Bagaimana Perusahaan Bantu Hadapi Tantangan Work-Life Balance

Work-Life Balance: Pengertian, Manfaat, dan Tantangannya Bagi Perusahaan

Pernah mendapati diri Anda terus-terusan bekerja hingga tidak memiliki waktu istirahat yang cukup, bahkan sampai jatuh sakit? Hati-hati, sepertinya work-life balance Anda sedang berantakan! Meski terlihat sulit untuk membagi waktu, tampaknya work-life balance itu bukanlah sesuatu yang mustahil Anda capai, lho! Mari simak cara-cara lengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Work-Life Balance?

Konsep work-life balance disempurnakan oleh Robert Owen, seorang produsen sekaligus aktivis buruh asal Wales. Ia menyimpulkan bahwa dengan sistem 9to5 seseorang bisa membagi 24 jam dalam hidupnya menjadi 8 jam bekerja, 8 jam berekreasi, dan 8 jam beristirahat.

Baca juga: 12 Keuntungan dan Kerugian Work From Home, Apa Saja?

Tantangan Utama Work Life Balance

Work-life balance itu penting sekali karena pembagian waktu yang seimbang dapat membuat seseorang lebih produktif. Namun, tentunya ada banyak sekali tantangan yang merintanginya.

1. Kebijakan manajemen

Kebijakan perusahaan sering kali menjadi tantangan utama bagi seorang karyawan untuk memperoleh work-life balance sesuai cita-citanya. Apabila dulu bekerja 9 to 5 terdengar seperti impian banyak orang, sejak pandemi Covid-19, sistem kerja bergeser lagi sesuai pembagian waktu masing-masing karyawan. Apabila perusahaan tidak segera beradaptasi ke era bekerja yang lebih mengutamakan hasil daripada waktu, tidak menutup kemungkinan efisiensi bisnis akan menurun.

2. Kondisi mental pribadi

Kondisi mental seseorang juga dapat memengaruhi tercapainya target work-life balance. Misalnya, Anda mungkin pernah merasa bahwa dengan bekerja lebih lama, Anda merasa lebih sukses. Padahal, tingkat produktivitas seseorang itu tidak bisa diukur dengan lamanya jam kerja saja, melainkan juga capaian tugas yang berhasil dikerjakan dalam rentang waktu tersebut.

3. Pembagian waktu antara pekerjaan

Tantangan berikutnya adalah pembagian waktu antara pekerjaan dengan aktivitas lainnya. Pasalnya, hidup di era digital seperti sekarang dapat membuat Anda merasa berekreasi, padahal sebenarnya sedang melakukan pekerjaan, contohnya ketika menjadi admin media sosial. Inilah mengapa menetapkan batas dalam pekerjaan itu penting.

4. Minimnya batasan tegas antara kehidupan karier dan pribadi

Masih berkaitan dengan batasan, work-life balance itu memang sulit tercapai kalau Anda sendiri belum tahu mana batasan antara karier dan kehidupan pribadi. Hal semacam ini bisa semakin sulit apabila pekerjaan Anda dapat diselesaikan di rumah. Untuk itu, pastikan bahwa Anda punya batasan tegas antara keduanya, semisal dengan membedakan area kerja dan area beristirahat.

Baca juga: 6 Tanda Tubuh Anda Perlu Istirahat dari Bekerja

Cara Mencapai Work Life Balance

Meski ada banyak tantangan dalam mewujudkan work-life balance, Anda tetap mungkin untuk memperoleh kehidupan seimbang ini, kok. Terapkan saja beberapa cara di bawah ini!

1. Tentukan jadwal yang realistis

Cara pertama mewujudkan keseimbangan hidup adalah dengan menyusun jadwal yang realistis setiap harinya. Apabila rutinitas cukup padat, Anda bisa membagi berdasarkan skala prioritas. Misalnya, urutkan prioritas yang penting pada bagian teratas, lalu kerjakan hal remeh-temeh di sela-sela atau setelah semuanya selesai. Hal semacam ini tentunya akan membuat Anda terhindar dari prokrastinasi.

2. Ketahui batasan pribadi

Tips berikutnya yang tidak boleh Anda lupakan adalah mengetahui batasan pribadi. Seperti apa batasan-batasan yang mesti Anda ketahui? Misalnya, Anda harus tahu kapan jam kerja yang paling produktif untuk diri Anda, apakah ada kriteria khusus mengenai ruang kerja supaya dapat meningkatkan produktivitas, dan sebagainya.

3. Kurangi sikap perfeksionis

Satu hal terakhir yang tak kalah penting adalah mengurangi sikap perfeksionis dalam diri Anda. Menginginkan segala sesuatunya sempurna tentu akan memakan waktu yang lebih lama dan ini bisa mengurangi kesempatan Anda untuk menikmati hidup. Untuk itu, cobalah bersikap sedikit slow tanpa mengabaikan target-target yang ingin dicapai.

Baca juga: 15 Pilihan Coffee Shop Jakarta Favorit Para Pelanggan

Dukungan Perusahaan untuk Mewujudkan Work Life Balance

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan perusahaan supaya setiap karyawannya memiliki work-life balance. Pertama, Anda bisa menerapkan sistem kerja remote dan flexy hour sehingga setiap karyawan punya kewenangan masing-masing untuk mengatur jam kerja dan di mana mereka bekerja. Tentunya, kebijakan semacam ini perlu diikuti dengan KPI yang jelas. Kedua, Anda bisa memberikan cuti sepuasnya terhadap karyawan asalkan mereka sudah mencapai target yang ditentukan oleh perusahaan. Dengan begitu, mereka bisa lebih menikmati hidup.

Nah, work-life balance ternyata penting untuk mendukung produktivitas kerja, bukan? Supaya bisa mewujudkan ini, permudah pengelolaan bisnis Anda dengan fitur Manajemen Karyawan dari Moka POS. Penasaran seperti apa sistem kerjanya? Anda bisa langsung menjadwalkan demo dengan klik link di sini!

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *