Serba-serbi Merchant Discount Rate dalam Bisnis dan Apa Keuntungannya?

Serba-serbi Merchant Discount Rate dalam Bisnis dan Apa Keuntungannya?

Perkembangan teknologi yang semakin maju nyatanya memberi dampak cukup signifikan bagi bisnis. Jika dulu Anda mesti melunasi transaksi dengan pembayaran tunai, kini pelanggan dapat menyelesaikan pembayaran dengan metode nontunai. Salah satu metode yang peminatnya cukup banyak di Indonesia adalah QRIS.

Nah, apabila Anda adalah seorang pemilik usaha yang telah menerapkan metode pembayaran tersebut, pasti Anda sudah tidak asing lagi ketika harus membayar Merchant Discount Rate (MDR). Lalu, apakah biaya semacam ini bisa membebani Anda dan justru merugikan bisnis? Ternyata, biaya ini malah dapat menghasilkan keuntungan tersendiri bagi Anda maupun pelanggan, lho!

Apa Itu Merchant Discount Rate?

Merchant Discount Rate atau MDR adalah ketentuan biaya dari bank yang harus dibayarkan oleh pedagang atau merchant ke penyedia layanan pembayaran setiap kali transaksi dilakukan. Tarif ini semacam menjadi biaya administrasi setelah memberikan layanan berupa pembayaran secara non-tunai. Jadi, biaya ini tidak akan dibebankan kepada pelanggan, tetapi dibayarkan oleh pemilik usaha tersebut.

Baca juga: Pengertian Free Cash Flow dan Fungsinya

Ketetapan Tarif MDR bagi Usaha

Tarif MDR biasanya ditetapkan berdasarkan persentase dari total nilai transaksi. Besaran tarif ini bisa berbeda-beda bergantung penyedia layanan pembayaran, jenis kartu yang digunakan, serta volume transaksi bisnis Anda. Semakin besar total transaksi di merchant Anda, semakin besar pula biaya MDR yang ditetapkan. Berdasarkan statement dari Kemendag yang termuat di Bisnis.com, tarif MDR berkisar antara 0,3-0,7%.

Bagaimana Cara Menyikapi Tarif MDR sebagai Pebisnis?

Bagi beberapa pelaku usaha, biaya MDR dapat menurunkan jumlah keuntungan bisnis. Itulah yang menyebabkan banyak pemilik usaha yang membebankan biaya ini ke pelanggan. Menurut statement Bisnis.com, pembebanan biaya ini bervariasi dari 1-3% dari total transaksi yang dilakukan pembeli. Padahal, hal itu bisa dibilang ilegal karena melanggar ketentuan yang berlaku.

Baca juga: 10 Ciri Mesin Kasir yang Cocok untuk Restoran

Contoh Penerapan Merchant Discount Rate

Ada dua contoh penerapan biaya MDR yang mesti dimengerti oleh pemilik usaha. Keduanya bergantung pada metode pembayaran yang digunakan, yakni QRIS atau kartu kredit dan debit.

1. QRIS

Jenis metode pembayaran pertama adalah QRIS. Apabila pelanggan membayar dengan metode ini, pedagang akan dikenakan MDR sekitar 0,3-0,7% dari total transaksi, bergantung jenis merchant dan kategori usaha. Umumnya, UMKM dan layanan yang bergerak di bidang pemerintahan, pendidikan, hingga pengisian bahan bakar akan punya tarif MDR lebih rendah.

2. Kartu debit dan kredit

Selain QRIS, pelanggan yang membayar dengan kartu juga akan terkena MDR. Namun, sesuai penjelasan di atas, tambahan biaya tersebut akan dibebankan kepada pelanggan. Tarif MDR untuk metode pembayaran ini biasanya berada di kisaran 0,5% dari total transaksi.

Baca juga: 8 Manfaat E-Commerce Bagi Anda yang Ingin Sukses Jualan Online

3 Keuntungan MDR untuk Bisnis dan Pelanggan

Meski memberikan tambahan biaya bagi pemilik usaha, tapi masih ada nilai-nilai keuntungan yang bisa Anda peroleh sebagai pelaku bisnis, kok. Simak selengkapnya di bawah ini!

1. Mendorong transaksi non-tunai

Bisnis yang mendukung metode pembayaran non-tunai tentunya akan menarik lebih banyak pelanggan, khususnya yang berasal dari kalangan Milenial hingga Gen Z. Semakin banyak transaksi yang dilakukan, semakin banyak pula biaya MDR yang Anda bayarkan ke bank. Ini dapat membuat bank melirik usaha Anda sebagai salah satu priority merchant.

2. Meningkatkan infrastruktur pembayaran

Biaya MDR yang ditetapkan oleh bank atau penyedia layanan pembayaran non-tunai tentunya akan membuat infrastruktur pembayaran semakin baik. Jika hal ini sudah terjadi, bisnis maupun pelanggan tentu akan merasakan dampaknya.

3. Menghasilkan keuntungan per transaksi

Meskipun ada biaya MDR, bagaimanapun juga transaksi non-tunai yang berhasil dilakukan di sebuah merchant akan menghasilkan keuntungan bagi bisnis tersebut. Ditambah lagi, melihat tingginya minat masyarakat akan pembayaran non-tunai, memberikan peluang bagi usaha untuk memperoleh penghasilan lebih banyak.

 

Merchant Discount Rate (MDR) mungkin terdengar seperti beban bagi beberapa pebisnis. Namun, dengan pemahaman yang tepat, Anda bisa melihatnya sebagai peluang untuk meningkatkan pendapatan dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Untuk memaksimalkan manfaat MDR, Anda memerlukan sistem Point of Sale (POS) yang andal seperti Moka.

Fitur-fitur canggih yang ada pada Moka POS membuat Anda bisa meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis. Untuk mengetahui lebih lanjut, kunjungi website Moka POS dan jadwalkan demo untuk melihat bagaimana sistem ini bisa membantu bisnis Anda berkembang pesat!

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *