3 Jenis Skill yang Wajib Dikuasai Pengusaha Jika Ingin Sukses

3 Jenis Skill yang Wajib Dikuasai Pengusaha Jika Ingin SuksesSkill dan literasi, secara pengertian, adalah kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga, dan masyarakat.

Namun, literasi tidak bisa dimaknai sebatas kemampuan untuk membaca dan menulis saja. Tetapi juga harus dimaknai sebagai kemampuan kognitif seseorang untuk bisa memecahkan masalah.

Merujuk ke definisi literasi, pantaslah kiranya apabila seorang pengusaha memiliki kemampuan literasi yang baik. Terlebih lagi pengusaha yang sedang merintis UMKM, tingkat literasi yang Anda miliki sebagai pengusaha adalah kunci untuk bisa berkembang dan “naik kelas.” Setidaknya, ada 3 jenis literasi yang harus Anda kuasai untuk menunjang skill Anda sebagai seorang pengusaha:

  1. Literasi digital
  2. Literasi data
  3. Literasi humaniora

Lalu, kira-kira apa maksudnya ketiga literasi di atas? Namun, sebelum kami menjelaskan lebih lanjut, kira-kira apa yang membuat pengusaha harus memiliki ketiga jenis literasi ini?


Mengapa UMKM Harus Menguasai Skill/Literasi Baru?

pengusaha sukses - 3 Jenis Skill yang Wajib Dikuasai Pengusaha Jika Ingin Sukses

Sebelum memahami jenis literasi apa saja yang harus dikuasai, Anda harus mengetahui terlebih dahulu urgensi literasi itu sendiri. Saat ini, perekonomian Indonesia terus berkembang.

Terbukti dari munculnya berbagai UMKM yang bergerak di bermacam bidang industri. Tentu ini adalah hal yang baik bagi ekonomi makro.

Namun, di sisi lain, Anda sebagai pelaku usaha pun mau tidak mau harus bersaing dengan banyak pemain. Dengan demikian, jalan satu-satunya adalah membuat UMKM Anda unik dan menonjol dibanding para pesaing.

Baca juga: Ikigai: Konsep Hidup Orang Jepang yang Bisa Diterapkan dalam Bisnis

Lalu, bagaimana caranya bisnis Anda bisa menonjol di tengah persaingan ketat? Jawaban singkatnya adalah dengan jeli melihat celah. Memang menemukan celah ini tidak mudah. Namun, Anda bisa mulai berinvestasi pada diri sendiri, yaitu dengan mengembangkan skill dan network.

Misalnya, dengan mengikuti seminar-seminar atau bergabung dengan komunitas bisnis serupa. Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan beragam insights tentang beragam hal. Dari perspektif baru, preferensi, hingga kebiasaan belanja konsumen.

Selalu pegang teguh prinsip berikut ini: masing-masing orang tahu satu hal yang tidak diketahui oleh orang lain. Jadi, semakin luas network Anda, maka semakin banyak pula ilmu yang bisa Anda curi. Semakin banyak ilmu yang Anda curi maka semakin mudah pula untuk meramu ide-ide kreatif yang bisa membuat UMKM Anda lebih menonjol.

Baca juga: Cara Membuat Jadwal Kerja Shift Karyawan Supaya Efektif

Selain dari sisi kompetitor, Anda pun harus paham kalau konsumen sekarang sudah jauh lebih cerdas dari 5 sampai 10 tahun lalu. Seberapa lama bisnis Anda berjalan atau pun sebesar apa pun brand yang Anda miliki, sudah tidak lagi jadi faktor penentu bagi konsumen. Saat ini, konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk berdasarkan ulasan dari sesama pembeli.

Sebagai contoh, lihat saja toko online yang memiliki ulasan positif, pasti memiliki jumlah penjualan lebih tinggi. Oleh karena itu, Anda sebagai pengusaha harus mampu untuk menciptakan pengalaman belanja yang positif bagi konsumen, sekaligus mampu mengajak pembeli untuk memberikan ulasan positif terhadap pelayanan Anda.

Ada banyak cara untuk mengajak konsumen memberikan ulasan positif pada usaha Anda. Salah satu caranya adalah dengan memberikan reward atas ulasan yang mereka unggah secara online. Misalnya, dengan memberikan voucher dengan nilai tertentu atas ulasan di Google.

Kalau UMKM Anda bergerak di bidang kuliner, bisa juga dengan memberikan es krim gratis atas ulasan di Zomato. Hal-hal kecil seperti ini bisa membangun citra yang baik di mata konsumen. Ulasan positif juga akan meningkatkan visibilitas dari brand yang sedang Anda bangun.

Alasan di atas sudah cukup jelas menjelaskan tentang urjensi dari penguasaan literasi. Pertanyaan selanjutnya, literasi apa saja yang harus dikuasai oleh seorang pengusaha?

