Bisnis Tahan Krisis di Era New Normal? Caranya?
Bisnis Tahan Krisis di Era New Normal? Caranya? – Pandemi COVID-19 menjadi pil pahit yang mau tak mau harus ditelan oleh banyak pelaku bisnis dari berbagai sektor. Pelaku bisnis di industri ritel menjadi salah satu yang paling terpukul dalam kondisi krisis ini, terutama peritel yang menjual barang di luar kebutuhan pokok.
Padahal, industri ritel merupakan sektor yang sangat strategis bagi pertukaran ekonomi nasional. Ritel menjadi semacam jembatan antara produsen dan konsumen. Hanya saja, sekarang ini pertukaran ekonomi sedang mandek lantaran menurunnya tingkat konsumsi masyarakat.
Baca juga: 25 Ide Bisnis Online dan Offline Buat Tambah Cuan 2020
Walau begitu, masih ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh pelaku usaha ritel agar usahanya tetap bisa survive di tengah krisis pandemi ini. Salah satu cara yang manjur adalah merancang program promo diskon dan melakukan inovasi digital.
Akan tetapi, sebelum merencanakan program-program menarik tersebut, ada baiknya Anda memperhatikan insight penting berikut ini agar bisnis tahan krisis.
View this post on Instagram
3 Strategi Bisnis Tahan Krisis di Era New Normal
1. Industri Ritel
Di awal-awal periode COVID-19, berbagai macam strategi promo di industri ritel mengalami banyak penurunan. Free discount mengalami penurunan hingga angka -8%. Potongan harga tunai atau cash discount turun hingga -39%. Sementara diskon persenan atau percentage discount mengalami penurunan yang sangat tinggi, yaitu -74%.
Akan tetapi, setelah pemerintah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), diskon persenan mengalami peningkatan yang amat signifikan, yakni mencapai angka 167%. Tren peningkatan ini terhitung sejak bulan Maret sampai Agustus 2020.
Menurut Data Internal Moka periode Maret-September 2020, selama pandemi, terdapat tiga item teratas yang laku terjual di industri ritel, yakni
- parfum yang terjual sebanyak 270 ribu item,
- aksesoris sejumlah 45 ribu item, dan
- mainan terjual sebanyak 107 item.
Apa yang bisa dilakukan pemilik usaha ritel?
Ya, pebisnis ritel seperti Anda bisa mengakali situasi ini dengan merancang berbagai program diskon dengan harapan konsumsi masyarakat bisa meningkat lagi. Dengan begitu, pendapatan perusahaan Anda bisa merangkak naik lagi walau butuh berbulan-bulan untuk mengembalikan kondisi ke seperti sebelum pandemi.
Merujuk pada Data Internal Moka di atas, diskon persenan mengalami peningkatan tajam hingga 167%. Anda bisa merencanakan program promosi belanja ini dengan tim Anda. Solusi lain yang bisa dilakukan adalah melakukan kerja sama dengan penyedia jasa teknologi finansial untuk membuat program diskon menarik tersebut.
Baca juga: Inovasi Bisnis Ini Dijamin Jitu Kembangkan Bisnis Secara Pesat
2. Industri F&B
F&B juga menjadi salah satu industri industri bisnis yang terdampak COVID-19. Sebelum masa PSBB, penurunan transaksi terjadi di mana-mana. Akan tetapi, setelah PSBB dilonggarkan dan memasuki era kenormalan baru, para pemilik usaha F&B tak segan untuk kembali membuka outlet offline mereka demi bisa merebut kembali para pelanggan.
Dihimpun dari Data Internal Moka, item yang laku dibeli pelanggan F&B adalah
- kopi yang terjual sebanyak 1,2 juta gelas,
- minuman berbahan brown sugar yang terjual sebanyak 200 ribu cup, dan
- Dalgona Coffee yang terjual sebanyak 17 ribu gelas.
Apa yang bisa dilakukan pemilik usaha F&B?
Merujuk pada data di atas, apakah item-item ini sudah tersedia di usaha Anda? Apabila belum tersedia, mungkin Anda bisa merancang rencana untuk membuat inovasi dengan menghadirkan produk-produk kekinian tersebut.
Tak bisa dielakkan kalau kopi masih menjadi produk primadona kecintaan pelanggan, terutama kalangan anak-anak milenial. Begitu juga dengan brown sugar. Bahan ini bisa dikombinasikan dengan bubble tea, boba, atau juga dengan kopi susu hingga es cincau.
Dalgona Coffee juga menjadi inovasi baru di tengah-tengah pandemi. Selama masa-masa karantina mandiri di awal-awal masa COVID-19, banyak orang menghabiskan waktunya di rumah membuat Kopi Dalgona dan mengunggahnya ke media sosial. Setelah tren asal Korea itu muncul, banyak pedagang jalanan yang menjual Kopi Dalgona juga.
Baca juga: 21 Ide Bisnis Makanan Ringan dari Berbagai Camilan Khas
Dalam industri F&B, inovasi tak hanya bisa dilakukan dari segi produk dan packaging saja, tetapi dari segi pemesanan dan pengantaran produk. Untuk mempermudah pengiriman, Anda bisa mendaftarkan usaha F&B Anda ke layanan pesan-antar, seperti GoFood, guna mempermudah pelanggan membeli produk dari Anda.
3. Industri Layanan Jasa Profesional
Di industri ini, jasa yang paling banyak terjual adalah perawatan tubuh dan perawatan wajah yang tentu saja dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19 agar tidak terpapar virus. Tentu, Anda bisa menjadikan ini sebagai celah yang berharga agar usaha tetap jalan di masa sulit ini.
Apa yang bisa dilakukan pemilik usaha?
Satu hal yang patut diperhatikan di industri ini adalah penerapan protokol kesehatan yang ketat. Jika kesehatan dan kebersihannya terjaga, pelanggan akan memberi penilaian lebih dan mereka akan semakin yakin tidak akan terpapar virus ketika datang ke ruang perawatan.
Apabila protokol ini sudah diterapkan dengan baik, bukan tak mungkin akan lebih banyak pelanggan mampir ke klinik perawatan Anda di masa-masa new normal ini.
Kemampuan bertahan dan beradaptasi benar-benar diperlukan untuk survive di masa-masa sulit seperti saat ini. Untuk bertahan, tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan strategi yang matang. Untuk informasi selengkapnya, Anda bisa unduh E-book Masa Depan Bisnis di Era Kenormalan Baru berikut ini GRATIS!
Dengan Moka, Anda bisa menjalani bisnis dan fokus pada strategi usaha yang lebih maksimal tanpa pusing memikirkan operasional di baliknya. Ingin coba Moka selama 14 hari GRATIS? Jadwalkan demo produk sekarang!