Pengertian Marketing Plan untuk Bisnis dan Cara Membuatnya
Pengertian Marketing Plan untuk Bisnis dan Cara Membuatnya – Marketing plan merupakan salah satu dokumen yang harus Anda miliki sebagai seorang pemilik bisnis. Dengan adanya marketing plan, Anda dapat memasarkan produk dengan lebih maksimal karena telah terencana dengan baik. Untuk itu, setiap pengusaha harus mengetahui langkah-langkah membuat marketing plan yang baik.
Sebelum membahas mengenai cara membuat marketing plan, ada beberapa hal yang perlu Anda pahami terlebih dahulu. Mulai dari definisi, alasan kenapa marketing plan itu penting, hingga jenis-jenis marketing plan untuk setiap industri.
Apa Itu Marketing Plan?
Marketing atau pemasaran mungkin memang terasa dekat dengan istilah “perdagangan”. Namun, kedua istilah ini biasanya digunakan dalam konteks yang berbeda.
Orang dengan latar belakang ilmu ekonomi misalnya, perdagangan biasanya lebih lazim digunakan dalam lingkup ekonomi makro, sementara orang dengan latar belakang ilmu manajemen lebih dekat dengan istilah pemasaran.
Pemasaran sendiri merupakan suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Jadi tidak heran jika dalam pemasaran dibutuhkan koordinasi dan atau sistem manajerial tertentu yang dilanggengkan untuk mencapai suatu capaian atau target tertentu.
Baca juga: Praktekan Strategi Pemasaran Bisnis Online Ini dan Tingkatkan Penjualan
Sekarang Anda sudah mengetahui definisi dari pemasaran berikut juga lingkupnya. Lantas apa yang dimaksud dengan marketing plan atau rencana pemasaran? Rencana pemasaran merupakan perumusan usaha yang akan dilakukan dalam bidang pemasaran, dengan menggunakan sumber daya yang ada dalam suatu perusahaan, guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu di bidang pemasaran pada suatu waktu tertentu di masa yang akan datang.
Untuk memiliki sebuah marketing plan, diperlukan sebuah proses yang panjang untuk merumuskannya. Bagaimana tidak?
Dalam marketing plan terdapat strategi yang kompleks mengenai garis besar dalam melakukan penetrasi produk, meraih target hingga menentukan posisi maupun audiens yang akan dituju. Sehingga tidak heran jika akhirnya marketing plan harus dibuat dengan pandangan yang visioner maupun mencakup visi besar perusahaan Anda juga target yang akan dicapai.
4 Manfaat Marketing Plan
Agar Anda memahami secara utuh mengapa Anda begitu membutuhkan marketing plan untuk perusahaan Anda, ada baiknya jika Anda simak ulasan berikut ini. Kali ini kami akan membahas beberapa fungsi dari marketing plan dan alasan mengapa kita membutuhkannya.
1. Sebagai sarana pengendalian keuangan perusahaan
Untuk memastikan bisnis Anda terus berjalan dan berkelanjutan, maka diperlukan pengendalian finansial yang disiplin dan terarah. Di sinilah marketing plan menjalankan fungsinya untuk tetap mengkondisikan komitmen keuangan perusahaan agar tetap terkendali dan menghindari pemakaian dana di luar kepentingan perusahaan.
2. Sarana evaluasi kinerja
Target yang tercantum dalam sebuah marketing plan tidak hanya berlaku sebagai tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan. Hal ini juga berlaku sebagai benchmark atau parameter keberhasilan.
Tentu sebuah parameter tidak hanya dinilai dari nilai pemasukan atau pengeluaran saja, tetapi juga dilihat dari indikator lainnya seperti target, pangsa pasar, segmentasi, kategorisasi produk hingga tempat melakukan pemasaran.
Jika suatu saat target tidak tercapai maka bisa dilakukan evaluasi baik kepada performa tim maupun mengevaluasi indikator-indikator yang sudah dimasukan dalam perencanaan pemasaran.
3. Membuat Anda lebih tanggap pada perubahan
Banyak yang dapat mempengaruhi kondisi bisnis Anda, baik itu faktor ekonomi global, situasi politik luar maupun dalam negeri, bahkan hingga harga minyak dunia pun juga dapat mempengaruhinya.
