Biaya Produksi adalah Elemen Penting Bisnis, Ini Penjelasan Lengkapnya

Biaya produksi adalah salah satu komponen penting dalam menjalankan usaha. Sebab, komponen ini berhubungan langsung dengan produk yang Anda jual. Salah menghitung biaya produksi, maka bisa menimbulkan kesalahan pada harga produk. Bahkan jika tak segera Anda koreksi, bisa menimbulkan kerugian. Nah, agar hal tersebut tidak terjadi pada kegiatan usaha yang sedang Anda jalankan, mari simak ulasan mengenai biaya produksi berikut ini.


Biaya Produksi adalah

Biaya Produksi Adalah 2

Mari mulai dari awal mengenai definisi dari biaya produksi itu sendiri. Biaya produksi adalah sejumlah dana yang dikeluarkan dalam menjalankan proses produksi. Itu berarti, biaya ini mencakup keseluruhan proses mulai dari mendapatkan bahan baku hingga menjadi suatu produk.

Biaya produksi adalah komponen penting dalam menentukan harga jual produk. Itu sebabnya, biaya produksi harus Anda hitung dengan cermat, tidak boleh ada bagian yang terlewat. Setelah Anda mengetahui biaya produksi, maka Anda tinggal bagi dengan output total untuk mengetahui harga jual produk beserta laba brutonya.

Mengingat pentingnya biaya produksi, maka Anda juga harus menyertakan komponen ini saat menyusun business plan. Dengan begitu, perkiraan harga jual dan juga margin laba lebih akurat.

Baca Juga: Harga Pokok Penjualan: Definisi, Manfaat, Contoh, dan Cara Menghitung


Unsur Biaya Produksi

Biaya Produksi Adalah 4

Biaya produksi adalah total dari beberapa biaya yang berhubungan dengan proses produksi. Terkadang, pemilik usaha hanya menghitung bahan bakunya saja tanpa memperhatikan proses pengolahannya. Alhasil, jumlanya pun tidak akurat. Sebenarnya, biaya produksi terdiri dari unsur-unsur berikut:

1. Biaya bahan baku produk

Inilah komponen yang paling penting dalam biaya produksi. Anda wajib menyertakan harga bahan baku serta cara mendapatkannya untuk bisa mengetahui biaya produksi.

2. Biaya sumber daya perusahaan

Selanjutnya adalah unsur yang berhubungan dengan proses pengolahan bahan baku. Jangan lupa untuk memperhitungkan tenaga manusia dan sumber daya lain yang digunakan dalam proses produksi. Misalnya, upah untuk pekerja yang mengolah bahan baku, tagihan listrik untuk mesin produksi, atau tagihan PDAM selama proses produksi berlangsung.

3. Biaya penunjang proses produksi

Seperti namanya, biaya penunjang (overhead) adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk mendukung kegiatan usaha. Biasanya, overhead tidak selalu dikeluarkan seperti dua biaya sebelumnya. Contoh biaya penunjang adalah biaya perawatan mesin.


Jenis-Jenis Biaya Produksi

Biaya Produksi Adalah 1

Biaya produksi ada bermacam-macam jenisnya. Namun, secara umum, ada lima jenis biaya yang sering digunakan, yaitu:

1. Fixed cost

Fixed cost atau biaya tetap merupakan jenis biaya yang jumlahnya tidak akan berubah walau jumlah produksi mengalami kenaikan atau bahkan penurunan. Mengingat sifatnya yang tetap, jenis biaya inilah yang pasti ada dalam laporan biaya produksi. Penghitungannya pun relatif mudah karena tidak mengalami perubahan. Salah satu contoh fixed cost adalah gaji karyawan.

Baca Juga: Cara Menentukan Gaji Karyawan agar Sama-sama Untung

2. Variable cost

Variable cost adalah kebalikan dari fixed cost. Jenis biaya yang satu ini sulit untuk diprediksi besarannya. Sebab, jumlahnya terus meningkat. Ada beberapa faktor yang menyebabkan variable cost terus mengalami perubahan. Salah satunya adalah jumlah output produksi.

Saat jumlah output produksi meningkat, maka otomatis variable cost akan ikut naik. Namun, jika output produksi berkurang, variable cost pun turun. Contoh variable cost adalah harga bahan baku.

3. Average cost

Selanjutnya, ada average cost atau biaya rata-rata. Untuk bisa mengetahui biaya rata-rata ini, Anda harus membagi total pengeluaran dengan jumlah output produksi. Dari situ, Anda bisa tahu harga untuk tiap barang. Mengetahui average cost juga akan membantu Anda untuk memperkirakan laba.

4. Marginal cost

Marginal cost adalah biaya tambahan yang dikeluarkan oleh perusahaan agar bisa meningkatkan output produksi. Mengapa harus menghitung marginal cost? Penghitungan marginal cost dilakukan untuk memaksimalkan proses produksi agar bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

5. General cost

Terakhir, ada general cost atau biaya total. Cara paling simpel untuk mengetahui besaran biaya total adalah dengan menambahkan fixed dan variable cost. Namun, hal ini tentu tidak berlaku jika Anda menerapkan beberapa prosedur tambahan yang menyebabkan timbulnya marginal cost. Intinya, general cost adalah total biaya yang harus dikeluarkan perusahaan selama proses produksi.

Baca Juga: Biaya Tenaga Kerja Langsung: Contoh dan Cara Menghitung


Kini, telah diketahui bahwa biaya produksi adalah total dari beberapa biaya yang berhubungan dengan proses produksi. Mengetahui biaya produksi dengan akurat adalah hal penting bagi setiap pemilik usaha. Penghitungannya mungkin rumit, terlebih jika usaha yang Anda jalankan berskala besar, tapi manfaat yang akan didapat begitu besar.

Kini, penghitungan biaya produksi jauh lebih mudah dengan Moka POS. Aplikasi Point of Sale (POS) ini dapat mencatat transaksi dengan akurat, sehingga besaran komponen biaya produksi pun bisa diketahui dengan mudah. Yuk, kembangkan usaha Anda bersama Moka POS!

Aplikasi kasir

Similar Posts