Bagaimana Perilaku Konsumen Setelah Vaksin COVID-19?
Bagaimana Perilaku Konsumen Setelah Vaksin COVID-19? – Lebih dari satu tahun kita beradaptasi di tengah COVID-19, bagaimana kabar bisnis Anda? Seperti yang diketahui, perubahan telah terjadi di berbagai hal, termasuk perilaku konsumen.
Apalagi, saat ini pemerintah bersama berbagai pihak sedang menyelenggarakan pemberian vaksinasi COVID-19, yang mana nyatanya juga berpengaruh terhadap perubahan perilaku konsumen.
Bagi Anda yang saat ini sedang menjalani bisnis, cari tahu bagaimana perilaku konsumen setelah vaksin COVID-19 agar Anda bisa menjalankan strategi yang lebih tepat!
Perubahan Perilaku Konsumen Setelah Vaksin COVID-19
1. Konsumen jadi lebih berhemat
Selain dari segi kesehatan, pandemi COVID-19 tentu saja berdampak besar pada sektor ekonomi. McKinsey mencatat, sekitar 60 persen konsumen mengalami penurunan penghasilan sehingga berhemat wajib jadi opsi utama.
Dampak itu pun juga terlihat dari adanya pergeseran perilaku konsumen setelah vaksin COVID-19, di mana masyarakat dipaksa untuk beradaptasi dengan keadaan pandemi ini dengan cara mengubah cara hidupnya.
Tercatat sekitar 40 persen dari konsumen mengurangi pengeluaran yang tidak penting dan memprioritaskan belanja untuk kebutuhan harian saja.
Baca juga: 9 Cara Mengelola Keuangan di Tengah Pandemi COVID-19
2. Masih banyak konsumen belum nyaman berkegiatan di luar rumah
Saat ini pemerintah gencar mengadakan program vaksin gratis secara bertahap. Tercatat hingga artikel ini ditulis, jumlah orang yang sudah tervaksinasi berjumlah kurang lebih 13.615.000 orang dan akan terus bertambah setiap harinya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklaim bahwa Indonesia menempati peringkat keempat dalam melakukan vaksinasi tercepat di dunia.
Vaksinasi memang membawa angin segar bagi masyarakat karena mereka mulai bisa beraktivitas seperti sedia kala. Namun, kemungkinan tetap ada hal yang tidak akan berubah, bahkan sampai pandemi COVID-19 ini berakhir, yaitu cara hidup masyarakat yang sudah serba online.
Adanya perubahan perilaku pelanggan tersebut pun menjadi peluang besar bagi para pebisnis online. Jika cerdas dalam memanfaatkan momen, Anda bisa mendapatkan keuntungan berlipat dengan berjualan secara online.
Ditambah lagi sebanyak 78 persen konsumen Indonesia saat ini belum nyaman untuk melakukan kegiatan di luar rumah. Jadi masih banyak kegiatan yang tetap dilaksanakan secara online.
Baca juga: 5 Tips Meningkatkan Penjualan Saat Pandemi ala DORÉ by LeTAO
3. Belanja online akan semakin diminati oleh konsumen
Ini dia perubahan perilaku konsumen setelah vaksin COVID-19 yang selanjutnya. Seperti yang diketahui, kegiatan ekonomi selama pandemi COVID-19 memang dapat dikatakan sangat lesu.
Namun secara mengejutkan, ada peningkatan belanja secara online sebanyak 60 persen. Hal itu disebabkan oleh perubahan kebiasaan belanja konsumen, dari yang sebelumnya serba offline, sekarang serba online.
Kini, 9 dari 10 orang telah mencoba cara baru untuk berbelanja. Kemungkinan besar cara tersebut akan terus berlanjut hingga pandemi ini berakhir, karena para konsumen sudah merasakan betapa nyamannya berbelanja secara online.
Untuk itu, bagi Anda yang saat ini belum beralih ke penjualan online, ini adalah saat yang tepat untuk melakukan digitalisasi usaha! Berikut ini panduan lengkap untuk membuat toko online yang bisa Anda coba.
4. Konsumen Indonesia butuh pengalaman belanja yang berbeda
Tercatat ada 92% konsumen Indonesia sudah mencoba cara baru untuk berbelanja selama tiga bulan terakhir. Itu artinya, konsumen sudah mulai jenuh dengan pengalaman belanja yang ada, sehingga Anda selaku penjual harus mencari cara untuk tetap membuat konsumen tertarik.
Jadi, pastikan Anda menyiapkan banyak variasi strategi pemasaran untuk menghadapi konsumen yang mudah jenuh. Cobalah juga untuk menggunakan berbagai platform untuk memasarkan produk, termasuk membuat iklan di media sosial.
Untuk saat ini masyarakat Indonesia memang dalam kondisi yang sangat jenuh. Meskipun demikian, data dari McKinsey menunjukkan bahwa 87 persen rumah tangga tetap akan mengurangi pengeluaran untuk liburan. Oleh karena itu, salah satu cara untuk melepas kepenatan adalah dengan cara berbelanja.
Membeli barang-barang hobi atau makanan dilakukan agar mengurangi kejenuhan dan stres yang disebabkan oleh pandemi ini. Tentu saja, semua itu dilakukan secara online.
Ini adalah momentum yang dapat Anda gunakan untuk mendapatkan konsumen baru dengan cara perbanyak melakukan promosi agar dapat menjangkau lebih banyak konsumen baru.
5. Penerapan WFH dan masa depannya
Perubahan perilaku konsumen setelah vaksin COVID-19 ternyata turut mempengaruhi dunia kerja. Selama pandemi ini ternyata bekerja juga dapat dilakukan dari mana saja. Para karyawan memang pada awalnya banyak yang setuju dengan kebijakan Work From Home.
Namun, lambat laun banyak juga yang kurang nyaman dengan WFH karena semakin membuat mereka mudah bosan. Jam kerja pun jadi semakin panjang.
Oleh karena itu, cara kerja masa depan kemungkinan besar akan mengadopsi konsep hybrid, di mana karyawan memiliki kesempatan untuk bekerja dari rumah ataupun di kantor, selama mampu menjaga produktivitasnya.
6. Publik optimis ekonomi bisa membaik pasca vaksin COVID-19
Setelah adanya program vaksinasi, ada kepercayaan publik bahwa ekonomi pada 2-3 bulan mendatang akan mengalami peningkatan dan akan sekuat seperti sebelum adanya COVID-19.
Hal itu adalah kabar baik bagi para pelaku bisnis, karena apabila ekonomi membaik maka daya beli masyarakat akan ikut meningkat.
Baca juga: 13 Cara Menghilangkan Stres Akibat Pandemi COVID-19
Itu dia perubahan perilaku konsumen setelah vaksin COVID-19 yang perlu Anda pahami. Untuk merespon perubahan perilaku konsumen yang kini sudah lebih berorientasi pada teknologi digital, tentu Anda juga butuh alat bantu yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut.
Untuk itu, Moka POS hadir untuk membantu bisnis Anda dalam segala aspek, mulai dari manajemen stok, manajemen karyawan, hingga manajemen pelanggan. Moka POS juga akan membantu Anda untuk mencatat penjualan secara otomatis, hingga meningkatkan kesetiaan konsumen lewat Loyalty Program yang Anda buat.
Dengan demikian, strategi yang Anda gencarkan untuk beradaptasi dengan perubahan perilaku konsuman setelah vaksin COVID-19 akan berjalan lebih lancar! Selamat mengembangkan bisnis Anda lebih jauh lagi!