Baca juga: Terapkan 3 Strategi Pemasaran Ini Jika Anda Punya Restoran Baru
Hal-hal tersebut bersifat dinamis dan hampir selalu mengalami perubahan yang cukup signifikan sehingga perlu selalu diamati secara teliti perubahannya dari waktu ke waktu.
Dengan memiliki marketing plan yang rigid, Anda bisa menjadikannya tolok ukur dalam membuat keputusan di masa depan jika sewaktu-waktu terjadi perubahan yang memaksa Anda membuat keputusan krusial untuk keberlanjutan perusahaan Anda.
4. Sarana pembelajaran
Karena disusun secara rigid dan meliputi setiap bagian dalam perusahaan baik untuk jajaran pimpinan hingga ke bagian pelaku langsun. Marketing plan tidak hanya sekadar target yang harus dicapai tetapi juga sebagai pedoman di mana setiap bagian dari perusahaan dapat mengambil pelajaran dari sana.
Nah, itu tadi beberapa hal yang menunjukan betapa pentingnya marketing plan bagi keberlangsungan bisnis Anda. Sekarang, Anda sudah mengerti betapa pentingnya marketing plan, namun Anda juga perlu mengetahui bahwa marketing plan memiliki jenis yang berbeda-beda tergantung usaha yang Anda jalankan. Berikut ulasan selengkapnya.
4 Jenis Marketing Plan untuk Usaha
Tidak bisa sembarangan, dalam menyusun marketing plan Anda juga harus menyesuaikan dengan bisnis bahkan hingga jenis produk yang bisnis Anda miliki.
Hal ini penting untuk memastikan bisnis Anda dapat meraih kesuksesan di waktu yang sudah Anda tentukan. Untuk itu, kali ini kami akan membahas beberapa jenis marketing plan yang bisa Anda jadikan rujukan untuk perusahaan yang Anda jalankan.
1. Marketing Plan untuk produk baru
Saat sebuah rencana pemasaran produk dikeluarkan, fokusnya adalah untuk menjabarkan konsep secara detail untuk setiap produk. Konsep yang digunakan juga harus dibuat secara berhati-hati baik dalam proses perancangan hingga ke titik uji coba ke pasar.
Rencana pemasaran produk ke para konsumen merupakan salah satu kunci sukses keberhasilan dalam proses perencanaan pemasaran.
Di sini Anda bisa membuat rencana pemasaran dengan mendefinisikan setiap langkah secara detail dilengkapi dengan timeline untuk setiap langkah-langkah yang diambil.
2. Geographic Marketing Plans
Marketing plan yang satu ini menggunakan letak geografis suatu daerah sebagai dasar pengambilan keputusan sekaligus merancang perencanaan pemasaran. Perencanaan pemasaran dengan model ini menitikberatkan pada area yang lebih spesifik seperti negara, lingkungan, kota atau desa.
Hal ini disebabkan setiap tempat memiliki karakternya masing-masing baik dari kemampuan ekonomi masyarakatnya, acara-acara tertentu, yang dapat membuat sebuah produk dapat melakukan penetrasi dengan mudah ke daerah tersebut.
3. Market Segments
Jenis marketing plan lainnya adalah market segments atau pemasaran melalui segmentasi. Jenis perencanaan pemasaran ini lebih menitikberatkan pada karakteristik pasar yang ada di suatu populasi masyarakat.
Dalam pendekatan ini, asumsinya, walau berada dalam sebuah populasi, masyarakat masih terbagi-bagi lagi menjadi banyak segmentasi yang dibedakan dari karakteristik dan kebutuhan yang berbeda.
Untuk itu, dalam perencanaan pemasaran ini tim marketing akan memberikan perlakuan yang berbeda-beda untuk setiap segmen pasar sehingga produk Anda akan lebih mudah diterima pasar.
4. Customer Plans
Untuk rencana pemasaran dengan jenis Customer Plans punya pendekatan yang lebih spesifik dibandingkan jenis pemasaran yang lainnya.