1. Melek Digital dengan Kemajuan Teknologi

literasi penting bagi pebisnis

Jenis literasi pertama yang harus dikuasai saat ini adalah literasi digital. Di era yang serba modern dan saling terhubung ini, mustahil untuk berkembang tanpa mengandalkan ragam platform digital.

Paul Gilster, dalam bukunya yang berjudul Digital Literacy, mengemukakan bahwa literasi digital berarti kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas yang diakses melalui piranti komputer.

Sedangkan Bawden, dalam karyanya yang bertajuk Information and Digital Literacies: A Review of Concepts, mengaitkan literasi digital dengan keterampilan teknis mengakses, merangkai, memahami, dan menyebarluaskan informasi.

Baca juga: Pengertian Marketing Plan untuk Bisnis dan Cara Membuatnya

Dari dua ahli ini, bisa kita simpulkan kalau literasi digital bisa dimaknai sebagai kemampuan untuk memahami, mengakses, menggunakan, dan menyebarluaskan informasi dari dan melalui piranti komputer.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia telah mencapai 171,17 juta orang atau sekitar 64,8 persen dari total penduduk Indonesia.

Dari angka ini bisa kita lihat kalau mayoritas masyarakat Indonesia sudah hidup di jagat maya. Inilah kesempatan yang bisa Anda gunakan, yaitu dengan memanfaatkan internet untuk mengembangkan UMKM. Sudah tidak bisa lagi menutup mata dan terjebak dalam paradigma kuno bahwa bisnis kecil tidak bisa beralih ke dunia digital.

Coba saja perhatikan ragam eCommerce yang bermunculan seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, JD.id, dan lain sebagainya. Mereka adalah platform digital yang bisa Anda gunakan untuk memasarkan produk, bahkan hingga ke pelosok nusantara.

Selain itu, banyak juga toko online dengan niche yang berbeda-beda. Contohnya seperti Ralali, Bobobobo, dan Muslimarket. Melihat perkembangan mereka yang cukup pesat, seharusnya sudah cukup menjadi dasar pijakan langkah Anda untuk berani merancang model bisnis berbasis digital.

Baca juga: Ini Pentingnya Membuat Kartu Nama Bisnis, Jangan Disepelekan!

Untuk Anda yang masih meremehkan literasi digital, coba lihat berapa banyak penjual makanan yang omzetnya naik berkali lipat semenjak mereka bergabung ke GO-FOOD atau pun GrabFood. Padahal mereka tidak merubah produknya, tidak menambah menu, tidak pula menciptakan menu inovatif.

Hal yang mereka lakukan hanyalah menempatkan produk terbaik mereka di dua platform digital yang paling banyak digunakan oleh konsumen. Ini lah manfaat nyata yang bisa didapatkan begitu Anda harus menguasai literasi digital.


2. Kenali data untuk keputusan lebih cekatan

menegcek laporan penjualan dengan menganalisis data - Manfaat Aplikasi Kasir untuk Bisnis Kecil dan Menengah

Jenis literasi kedua yang harus dikuasai saat ini adalah literasi data. Data menjadi hal penting dalam menjalankan bisnis karena data merupakan pijakan dasar dalam mengambil keputusan.

Secara definisi, literasi data adalah kemampuan untuk membaca, menganalisis, dan membuat keputusan berdasarkan data dan informasi yang diperoleh. Informasi ini pun bisa dikumpulkan dari berbagai sumber. Baik secara manual seperti melakukan survei, wawancara, dan focused group discussion, maupun secara digital dengan menerapkan teknologi kecerdasan buatan.

Baca juga: Apa Itu Business Plan dan Apa Manfaatnya Bagi Usaha Anda?

Kemampuan untuk mengolah data adalah hal krusial yang harus dikuasai oleh pengusaha UMKM. Perlu diketahui, data yang Anda peroleh di lapangan dapat diolah menjadi informasi atau insights yang bisa menjadi input krusial untuk pengambilan keputusan bisnis.

Cerdas dalam pengolahan data akan berujung pada peningkatan performa penjualan. Tentu ini adalah yang Anda inginkan bukan? Namun, perlu diingat, salah dalam pengambilan dan pengolahan data justru bisa membuat bisnis Anda akan sulit berkembang.

Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk mencari mereka yang ahli dalam mengolah data, atau pun mengandalkan tools atau teknologi tertentu.

Saat ini ada banyak tools yang bisa Anda manfaatkan untuk mendapatkan data yang lebih akurat. Salah satu contohnya adalah Moka POS. Dengan Moka, Anda bisa mendapatkan berbagai data krusial yang disajikan secara lebih sistematis.

