5 Cara Menentukan Harga Jual Produk, Praktikkan Yuk!
5 Cara Menentukan Harga Jual Produk, Praktikkan Yuk! – Menentukan harga jual mungkin akan membingungkan di awal-awal merintis usaha. Di satu sisi Anda tidak ingin produk Anda dicap terlalu mahal, tetapi di sisi lain Anda juga tidak ingin menanggung kerugian. Lalu, bagaimanakah cara terbaik untuk menentukan harga jual? Selengkapnya akan dijelaskan ada ulasan di bawah ini!
Baca juga: Strategi Penetapan Harga: Pengertian, Cara, Metode, dan Tujuan
5 Cara Menentukan Harga Jual Produk
1. Manufactured Retail Price
Manufactured retail price adalah penentuan harga yang sesuai dengan rekomendasi dari produsen. Cara kerjanya adalah dengan menetapkan harga untuk sebuah produk sehingga penjual ecer bisa menjual dengan harga yang tidak terlalu beda jauh dari harga yang sudah ditetapkan oleh produsen.
Sebagai contoh, Anda penjual ecer sebuah produk make up. Produsen tempat Anda memperoleh make up tersebut memberikan rekomendasi harga terbaik yang bisa Anda jual. Misalkan untuk produk lipstik, produsen memberikan rekomendasi harga jual 60.000 per item.
Kemudian, Anda bisa saja menjual dengan harga di atas itu karena harga yang diajukan hanyalah rekomendasi yang tidak mengikat.
2. Markup Pricing
Cara menentukan harga jual produk selanjutnya adalah dengan menggunakan teknik markup pricing. Dalam hal ini, Anda dapat menaikkan harga sesuai dengan profit yang diinginkan. Cara ini tergolong sederhana dan bisa dilakukan oleh semua orang untuk menentukan harga jual.
Sebagai contoh, Anda seorang reseller frozen food. Harga beli produk itu seharga Rp50.000, lalu Anda menjualnya dengan harga Rp65.000 sehingga setiap penjualan yang Anda lakukan akan mendapatkan untung sebesar Rp15.000.
Baca juga: Coba 4 Tips Ampuh Berikut Agar Omzet Toko Kelontong Meningkat
3. Margin Pricing
Cara menentukan harga produk dengan margin pricing ini adalah dengan menentukan berapa besar persentase keuntungan dari setiap produk yang dijual. Dengan cara ini Anda juga bisa melihat apakah harga yang Anda patok terlalu mahal atau tidak dan bisa juga sebagai pembanding dengan kompetitor.
Dengan menggunakan cara margin pricing ini, diharapkan harga yang Anda berikan tetap dapat bersaing dengan kompetitor namun tetap mendatangkan keuntungan.
Contohnya, Anda menjual croffle dengan harga per box sebesar Rp50.000. Modal produksi setiap box-nya adalah Rp 30.000. Anda dapat menghitungnya dengan rumus
Margin Pricing= (Harga jual – harga modal)/harga jual Margin Pricing = (Rp50.000-Rp30.000) / Rp50.000 = 0,4 atau 40% |
Dari perhitungan di atas, dapat dilihat setiap box yang Anda jual, Anda mendapatkan keuntungan sebesar 40% dan hal itu masih dalam batas wajar. Pada umumnya, profit yang ideal adalah 50% dari modal.
4. Keystone Pricing
Cara keystone pricing ini bisa dibilang mempunyai kemiripan dengan markup pricing, tetapi yang membedakan adalah dalam menentukan harga jual dengan mematok keuntungan hingga 100% dari setiap produknya.
Cara ini sudah dianggap kuno karena dahulu ketika cara ini masih banyak penggunanya belum ada alat yang dapat menghitung dalam skala yang besar.
Mari perhatikan contoh berikut ini. Anggap saja Anda adalah seorang pedagang pakaian. Untuk menutupi biaya operasional, Anda melakukan stok dalam jumlah besar. Lalu Anda menjual produk pakaian itu dengan menaikan harga sebesar 100% dari modal awal Anda.
5. Value-Based Pricing
Value-based pricing adalah cara menentukan harga jual produk berdasarkan nilai yang akan didapatkan oleh konsumen. Dengan demikian, nilai dari produk akan setara dengan harga yang akan dibayarkan oleh konsumen.
Umumnya yang menggunakan cara ini adalah penjual yang memiliki produk dengan kualitas tinggi, barang langka, dan barang yang sedang populer dan diburu oleh orang banyak.
Cara untuk menentukan harga dengan value-based pricing adalah melakukan survei atau riset pasar. Dari situ Anda dapat melihat kira-kira berapa harga yang pantas dari produk yang akan Anda jual dan apakah harga itu akan diterima oleh konsumen.
Contoh dari penggunaan cara ini, ketika Anda seorang pedagang sneakers langka. Tentu saja harga yang ada dipasaran akan sangat gelap sekali karena tidak banyak orang yang menjual produk itu.
Anda bisa melakukan riset terlebih dahulu untuk menentukan harga jualnya dan tentu saja apabila sneakers langka itu memang memiliki nilai, sneakers itu akan diburu oleh penggila sneakers dan mereka rela untuk membelinya dengan harga yang sangat mahal.
Nah, itulah dia lima cara menentukan harga jual produk. Untuk mengetahui apakah Anda sudah menetapkan harga yang tepat atau belum, sudah tentu Anda membutuhkan data-data penjualan yang lengkap.
Itulah mengapa sebaiknya Anda menggunakan aplikasi Moka sebagai Point of Sale andalan Anda! Aplikasi Moka akan memudahkan pencatatan transaksi beserta analisisnya, berkat fitur laporan penjualan yang dimiliki.
Moka juga akan membantu Anda untuk memberikan gambaran dan strategi menyeluruh bagaimana untuk bisa terus meningkatkan penjualan, tentunya dengan mengetahui apakah harga jual yang ditetapkan sudah sesuai atau belum.
Bagaimana, tertarik untuk tahu lebih lanjut bagaimana Moka dapat membantu bisnis Anda maju dengan pasti? Yuk, klik banner di bawah ini dan nikmati coba Moka selama 14 hari, GRATIS!