Karena pada jenis perencanaan pemasaran ini menargetkan pelanggan yang lebih spesifik ke beberapa pelanggan saja yang akan memberikan bisnis yang lebih besar dan potensial untuk bisnis Anda. Selain itu, pendekatan dengan jenis ini biasanya dikelola oleh seorang Account Manager skala nasional.
Baca juga: 10 Podcast untuk Belajar Bisnis dari Nol
Itu tadi beberapa jenis perencanaan pemasaran atau marketing plan yang mungkin bisa Anda terapkan pada bisnis Anda. Yang jelas sebelum menerapkan salah satunya, ada baiknya jika Anda melakukan analisis mengenai bisnis yang Anda jalankan terlebih dahulu sebelum memutuskan menggunakan model perencanaan pemasaran.
Bagaimana Cara Membuat Marketing Plan?
Dari konsep-konsep yang sudah disebutkan sebelumnya, bagaimana caranya menuangkannya ke suatu bentuk yang lebih konkrit? Kali ini kami akan membagikan beberapa tips untuk membuat marketing plan. Anda tidak perlu mengambil jurusan manajemen atau ekonomi secara khusus untuk membuatnya. Maka dari itu, simak ulasan selengkapnya berikut ini.
1. Pastikan Anda mengetahui bisnis Anda secara utuh
Jangan sepelekan tahap ini, mungkin menjadi pesan yang wajib Anda ingat-ingat. Dalam tahap ini Anda bisa memberikan pandangan mengenai kondisi terkini bisnis Anda baik dari sisi internal maupun sisi eksternalnya.
Untuk awalan Anda mungkin bisa menanyakan pertanyaan-pertanyaan sederhana seperti:
a. Bagaimana Anda menjalankan bisnis?
b. Apa jenis perusahaan yang Anda jalankan?
c. Apakah bergerak di bidang online atau offline?
d. Hal apa yang Anda tawarkan dalam bisnis Anda apakah jasa atau produk?
Pertanyaan di atas akan lebih penting untuk dijawab dibandingkan dengan pertanyaan-pertanyaan seperti bagaimana penjualannya selama kuartal pertama tahun ini, berapa banyak karyawan yang dimiliki, atau produk apa yang selanjutnya akan dikembangkan oleh perusahaan.
Untuk mempermudah Anda dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi, Anda bisa menggunakan Analisa SWOT. SWOT sebagai analisis yang terdiri dari beberapa elemen seperti kekuatan dan kelemahan yang dapat memberikan Anda gambaran mengenai kondisi internal bisnis Anda.
Lalu, ada kesempatan dan ancaman yang dapat memberikan gambaran mengenai peluang dan hal-hal yang dapat membuat perkembangan bisnis Anda terhambat di masa depan.
Dengan gambaran yang lengkap dan detail mengenai hal-hal ini, Anda akan dengn mudah menilai posisi bisnis Anda. Lagi pula,siapa yang mengetahui bisnis Anda lebih dari Anda sebagai pemilik sekaligus pembangunnya?
2. Tentukan target pasar Anda
Ini menjadi salah satu modal utama yang akan menentukan kesuksesan strategi pemasaran yang akan Anda gunakan di masa yang akan datang. Dalam tahap ini, Anda sebaiknya membuat daftar dari apa saja yang Anda ketahui mengenai konsumen yang ideal.
Hal ini juga menyangkut informasi tentang demografi, seperti tempat tinggal konsumen, usia dan jenis kelamin. Lebih lanjut lagi, tidak hanya tentang demografi, Anda juga bisa menentukan psikografi target audiens Anda yang dapat dilihat dari kebiasaan, keputusan maupun hal-hal yang menurut mereka menarik.
Baca juga: Apa Itu Business Plan dan Apa Manfaatnya Bagi Usaha Anda?
Jika Anda dapat menerangkan secara rigid siapa target Audiens Anda, Anda tentu juga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan konsumen tentang mengapa harus produk Anda yang mereka beli? Atau apa yang dapat dipermudah atau terpuaskan saat mereka membeli produk atau jasa yang Anda tawarkan.