Misalnya, data jumlah pembeli dalam satu hari, sebulan, dan setahun. Ada juga data tentang item apa yang paling laku dan yang paling tidak laku, serta data tentang stok barang modal yang masih Anda miliki. Keseluruhan data ini bisa Anda akses dengan mudah, sehingga pengambilan keputusan pun bisa lebih cepat.

Baca juga: Wajib Dimiliki, Ini 10 Manfaat Dana Darurat untuk Bisnis

Selain bermanfaat untuk pengambilan keputusan bisnis Anda, data juga bisa menjadi penguat alasan konsumen untuk percaya dengan bisnis Anda.

Di era keterbukaan informasi seperti ini, transparansi menjadi salah satu kekuatan bisnis yang tidak bisa diremehkan. Saat ini semua biasa mencari informasi apa pun di internet, sehingga besar kemungkinan mereka untuk mendapatkan informasi yang salah. Tentu Anda tidak ingin hal calon konsumen mendapatkan informasi yang salah tentang bisnis Anda, bukan?

Jadi, apabila Anda memiliki data-data yang relevan dengan bisnis Anda, jangan ragu untuk dipublikasikan. Misalnya, seperti data-data kepuasan pelanggan, total konsumen yang sudah Anda layani, dan semacamnya.

Tampilkan data-data yang sekiranya bisa membuat konsumen percaya dengan bisnis Anda. Namun, Anda juga harus berhati-hati dalam mempublikasikan data. Sebab, beberapa data akan memengaruhi kredibilitas dari usaha Anda.


3. Memanusiakan manusia untuk membangun kedekatan

pebisnis, karyawan bekerja - 5 Kesalahan dalam Merekrut Karyawan yang Sebaiknya Dihindari - 3 Jenis Skill yang Wajib Dikuasai Pengusaha Jika Ingin Sukses

Literasi ketiga yang harus Anda kuasai adalah literasi humaniora. Pada literasi ini, sumber daya manusia jadi fokus utama.

Apabila sebelumnya kami menekankan pentingnya penguasaan teknologi, itu bukan berarti kami mengerdilkan aspek sumber daya manusia. Perlu dipahami, teknologi hanyalah alat untuk mempermudah kehidupan manusia.

Teknologi bukanlah sebuah kepastian yang harus diandalkan terus menerus. Bila dependensi manusia terhadap teknologi terlalu tinggi, maka habislah kemampuan manusia untuk berkembang.

Baca juga: 11 Cara Mencari Modal untuk Bisnis Mahasiswa

Idealnya, teknologi canggih tidak boleh seratus persen menggantikan peran manusia. Ada beberapa hal yang sulit untuk dikuantifikasi, sehingga butuh nurani manusia dalam pengambilan keputusan.

Dalam bisnis, contohnya adalah dalam layanan pelanggan. Interaksi antar manusia dan manusia yang baik adalah pondasi yang kuat untuk membangun kepercayaan. Bila UMKM Anda ingin “naik kelas”, maka gunakan teknologi untuk meningkatkan kualitas hubungan dengan manusia, bukan sebaliknya.

Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Hermawan Kartajaya selaku Founder ICSB Indonesia. Dilansir dari Marketeers, Hermawan berpendapat bahwa teknologi harus dipakai untuk menunjang umat manusia. Artinya, apa pun teknologi yang Anda gunakan, seharusnya yang bisa memanusiakan customer. Dengan demikian, penggunaan teknologi tidak akan mengkerdilkan kemampuan manusia.

Konsekuensi dari pendapat ahli tersebut adalah Anda harus mempersiapkan diri, beserta pegawai-pegawai Anda, untuk bisa mengoperasikan dan memanfaatkan teknologi dengan baik.

Misalnya, Anda menggunakan mesin Moka sebagai aplikasi kasir, maka Anda harus melatih diri Anda dan pegawai untuk bisa menggunakan piranti ini dengan sebaik mungkin. Jelajahi segala fitur yang ada, supaya tercipta efisiensi dan efektivitas dalam bisnis.

Baca juga: Panduan Lengkap Membuat Toko Online untuk Pebisnis Pemula

Ketiga literasi di atas tidak bisa dipahami dan dikuasai secara terpisah. Ketiganya merupakan satu hal padu yang bisa memberikan dampak nyata.

Apabila Anda hanya fokus ke satu literasi dan melupakan sisanya, maka UMKM Anda tidak sulit untuk berkembang pesat. Jangan ragu untuk mempelajari hal-hal baru, sebab laju dunia ini begitu cepat. Akan selalu ada hal baru yang bisa jadi peluang emas bagi mereka yang merespon dengan cepat dan tepat.

Sekarang pertanyaannya, apakah Anda siap menjadi masa depan ekonomi Indonesia?

Similar Posts