejalan dengan yang disampaikan oleh Ferry Setiawan. Dalam strategi branding Kakkk, Ayam Geprek!!!, Ia selalu menyelipkan inovasi, agar bisnisnya sustain dan tidak menjadi tren semata. Selanjutnya, sebagai pelopor warung ayam geprek di Surabaya yang kini telah memiliki 11 cabang di berbagai kota di Indonesia, Ferry Setiawan membocorkan rahasia dapur usahanya, hingga bisnisnya tersebut bisa sampai ke titik ini.
Pertama, setiap bisnis harus memiliki kekuatan dan value-nya masing-masing, tidak hanya meniru, tetapi harus memiliki value pembeda yang menjadi kekuatan dalam sebuah bisnis. Dalam usahanya, ayam geprek dari Kakkk, Ayam Geprek!!! ditumbuk dengan lumpang dan alu, hal ini menjadi pembeda dari brand lain.
Lalu, yang kedua, Ferry mengatakan bahwa inovasi adalah sesuatu yang mutlak yang harus dilakukan setiap pelaku bisnis. Ia mengatakan, inovasi tidak hanya datang dari produk, tetapi bisa dari setiap aspek dalam sebuah usaha.
“Always make your brand alive,” ungkap Ferry. Ia mengingatkan untuk selalu peka terhadap tren yang sedang terjadi di masyarakat untuk berinovasi dan menghidupkan sebuah bisnis. Ketiga, Ferry mengajak pelaku bisnis untuk tidak hanya mencari keuntungan semata. Bisnis yang akan bertahan lama harus memiliki dampak baik terhadap sosial dan masyarakat.
“Kita harus mengapresiasi konsumen, online driver, dan siapapun, maka apresiasi itu juga yang akan kita dapatkan nantinya, what you give is what you get,” ujar Ferry.
Terakhir, Ferry mengungkapkan bahwa setiap bisnis harus memiliki sistem. Termasuk didalamnya sistem kasir. Menurutnya, sistem kasir memegang peranan penting dalam keseluruhan sistem bisnis terutama untuk aktivitas operasional.
Ferry percaya teknologi sudah mendisrupsi bisnis F&B, hingga akhirnya Ferry mengenal Moka dan mempercayakan sistem kasir Moka untuk sistem bisnisnya, Kakkk, Ayam Geprek!!!.
“Moka itu solusi untuk usaha multi outlet, karena sudah menerapkan teknologi cloud based server dengan data yang real time. Saya bisa tahu penjualan saya di Kediri, produk yang paling laku, dan lain-lain”.
Menutup diskusinya, Ferry Setiawan menyampaikan pentingnya memiliki mimpi, tujuan, dan ambisi bagi para pelaku bisnis. “Setiap pelaku bisnis harus memiliki ambisi dan harus tau bagaimana cara untuk sampai di titik itu,” tutup Ferry.