Dengan mengetahui karakter konsumen Anda secara detail, bukan tidak mungkin akan semakin mudah untuk Anda dalam mengidentifikasi taktik pasar maupun strategi di masa depan.
3. Melakukan analisis kompetitor
Ibarat sebuah perang, bagaimana bisa Anda memenangkannya jika tidak mengetahui bagaimana kondisi lawan? Sama halnya dengan bisnis, dalam berbisnis, Anda tidak jalan sendirian, ada pebisnis lainnya yang juga bergerak di bidang yang mungkin sama dengan Anda. untuk itu penting bagi Anda untuk mengetahui bagaimana kondisi pebisnis lainnya.
Di sinilah mengapa Anda membutuhkan analisis kompetitor. Tidak untuk serta merta mengalahkan pebisnis lainnya, hal ini berguna untuk memberikan Anda pengetahuan tentang produk atau servis lainnya di kategori yang sama dengan hal yang Anda tawarkan lewat bisnis Anda.
Analisis kompetitor juga akan memudahkan Anda untuk membuat pembeda sehingga Anda dan produk Anda dapat lebih menonjol dibandingkan produk maupun jasa lainnya di kategori yang sama. Dengan begini, jadi lebih mudah bagi Anda untuk mendapatkan sorotan dari para calon maupun loyal konsumen terhadap produk yang Anda tawarkan.
4. Tentukan tujuan pemasaran Anda
Tentukan target yang ingin Anda capai. Saat Anda bicara target, hal ini tidak selalu berkaitan tentang angka-angka yang besar, tapi juga target-target yang mungkin sempat Anda anggap sederhana.
Sah-sah saja jika Anda ingin meningkatkan angka market-share atau bahkan mungkin ingin menambah 100 followers baru di Instagram jika bisnis yang Anda gunakan juga menggunakan promosi secara online, hal ini akan dibahas di bagian selanjutnya.
Baca juga: Ini Pentingnya Membuat Kartu Nama Bisnis, Jangan Disepelekan!
Hal yang terpenting dari menentukan target adalah tetap memperhatikan batu-batu loncatan dalam jangka waktu tertentu, serta melihat secara utuh apakah target yang Anda pasang mungkin untuk dicapai atau tidak.
Satu lagi, jangan terlalu fokus pada hal-hal yang berkaitan dengan logistik dan teknis, karena tahap ini masih berada di depan Anda.
5. Membuat kerangka strategi
Selanjutnya Anda bisa membuat kerangka strategi, di sini Anda diharapkan membuat strategi pemasaran yang lebih detail untuk mencapai tujuan yang ingin Anda capai. Saran kami, Anda lebih baik menggunakan strategi yang berbeda-beda untuk setiap tujuan yang ingin Anda capai.
Hal ini akan membuat pemasaran yang Anda lakukan lebih terstruktur dan tentu saja memudahkan tim Anda.
Anda bisa membuat daftar hal-hal yang akan tim Anda lakukan untuk mencapai suatu goal. Dengan begini akan lebih mudah untuk mendorong perkembangan bisnis Anda. Selain itu, jika ada perubahan iklim bisnis di tengah perjalanan bisnis Anda, Anda tidak harus merombaknya secara habis-habisan, melainkan disesuaikan dengan yang dibutuhkan di kondisi terbaru.
6. Rancang anggaran dari perencanaan Anda
Merancang budget adalah perihal yang cukup tricky, di sana Anda perlu membuat rancangan finansial yang detail. Namun berbeda kasusnya jika Anda sedang berurusan dengan marketing plan.
Baca juga: Yuk Tingkatkan Penjualan di Bulan Ramadhan dengan 4 Tips Promosi Ini
Di sini Anda hanya harus fokus pada setiap aktivitas yang berkaitan dengan pemasaran seperti misalnya berapa budget yang Anda anggarkan untuk kegiatan promosi pada tahun ini, apa saja yang Anda lakukan dengan anggaran tersebut dan tentu saja dari mana anggaran tersebut datang. Dalam hal ini, hanya satu modal yang harus Anda pertahankan, jujur dengan diri Anda sendiri.
7. Jalankan strategi yang sudah Anda rancang
Selanjutnya giliran Anda menjalankan strategi yang sudah Anda rancang. Marketing plan Anda akan menjadi guidance bagi bisnis Anda dalam melakukan pemasaran.
Tidak penting apakah marketing plan Anda terdiri dari 2 halaman atau 200 halaman, yang terpenting adalah bagaimana pada akhirnya mengeksekusi strategi Anda. semoga beberapa tahap ini dapat membantu Anda dalam merancang marketing plan yang paling sesuai dengan bisnis Anda.
Contoh Kerangka Marketing Plan
Jika Anda belum pernah membuat marketing plan sebelumnya, maka tak masalah jika mengambil referensi dari contoh kerangka di internet. Maka dari itu, untuk membantu Anda membuat marketing plan yang lebih menarik, berikut ini contoh kerangka yang bisa digunakan sebagai acuan.
1. Background atau latar belakang
Pada bagian ini Anda akan menceritakan tentang bagaimana bisnis Anda bermula, apa latar belakangnya. Selanjutnya Anda juga sebaiknya mengungkapkan alasan dari terciptanya bisnis atau project ini. Hal ini membantu para karyawan mendapatkan sudut pandang yang sama dalam melihat bisnis Anda.
2. Problem Statement
Bisnis yang berkelanjutan selalu mampu menjawab permasalahan yang ada pada konsumennya. Problem statement ini lah pertanyaan yang muncul dan perlu dijawab dan bisa juga berupa kebutuhan yang harus dipenuhi dan dapat terjawab dengan adanya produk Anda.
3. Goals & Objective
Anda bisa menuliskan tujuan Anda dalam bentuk poin pendek. Usahakan untuk menulis tujuan yang sifatnya bisa diukur atau secara kuantitas. Misalkan seperti target penjualan atau target jumlah followers jika Anda menggunakan media sosial sebagai sarana media promosinya.
4. Target Audience
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Anda bisa fokus pada dua hal dalam menentukan target audiens, demografi dan psikografi. Demografi meliputi jenis kelamin, umur, dan pekerjaan.
Sementara psikografi meliputi nilai yang konsumen pegang hingga cara pandangnya. Dengan mampu menentukan target audiens, Anda bisa menentukan bahasa komunikasi maupun channel komunikasi yang tepat untuk mereka.
5. Channel Utilization
Setiap channel pasti memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Untuk itu, selain mengetahui target audiens, Anda juga harus mengetahui karakter setiap channel, apakah sesuai dengan target audiens yang akan Anda sasar?
6. Communication Strategy
Selain itu, Anda juga harus merancang strategi komunikasi untuk meningkatkan performa bisnis Anda.
Berikut adalah beberapa tahapan yang harus Anda lakukan untuk merancang strategi komunikasi ketahui misi Anda, yaitu buat analisis situasi, tentukan audiens, tentukan pesan utama dari produk Anda, menentukan fase (fase awareness, acquisition, engagement, activation, retention, setiap fase dianjurkan menggunakan pesan, bahasa dan channel yang sesuai), tentukan instrumen promosi yang tepat apakah lewat media konvensional atau digital, tentukan anggaran dan terakhir, tentukan timeline.
7. Timelines
Anda bisa memulainya dengan menentukan jangka waktu tertentu. Tidak hanya berhenti di situ, Anda juga harus menentukan secara detail channel apa yang akan digunakan dan berapa banyak budget yang akan digunakan. Jangan lupa juga untuk menentukan tujuan yang akan dicapai dalam jangka waktu ini agar marketing plan Anda tetap bisa terukur.
Jika Anda membutuhkan template marketing plan, tidak perlu bingung harus mencari ke mana karena Moka sudah menyediakannya. Klik tombol di bawah dan dapatkan marketing plan dari Moka.
Dengan fitur-fitur seperti inventory, laporan penjualan, manajemen promo, loyalty program, pengelolaan pesanan, dan manajemen karyawan, Moka dapat memastikan operasional bisnis jadi lebih mudah, efektif, dan efisien. Ingin mencoba Moka dan membuktikan sendiri bagaimana manfaatnya untuk bisnis Anda?